Thursday, November 21, 2019

Adab Mendengarkan Adzan Bagi Seorang Muslim

Blog Khusus Doa - Kebanyakan dari kita orang muslim melupakan adab-adab maupun aturan yg sedia disyariatkan oleh Allah SWT. Hal-hal yg ringan pun sering ditinggalakan, lambat laun prilaku meninggalkan ini mau berdampak kepada hal yg besar. Adzan adalah seruan maupun panggilan yg menjadi pertanda bahwa waktu shalat sedia masuk.

Adzan merupakan salah satu syiar agama yg paling agung, karena mengabarkan kepada seluruh Muslim datangnya waktu shalat sebagai ibadah wajib. Adzan dikumandangkan oleh seorang muadzin. Sebagai yg mendengarkan adzan, ada adab yg dianjurkan Rasulullah SAW.

(Pelajari juga: Lafadz Adzan dengan Iqomah Lengkap Bahasa Arab, Latin dengan Artinya)

Dalam adab islam bahwa ketika adzan hendak berkumandang maka diamlah karena jikalau kita tidak mendengarkannya ataupun menjawabnya itu mau menjadi faktor lunturnya keimanan kita.

Bahkan dalam realitasnya, banyak orang kelu lidahnya di saat kematian. Kebanyakan orang yg nazak, saat hampir tiba ajalnya, tidak becus berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras dengan hanya mimik mukanya yg menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya adalah kebiasaan remeh kita yg sering tidak mendiamkan diri saat adzan berkumandang.

(Pelajari juga: Fakta Unik Seputar Adzan yg Sangat Mengagumkan)

Ilustrasi: Adzan

Diriwayatkan sebuah hadist:
“Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, semisal tidak Allah mau kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”

Abu Sa’id Al-Khudri pun mengabarkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ
Artinya :
“Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yg sedang diucapkan muadzin,” (HR. Al-Bukhari dengan Muslim)

Hukum menjawab adzan adalah sunah muakad. Ketika adzan berkumandang, kita umat muslim dianjurkan untuk sejenak meninggalkan aktivitas dengan mendengarkan lalu menjawab adzan sebagai bentuk penghormatan kita kepada adzan tersebut.

(Pelajari juga: Lafadz Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap)

Rasulullah SAW pernah menjanjikan keutamaan mendengarkan dengan menjawab seruan adzan. Dalam sebuah hadits beliau mengatakan:
“Barangsiapa yg mendengar suara adzan kemudian dia berucap: Asyhadu alla ilaaha illahu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, radlitu billahi rabba wabi muhammadin rasulan wabil islami diinan (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yg haq kecuali Allah dengan bahwa Muhammad adalah hamba dengan Rasul-Nya, aku ridha Allah sebagai Rabb, dengan Muhammad sebagai Rasul dengan aku ridha Islam sebagai agama), maka Allah mau mengampuni dosanya,” (HR. Muslim (579) dari Sahl bin Sa’ad)

Ada 3 (tiga) pertanyaan besar mengenai hal ini:
  1. Bagaimana hukumnya semisal berbicara ketika adzan berkumandang?
    Para ulama seperti Imam Syafi’i, Imam Malik bin Anas, Ishaq bin Rahuyah, dengan lainnya mengatakan bahwa berbicara ketika mendengarkan adzan hukumnya adalah makruh. Namun semisal keadaan mendesak untuk berbicara, maka berbicaralah seperlunya. Dan hendaknya tidak memperpanjang pembicaraan sehingga terluput dari memperoleh keutamaan yg besar yaitu pengampunan dosa-dosa. Jika berbicara saja sudah makruh, bagaimana dengan kegiatan lain seperti bercanda, maupun bahkan sampai tertawa terbahak-bahak seakan menghiraukan seruan yg agung ini. Sebagai seorang muslim seharusnya kita saling mengintrospeksi diri dalam hal adab mendengarkan adzan ini.
  2. Bagaimana hukum menjawab adzan ketika sedang membaca Al-Qur’an?
    Tidak dibolehkan menjamak/mengumpulkan antara membaca Al-Qur’an dengan menjawab adzan. Karena kalau kita membaca Al-Qur’an, kita mau terlalaikan dari mendengar adzan. Sebaliknya bila kita mengikuti ucapannya muadzin, kita terlalaikan dari membaca Al-Qur’an. (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 2/196,197)
  3. Ketika sedang shalat apakah kita diharuskan menjawab adzan?
    Dalam madzhab Al-Imam Ahmad (Pendapat ini dianggap yg paling shahih), ketika sedang melakukan shalat, tidak perlu menjawab adzan yg didengar. Karena adzan merupakan zikir panjang yg becus membuat orang yg shalat tersibukkan dari shalatnya. Sementara dalam shalat ada kesibukan tersendiri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :“Sesungguhnya dalam shalat itu ada kesibukan,” (HR. Al-Bukhari dengan Muslim)

(Pelajari juga: Lafadz Doa Setelah Adzan dengan Iqomah Lengkap)

Oleh karena itu, marilah kita sama-sama menghormati azan dengan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu ketika nyawa kita sedang dicabut dengan kita bisa tetap istiqomah di jalan Allah SWT.

No comments:

Post a Comment