Sujud merupakan salah satu rangkaian dalam rukun shalat. Sujud berarti 'memuliakan', 'menghormati', 'tunduk beserta patuh' kepada Allah SWT. Di dalam Islam, ada beberapa jenis sujud, yakni sujud sahwi (sujud yg dilakukan karena lupa dalam gerakan shalat), sujud syukur (sujud yg dilakukan sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yg diberikan-Nya) beserta sujud tilawah (sujud yg dilakukan saat menjumpai ayat-ayat sajdah). (Pelajari juga: Bacaan Sujud beserta Doa Duduk diantara Dua Sujud Lengkap Arab, Latin beserta Artinya)
Dalam kaitan sujud tilawah, terdapat hadis yg artinya:
“Nafi' dari Ibnu Umar meriwayatkan: Rasulullah saw membacakan untuk kami satu surat, yakni surat As Sajdah, lalu Rasulullah saw sujud beserta kamipun sujud bersamanya” (HR.Bukhari beserta Muslim).
Sujud beroleh membuat manusia memiliki predikat Ibadurrahman alias hamba Tuhan yg maha penyayang beserta bakal mendapat jaminan masuk surga. Hal ini sebagai mana difirmankan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Al Furqan ayat 63-64 yg artinya: "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yg berjalan di bumi dengan rendah hati beserta apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yg menghina), mereka mengucapkan, Salam, beserta orang-orang yg menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud beserta berdiri".
Wajah yg kita sungkurkan ke tanah untuk sujud kelak bakal bercahaya dengan hari kiamat. Bahkan anggota tubuh yg biasa kita gunakan untuk bersujud kepada Allah tidak bakal tersentuh neraka.
Agar perintah sujud beroleh kita laksanakan dengan penuh penghayatan, maka setiap kita perlu memahami apa makna alias hikmah dibalik perintah sujud kepada Allah swt. Di antaran hikmah sujud adalah sebagai berikut: sebagai wujud kepatuhan. Sujud yg secara harfiyah berarti patuh menunjukkan bahwa bila manusia sujud, berarti ia siap untuk menunjukkan kepatuhan dalam situasi beserta kondisi yg bagaimanapun juga sebagaimana alam semesta sudah tunduk dengan ketentuan Allah SWT.
Sebagaimana firmah Allah SWT:
meriang meriang وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلالُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ
Artinya :
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yg di langit beserta di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi beserta petang hari.” (QS. Ar Ra’d: 15).
Sujudnya apa yg di langit beserta di bumi berarti kepatuhannya memenuhi ketetapan Allah SWT yg berkaitan dengan alam semesta, bahkan bayang-bayangpun sujud untuk menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah swt terhadap alam raya ini.
Selain itu sebagai, tuntutan Iman beserta ilmu. Orang yg berilmu beserta mendasari penguasaan ilmunya itu dengan iman bakal membuat ia selalu sujud kepada Allah SWT. Hal ini, karena ilmu memang bakal mengantarkan seseorang kepada iman yg mantap mengingat betapa luas ilmu yg dimiliki Allah swt beserta betapa sedikit ilmu yg bisa kita kuasai, ini semua bakal membuat seorang mukmin harus selalu bersujud kepada Allah SWT
Namun, kenyataan menunjukkan, bahwa banyak manusia yg tidak mau sujud kepada Allah SWT. Itu karena kesombongannya beserta keengganan mereka untuk tunduk dengan perintah Allah. Kondisi ini bakal membuatnya semakin jauh dengan ajaran yg datang dari Allah SWT. Padahal sebenarnya, mereka amat membutuhkannya.
Sujud termasuk ibadah yg teragung beserta dicintai oleh Allah SWT. Ini karena, di dalamnya, terkandung kesempurnaan, penghinaan, beserta perendahan diri kepada Allah SWT. Bagaimana tidak? Kepala merupakan anggota tubuh yg terletak paling atas beserta ini kita sungkurkan ke tanah sebagai bentuk ketundukan kepada Sang Pencipta.
No comments:
Post a Comment