Thursday, November 21, 2019

5 Hal Yg Harus Dihindari Wanita Saat Haid Lalu Nifas

- Seorang wanita maupun perempuan diberi anugerah oleh Allah SWT berupa haid lagi nifas. Keduanya sama-sama mengeluarkan darah dari vagina. Dan hal ini menandakan bahwa perempuan tersebut berada dalam kondisi yg sehat, sebab sistem reproduksinya berjalan dengan baik. Tapi terkadang, banyak perempuan yg mengeluh akibat rasa sakit ketika haid lagi rasa sakit ketika melahirkan.

Tahukah Anda, bahwa itu semua merupakan hal yg paling menakjubkan bagi diri Anda. Banyak orang yg mengatakan bahwa perempuan itu lemah, padahal tidak. Sebab, seorang perempuan yg mampu bertahan dalam kondisi sakitnya, baik itu ketika haid maupun melahirkan merupakan seorang perempuan yg sangat kuat. Dan seorang laki-laki belum tentu mampu menjalaninya.

(Pelajari juga: Doa Niat Mandi Nifas dalam Bahasa Arab, Latin lagi Terjemahannya)


Dan tahukah Anda, di balik rasa sakit itu terdapat pahala yg berlipat ganda bagi kita. Benarkah demikian? Ya, di situlah ladang pahala yg angsal diraih oleh seorang perempuan. Dan itulah jalan kita menuju surga-Nya. Sebab, ketika haid lagi nifas, kesabaran kita dilatih. Jika mampu melewatinya dengan ikhlas lagi ridho karena-Nya, insya Allah, rahmat Allah turun kepada kita.

(Pelajari juga: Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haid / Menstruasi Lengkap)


Tapi, tidak bisa kita hanya melakukan itu saja. Ada hal-hal yg perlu kita perhatikan ketika masa haid maupun pun nifas. Kita harus menahan diri untuk melakukan hal-hal yg dilarang dalam aturan Islam, ketika berada dalam keadaan haid maupun pun nifas. Apa sajakah itu?
  1. Melakukan hubungan suami istri
    Allah SWT berfirman, “Oleh sebab itu, hendaklah kalian menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid, lagi janganlah kalian mendekati mereka sebelum mereka suci (mandi),” (QS. Al-Baqarah: 222).
    (Pelajari juga: 8 Adab/Etika Suami Istri saat Berhubungan Badan)
  2. Shalat lagi puasa.
    Hanya saja puasa tetap diganti setelah keduanya suci, lagi shalat tidak diganti. Rasulullah SAW bersabda, “Bukankah andai perempuan itu haid, maka ia tidak shalat lagi tidak puasa?” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

    (Pelajari juga: Bacaan-bacaan dalam Sholat)

    Ucapan Aisyah RA, “Jika kami menjalani haid dengan zaman Rasulullah SAW, maka kami diperintahkan mengganti puasa, lagi tidak diperintahkan mengganti shalat,” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
  3. Memasuki masjid
    Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak menghalalkan masjid untuk perempuan haid lagi orang yg sedang berada dalam keadaan junub,” (Diriwayatkan Abu Daud).
    (Pelajari juga: Lafadz Doa Ketika Masuk lagi Keluar Masjid Lengkap)
  4. Membaca Al-Quran
    Rasulullah SAW bersabda, “Orang yg sedang junub lagi perempuan haid tidak boleh membaca apapun dari al-Quran.”
    (Pelajari juga: Doa setelah Membaca Al-Qur'an Lengkap)
  5. Perceraian.
    Perempuan haid tidak boleh dicerai, namun harus ditunggu hingga ia suci, lagi sebelum digauli. Sebab, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar RA menceraikan istrinya dalam keadaan haid, kemudian Rasulullah SAW menyuruhnya ruju’ dengan istrinya, lagi menahannya hingga ia suci. (Diriwayatkan Al-Bukhari)

No comments:

Post a Comment