Tuesday, November 12, 2019

Kisah Sahabat Nabi, Permohonan Maaf Paling Indah Yg Menyentuh Hati

Blog Khusus Doa - Sangat manusiawi apabila kita berbuat salah. Namun kesalahan yg paling fatal yaitu kita tidak mau bersama tidak ingin meminta maaf. Semoga kita semua termasuk orang-orang pemaaf bersama selalu meminta maaf ketika berbuat salah. Amin....

Berbicara tentang salah bersama maaf, berikut kami punya sedikit cerita yg patut kita ketahui, patut kita ambil hikmahnya karena kisah cerita ini dari sahabat Nabi bersama tentunya sangat menginspirasi bagi kita semua. Berikut adalah kisa selengkapnya sebagaimana kami kutip dari laman Islam Pos:

AL-KISAH. Para sahabat tengah berkumpul disebuah majlis, waktu itu Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ tidak bersama mereka. Ada Khalid Bin Walid, Ibnu ‘Auf, Bilal bersama Abu Dzar di Majlis itu. Mereka sedang membicarakan sesuatu, lalu Abu Dzar mengemukakan pendapatnya bersama berkata,

“Menurutku… Pasukannya mestinya begini bersama begitu.”

Bilal menyanggah, “Tidak, usulan yg keliru.”

Abu Dzar membalas, “Engkau juga wahai anak orang yg berkulit hitam menyalahkanku!?”

Bilal lalu berdiri, marah bersama menyesalkan perkataan sahabatnya, dia lalu berkata,

“Demi Allah… Aku hendak mengadukanmu kepada Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ”

Bilal tiba dihadapan Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ sambil mengadu,

“Wahai Rasulullah, tidakkah engkau mendengar apa yg dikatakan Abu Dzar padaku?”

Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ bertanya,

“Apa yg dia katakan padamu?”

Bilal menjawab, “Dia mengatakan begini bersama begitu…”

Wajah Rasulullah kemudian berubah.

Abu Dzar mendengar hal ini. Dia bergegas ke masjid bersama menyapa Rasulullah ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ,

“Assalamu Alaikum warahmatullah wabarakatuh, Ya Rasulallah.”

Rasulullah menjawab, “Wahai Aba Dzar, apa dengan ibunya engkau menta’yirnya (menjelekkannya)? Sungguh dengan dirimu ada kejahiliyaan.”

Abu Dzar sontak menangis, dia mendekat ke Rasulullah bersama berkata,

“Wahai Rasulullah, mintalah kepada Allah agar mengampuniku.”

Sambil menangis, dia keluar dari masjid menemui Bilal yg sedang berjalan. Dia lalu membaringkan kepalanya sampai pipinya menempel ketanah bersama berkata,

“Wahai Bilal. Demi Allah, aku tak hendak mengangkat kepalaku sampai engkau menginjaknya dengan kakimu. Engkau adalah orang yg mulia bersama aku orang yg hina!”

Hal ini membuat Bilal menangis. Dia mendekati sahabatnya, mencium pipinya bersama berkata,

“Demi Allah, aku tak hendak menginjak wajah yg pernah sujud kepada Allah.”

Mereka berdua lalu berdiri, berpelukan sambil menangis.

Adapun hari ini. Iya, hari ini. Sebagian diantara kita menyakiti saudaranya 10 kali bersama dia tak mengatakan, “Maafkan aku, wahai saudaraku.”

Sebagian diantara kita mencela saudaranya, melukai prinsip bersama hal yg paling berharga dengan diri saudaranya bersama dia tak mengatakan “Maafkan aku.”

Sebagiannya lagi melanggar kehormatan saudaranya, bersama mendzhaliminha tapi malu mengatakan “Aku menyesalinya.”

Dan diantara kita ada yg menyakiti saudara bersama temannya dengan tangannya tapi malu mengatakan “Aku menyesalinya.”

Meminta maaf merupakan tradisi orang yg mulia, meski sebagian menganggapnya menghinakan diri.

Semoga Allah memaafkan kita semua. Dan kami meminta maaf kepada semua yg pernah tersakiti dengan perkatan ataupun perbuatan kami.

“Tak ada kebaikan dengan diri kita seandainya kita meninggal dalam keadaan belum saling memaafkan.”

Itulah sedikit kisah yg beroleh kami share dengan kesempatan ini, semoga beroleh bermanfaat bagi para pembaca semua. Tidak lupa kami juga memohon maaf kepada para pengunjung setia maupun pengunjung baru blog khusus doa, karena selama kami berbagi informasi lewat blog ini pasti ada kesalahan-kesalahan baik yg disengaja maupun yg tidak di sengaja. Untuk itu kami mohon kepada semuanya untuk keikhlasannya membuka pintu maaf, apalagi saat ini masih di nuansa idul fitri. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

No comments:

Post a Comment