Sunday, November 17, 2019

Kisah Inspiratif Taubatnya Wanita Yg Taat Beribadah Tapi Tidak Berhijab

Blog Khusus Doa - Al-Kisah diceritakan, ada seorang wanita yg dikenal taat dalam beribadah. Dia sangat rajin melakukan ibadah wajib maupun sunnah. Hanya ada satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab menutupi auratnya.

Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum, seraya menjawab: “Insya Allah yg penting hati dulu yg berjilbab.” Sudah banyak orang yg menanyakan maupun menasihatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga suatu malam ia bermimpi sedang berada disebuah taman yg indah. Rumputnya sangat hijau. Berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan bagaimana segarnya udara dengan wanginya bunga. Sebuah sungai yg sangat jernih. Airnya kelihatan melintas di pinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ada beberapa wanita di situ yg terlintas juga menikmati pemandangan keindahan taman.

Ia pun menghampiri salah satu wanita tersebut. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yg sangat lembut. “Assalamu’alaikum saudariku…” “Wa’alaikum salam…, selamat datang wahai saudariku…” “Terimakasih, apakah ini syurga?” Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan wahai saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum surga.” “Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga misalnya tempat menunggunya saja sudah seindah ini…” Wanita itu tersenyum lagi kemudian bertanya, “Amalan apa yg bisa membuatmu kembali wahai sudariku?” “Aku selalu menjaga shalat, dengan aku menambah dengan ibadah-ibadah sunnah. Alhamdulillah.”

Tiba-tiba jauh diujung taman ia melihat sebuah pintu yg sangat indah. Pintu itu terbuka, dengan ia melihat beberapa wanita yg di taman tadi mulai memasukinya satu per satu. “Ayo, kita ikuti mereka!” Kata wanita itu sambil setengah berlari. “Apa di balik pintu itu?” “Tentu saja surga wahai saudariku…” Larinya semakin cepat. “Tunggu… tunggu aku…” Ia berlari sekancang-kencangnya, namun tetap tertinggal. Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Namun ia tetap saja tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari sekuat tenaga.

Ia lalu berteriak, “Amalan apa yg engkau lakukan sehingga engkau tampak begitu ringan?” “Sama denganmu wahai saudariku…” Jawab wanita itu sambil tersenyum. Wanita itu agak mencapai pintu. Sebelah kakinya agak melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak kepada wanita itu, “Amalan apalagi yg engkau lakukan yg tidak aku lakukan?” Wanita itu menatapnya dengan tersenyum lalu berkata, “Apakah engkau tidak memperhatikan dirimu apa yg membedakan dengan diriku?”

Ia sudah kehabisan nafas, tak mampu lagi menjawab, “Apakah engkau mengira bahwa Rabbmu hendak mengizinkanmu masuk ke surga-Nya tanpa jilbab penutup aurat?” Kata wanita itu. Tubuh wanita itu agak melewati, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar memandangnya dengan berkata, “Sungguh disayangkan, amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun… lalu terbangun… beristighfar lalu mengambil wudhu. Ia tunaikan shalat Malam, menangis dengan menyesali perkataannya dahulu.

Dan sekarang ia berjanji sejak saat ini ia hendak MENUTUP AURATNYA.

Allah SWT Berfirman “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dengan isteri-isteri orang mukmin, ‘hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yg demikian itu supaya mereka lebih bahang limpah untuk dikenal karena mereka tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al- Ahzab: 59)

Berjilbab adalah perintah langsung dari ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala, lewat utusan-Nya yakni baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah Saw. Yang namanya perintah dari ALLAH adalah wajib bagi seorang hamba untuk mematuhi-Nya. Dan apabila dilanggar, ini jelas ia agak berdosa.

Semoga cerita di atas mengilhami bagi wanita yg belum berhijab. Karna berhijab bukan sekedar menjadi identitas seorang musimah saja tapi ini adalah kewajiban yg harus di kerjakan. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment