Sunday, November 17, 2019

Kisah Sakaratul Maut Seorang Pemuda Yg Sholeh

Blog Khusus Doa. Ini adalah kisah sakaratul maut yg begitu berkesan dari seorang pemuda yg begitu berbakti kepada orang tuanya.Yang begitu mengagumkan kita, ketika ia ingin dipanggil oleh bidadari surga menjelang kematiannya, ia pun masih meminta izin kepada ibunya. Bagaimana baktinya yg luar biasa ?

Sebuah kisah yg menggugah hati setiap insan beriman, tentang balasan nan indah bagi seorang anak yg berbakti kepada ibunya. Membuat iri siapa pun yg mendengarnya. Bergetarlah hati setiap orang beriman yg menyaksikannya.

Dalam salah satu khutbahnya,
Syaikh Muhammad Hassan menceritakan tentang keajaiban yg dialami seorang pemuda saat detik-detik sakaratul maut menjemputnya. Tidak asing lagi bagi siapa pun yg mengenalnya bahwa ia adalah potret pemuda masa kini yg amat cinta bersama berbakti kepada ibundanya.

“Di antara keajaiban yg sampai kepadaku kepada Ramadhan kali ini adalah kisah tentang seorang anak remaja di antara anak-anak remaja kita. Sesosok pemuda yg sangat berbakti kepada ibunya terbaring di atas kasur kematian kepada usia keemasannya, yg belum genap tiga puluh tahun. Dalam kegentingan akhir hayatnya itu, tatkala detik-detik sakaratul maut menjemputnya, orang-orang yg ada di sekelilingnya terheran-heran saat mendengar ia mengucapkan kalimat-kalimat yg sangat menakjubkan. Sungguh, sangat menakjubkan !

“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”

Masih saja pemuda tersebut mengulang-ulang kalimat yg sama. Hingga membuat mereka yg menyaksikan fenomena itu bergegas memanggil ibunya, yg sedari awal menyendiri dalam kamarnya, menangis, lantaran tak kuasa melihat sang buah hati menghadapi sakaratul maut. Tidak lain karena sang buah hati adalah sosok suri tauladan yg amat berbakti kepada ibunya. Mereka pun mengabarkan apa yg sedang terjadi dengan anaknya.

“Lihatlah anakmu, ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yg aneh !!“

Mendengar hal itu, sontak sang ibu yg cemas berlari menuju kamar anaknya. Didapatinya dahi sang anak mulai mengeluarkan buliran-buliran keringat bak mutiara. Dan ini adalah sebagian di antara tanda-tanda husnul khotimah – semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita dalam keadaan
beriman -. Ia dengarkan sendiri kalimat yg terus diulang-ulang oleh buah hatinya.

“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”

Segera ia dekati buah hatinya. Dan Subhanallah, ia segera bertanya kepada anak kesayangannya :

“Wahai fulan, ini aku, ibumu. Wahai fulan, aku ibumu, Nak.
Aku ibumu, anakku. Dengan siapa kau bicara ?”

Ketika ajal yg kian dekat, di saat waktu yg demikian singkat itu, akhirnya sang pemuda shalih ini menceritakan peristiwa paling berkesan yg belum pernah ia rasakan sebelumnya selama hidupnya. Ia pun menoleh kepada ibunya seraya berkata :

“Wahai ibuku, seorang gadis sangat apas jelita, Ibu. Belum pernah aku melihat gadis secantik itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia datang melamarku untuk dirinya, Ibu. Aku bilang kepadanya, tidak. Aku tidak bisa sampai aku minta izin dulu kepada ibuku”

Maka sang ibu pun langsung menimpali : “Aku izinkan, anakku. Sungguh, dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan, Nak“

Sedemikian tinggi inikah derajatmu wahai pemuda ? Hingga istrimu (di surga) datang kepadamu membawa kabar gembira, sementara dirimu masih ada di dunia ?

Janganlah kalian kaget. Tidak perlu kalian semua heran, karena dalam kondisi seperti ini, seorang mukmin hendak diperlihatkan tempat tinggalnya di surga bersama di neraka. Ia hendak melihat tempatnya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Bahkan ia hendak melihat para malaikat-Nya. Ia benar-benar melihat malaikat dengan mata kepalanya. Ia pun hendak mendengar sebuah bisyarah (kabar gembira).

Dan Maha Benar Allah Ta’ala yg berfirman :

“Sesungguhnya orang-orang yg berkata Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqomah dengannya, maka para Malaikat hendak turun kepadanya seraya berkata : “Janganlah kalian takut”

Di mana kejadian itu ? Di atas kasur ketika mereka hendak meninggal, menurut salah satu pendapat. Atau tatkala mereka keluar dari alam kubur, sebagaimana pendapat yg lain dari para ulama tafsir.

“Janganlah kalian takut bersama jangan pula bersedih. Berbahagialah kalian dengan surga yg agak dijanjikan untuk kalian” [Qs.Fushilat : 30]

No comments:

Post a Comment