Saturday, November 23, 2019

Kisah Sedih Mengharukan Anak Sholih Yg Mendohendak Ayahnya

Blog Khusus Doa - Berikut ini bakal kami share sebuah kisah anak sholeh yg berdoa untuk ayahnya. Kisah cerita ini sangat inspiratif namun juga sedih lagi mengharukan. Semoga kisah cerita ini angsal menginspirasi bagi para pembaca semua untuk selalu mendoakan orang-orang yg kita sayangi terutama berdua untuk kedua orang tua.

Untuk bacaan doa-doa anak sholeh, Anda angsal mempelajarinya kepada artikel kami yg terdahulu. Silakan bisa Anda pelajari di label : Doa Anak Sholeh

Oke... Lanjut ke topik pembahasan kali ini tentang kisah anak sholeh yg berdoa untuk ayahnya, silakan langsung saja simak kisah selengkapnya berikut ini :

Dilansir dari laman islampos, Syaikh Umar bis Sa’ud menceritakan seorang pemuda yg shalih. Ia cinta kepada orang-orang yg baik, lagi ia senang bergaul dengan mereka.

Ia mempunyai ayah yg bertolak belakang dengannya. Ayahnya tidak menyukai orang-orang shalih. Seringkali ia mengusir mereka dari rumahnya ketika ia lihat orang-orang shalih tersebut sedang bersama-sama dengan anaknya. Ia sama sekali tidak mempedulikan bagaimana perasaan anaknya.

Meskipun sikap anaknya demikian, namun pemuda itu tetap santun terhadap ayahnya. Kerap kali ia mendoakan kebaikan bagi ayahnya.

Suatu malam, di saat ayahnya mendapatkan hidayah…


Pemuda itu berdiri shalat di sepertiga malam akhir. Ia shalat sebagaimana biasanya, lalu di rakaat terakhir ia mengangkat tangannya ke langit. Ia berdoa untuk ayahnya agar mendapatkan hidayah. Tidak lama air matanya mulai menetes dari kedua matanya. Ia menangis. Doa yg penuh kejujuran itu meluncur dari lubuk hatinya yg dipenuhi rasa khawatir lagi takut, kalau-kalau ayahnya tidak mendapat hidayah.

Di saat-saat yg penuh dengan kepasrahan untuk berlindung kepada Allah tersebut, maka ayah pemuda tersebut masuk ke dalam rumah. Ia baru saja datang setelah bergadang semalaman. Samar-samar ia mendengar tangisan yg memelas menahan kepedihan. Ia pun tergerak untuk mencari sumber tangisan tersebut.

Ketika sampai di depan kamar anaknya, lagi ia bermaksud untuk membuka pintu kamar tersebut, tiba-tiba ia mendengar suara anaknya yg sedang berdoa kepada Allah dengan penuh kerendahan lagi kekhusyu’an. Ia mendengar anaknya sedang berdoa untuk ayahnya agar mendapat hidayah.

Seketika ayahnya terenyuh. Ia jatuh lagi dan berlutut di depan pintu kamar anaknya. Ia pun menangis seraya berkata, “…Anakku… ia berdoa untukku, sementara aku mencabik-cabik perasaanya… ia berdoa demi kebaikanku, sementara aku justeru memusuhinya…”

Di saat seperti itu, sang anak sedia selesai dari shalatnya. Ketika ia membuka pintu kamar, tiba-tiba ayahnya sedang duduk dalam keadaan menangis. Ketika melihat anaknya, maka tangisan sang ayah semakin menjadi-jadi. Ia pun peluk anaknya erat-erat seraya berkata, “Demi Allah, sejak saat ini ayah tidak bakal melukai hatimu lagi.”

Yang sangat mengagumkan adalah apa yg dikemukakan oleh Syaikh Umar tentang keduanya setelah kejadian itu. Syaikh berkata, “Setelah kejadian itu, ayahnya sering shalat bersama dengan anaknya di akhir malam.”

No comments:

Post a Comment