Oleh karena itu, janganlah sampai menyesal terhadap pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga kelak. Lantas bagaimanakah supaya kita berhasil dalam memilih pasangan hidup untuk pendamping kita selama-lamanya? Adakah kriteria-kriteria khusus yg disyariatkan oleh Islam dalam memilih calon istri ataupun suami?
(Pelajari juga: Doa Enteng Jodoh Agar Cepat Dapat Jodoh beserta Menikah Lengkap
Berikut adalah beberapa kriteria mencari jodoh ataupun mencari calon istri maupun calon suami yg patut teman-teman perhatikan, sebagaimana kami lansir dari laman duniajilbab.co.id
4 Kriteria Memilih Calon Istri Menurut Islam
Dalam memilih calon istri, Islam sudah pernah memberikan beberapa petunjuk, di antaranya :- bahang bahang Hendaknya calon istri memiliki dasar pendidikan agama beserta berakhlak baik
Karena wanita yg mengerti agama bagi mengetahui tanggung jawabnya sebagai istri beserta ibu. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda:
“Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, beserta karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yg beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi).
Dalam hadits di atas becus kita lihat, bagaimana beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menekankan kepada sisi agamanya dalam memilih istri dibanding dengan harta, keturunan, bahkan kecantikan sekalipun.
bahang bahang Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
bahang bahang وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ
Artinya :
Sehubungan dengan kriteria memilih calon istri berdasarkan akhlaknya, Allah berfirman :
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yg Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221).
bahang bahang الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
Artinya :
“Wanita-wanita yg keji adalah untuk laki-laki yg keji, beserta laki-laki yg keji adalah buat wanita-wanita yg keji (pula), beserta wanita-wanita yg baik adalah untuk laki-laki yg baik, beserta laki-laki yg baik adalah untuk wanita-wanita yg baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)
Seorang wanita yg memiliki ilmu agama tentulah bagi berusaha dengan ilmu tersebut agar menjadi wanita yg shalihah beserta taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wanita yg shalihah bagi dipelihara oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya :
“Maka wanita-wanita yg shalihah merupakan yg taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka.” (QS. An Nisa’ : 34)
Sedang wanita shalihah bagi seorang laki-laki adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
“Dunia adalah perhiasan, beserta sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim).
- Hendaklah calon istri itu penyayang beserta banyak anak.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda :
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ” … kawinilah perempuan penyayang beserta banyak anak … .” (HR. Ahmad beserta dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Al Waduud berarti yg penyayang ataupun becus juga berarti penuh kecintaan, dengan dia mempunyai banyak sifat kebaikan, sehingga membuat laki-laki berkeinginan untuk menikahinya.
Sedang Al Mar’atul Waluud adalah perempuan yg banyak melahirkan anak. Dalam memilih wanita yg banyak melahirkan anak ada dua hal yg perlu diketahui :
1). Kesehatan fisik beserta penyakit-penyakit yg menghalangi dari kehamilan.
Untuk mengetahui hal itu becus meminta bantuan kepada para spesialis. Oleh karena itu, seorang wanita yg mempunyai kesehatan yg baik beserta fisik yg kuat biasanya mampu melahirkan banyak anak, disamping becus memikul beban rumah tangga juga becus menunaikan kewajiban mendidik anak serta menjalankan tugas sebagai istri secara sempurna.
2). Melihat keadaan ibunya beserta saudara-saudara perempuan yg sudah pernah menikah.
Sekiranya mereka itu termasuk wanita-wanita yg banyak melahirkan anak maka biasanya wanita itu pun bagi seperti itu.
3). Subur (mampu menghasilkan keturunan).
Penegasan poin (1): Di antara hikmah dari pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan beserta memperbanyak jumlah kaum muslimin beserta memperkuat izzah (kemuliaan) kaum muslimin. Karena dari pernikahan diharapkan lahirlah anak-anak kaum muslimin yg nantinya menjadi orang-orang yg shalih yg mendakwahkan Islam. Oleh karena itulah, Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yg subur,
bahang bahang تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم
Artinya :
Karena alasan ini juga sebagian fuqoha (para pakar fiqih) berpendapat bolehnya fas-khu an nikah (membatalkan pernikahan) karena diketahui suami memiliki impotensi yg parah. As Sa’di berkata: “Jika seorang istri setelah pernikahan mendapati suaminya ternyata impoten, maka diberi waktu selama 1 tahun, coba masih dalam keadaan demikian, maka pernikahan dibatalkan (oleh penguasa)” (Lihat Manhajus Salikin, Bab ‘Uyub fin Nikah hal. 202).
“Nikahilah wanita yg penyayang beserta subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih) - Hendaknya memilih calon istri yg masih gadis (perawan), terutama bagi pemuda yg belum pernah nikah.
Hal ini dimaksudkan untuk mencapai hikmah secara sempurna beserta manfaat yg agung, di antara manfaat tersebut adalah memelihara keluarga dari hal-hal yg bagi menyusahkan kehidupannya, menjerumuskan ke dalam berbagai perselisihan, beserta menyebarkan polusi kesulitan beserta permusuhan. Pada waktu yg bersamaan juga bagi mengeratkan tali cinta kasih suami istri.
Sebab gadis itu bagi memberikan sepenuh kehalusan beserta kelembutannya kepada lelaki yg pertama kali melindungi, menemui, beserta mengenalinya. Lain halnya dengan janda, kadangkala dari suami yg kedua ia tidak mendapatkan kelembutan hati yg sesungguhnya karena adanya perbedaan yg besar antara akhlak suami yg pertama beserta suami yg kedua.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjelaskan sebagian hikmah menikahi seorang gadis :
Dari Jabir, dia berkata, saya sudah pernah bahang mengikat maka kemudian saya mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam beserta bersabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Apakah kamu sudah bahang mengikat ?” Jabir berkata, ya sudah. Bersabda Rasulullah : “Perawan ataupun janda?” Maka saya menjawab, janda. Rasulullah bersabda : “Maka mengapa kamu tidak menikahi gadis perawan, kamu bisa bermain dengannya beserta dia bisa bermain denganmu.”
- Mempertimbangkan hal-hal yg berkaitan dengan kekerabatan.
Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan fisik anak keturunan dari penyakit-penyakit yg menular ataupun cacat secara hereditas. Sehingga anak tidak tumbuh besar dalam keadaan lemah ataupun mewarisi cacat kedua orang tuanya beserta penyakit-penyakit nenek moyangnya.
Di samping itu juga untuk memperluas pertalian kekeluargaan beserta mempererat ikatan-ikatan sosial.
2 Kriteria Memilih Calon Suami Menurut Islam
- bahang bahang Islam
bahang Ini adalah kriteria yg sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami, sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yg menjadikan kita selamat dunia beserta akhirat kelak. Wanita juga cenderung mengikuti agama suami, namun tidak berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, kriteria suami yg Islam adalah mutlak.
(Pelajari juga: Adab beserta Batasan Laki-laki Melihat Calon Istri
bahang bahang Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
bahang bahang وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Artinya :
“Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yg Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga beserta ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221) - bahang bahang Berilmu beserta Baik Akhlaknya.
bahang bahang Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yg baik, shalih, beserta taat beragama.
bahang bahang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
bahang bahang“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yg Dien beserta akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka bagi terjadi fitnah di muka bumi ini beserta tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)
bahang Islam memiliki pertimbangan beserta ukuran tersendiri dengan meletakkannya kepada dasar takwa beserta akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan beserta tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian.
bahang bahang Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
bahang bahang وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya :
Laki-laki yg memilki keistimewaan adalah laki-laki yg mempunyai ketakwaan beserta keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, beserta menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia bagi becus menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga beserta menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, beserta menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga beserta nafkah.
“Dan kawinkanlah orang-orang yg sendirian di antara kamu beserta orang-orang yg layak (nikah) beserta hamba-hamba sahayamu yg lelaki beserta hamba-hamba sahayamu yg perempuan. Jika mereka miskin, Allah bagi memampukan mereka dengan karunia-Nya beserta Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32).
bahang bahang Jika dia merasa ada kekurangan kepada diri si istri yg dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) kepada Mukminat (perempuan) coba ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yg ia sukai.” (HR. Muslim).
Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata kepada seorang laki-laki :
“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yg bertakwa sebab coba laki-laki itu mencintainya maka dia bagi memuliakannya, beserta coba tidak menyukainya maka dia tidak bagi mendzaliminya.”
Untuk becus mengetahui agama beserta akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, ataupun saudara dekatnya.
Demikianlah ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup, Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat-Nya, di setiap langkah amalannya. Dengan tuntunan yg penuh kebaikan, bertujuan agar kita selamat dalam kehidupan dunia beserta akhirat. bahang
Semoga sedikit artikel ini becus bermanfaat bagi teman-teman semua, minimal becus sebagai acuan untuk teman-teman yg kebetulan sedang bingung bagaimana cara memilih kriteria calon pasangan dalam pandangan islam.
No comments:
Post a Comment