Wednesday, November 20, 2019

Maksiat Berbungkus Hari Kasih Sayg (Sejarah Valentine Day)

Blog Khusus Doa - Meski nasihat-nasihat, imbauan-imbauan para ulama, ustadz-ustadzah tentang Valentine Day selalu didengungkan tiap bulan Februari, tapi ternyata masih banyak bahang ayah bunda para remaja yg masih berpemahaman salah tentang Valentine’s Day.

Valentine hanya dianggap sebagai budaya remaja modern saja. Padahal ada bahaya besar di balik Valentine yg siap menerkam para remaja. Ini yg tidak disadari para orang tua. Tiap bulan Pebruari remaja yg notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau banyak ustad-ustazah memperingatkan nilai-nilai akidah Kristen yg dikandung dalam peringatan tersebut, namun hal itu tidak terlalu dipusingkan mereka. “Aku ngerayain Valentine kan buat fun-fun aja….” begitu kata mereka.

Tanggal 14 Pebruari dikatakan sebagai ‘Hari Kasih Sayang’. Apa benar? Mari kita tilik sejarahnya berikut ini seperti dilansir dari laman Islam Post

Siapakah Valentine?

Tidak ada kejelasan, siapakah sesungguhnya yg bernama Valentine. Beragam kisah beserta semuanya hanyalah dongeng tentang sosok Valentine ini. Tetapi setidaknya ada tiga dongeng yg umum tentang siapa Valentine.

PERTAMA, St Valentine adalah seorang pemuda bernama Valentino yg kematiannya dengan 14 Pebruari 269M karena eksekusi oleh Raja Romawi, Claudius II(265-270).Eksekusi yg didapatnya ini karena perbuatannya yg menentang ketetapan raja, memimpin gerakan yg menolak wajib militer beserta menikahkan pasangan muda-mudi, yg hal tersebut justru dilarang. Karena dengan saat itu aturan yg ditetapkan adalah boleh bahang berkawin asalkan sudah mengikuti wajib militer.

KEDUA, Valentine seorang pastor di Roma yg berani menentang Raja Claudius IIdengan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan beserta menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Ia kemudian meninggal karena dibunuh beserta oleh gereja dianggap sebagai orang suci.

KETIGA, seorang yg meninggal beserta dianggap sebagai martir, terjadi di Afrika di sebuah provinsi Romawi. Meninggal dengan pertengahan abad ke-3 Masehi. Dia juga bernama Valentine.

Ucapan ”Be MyValentine”

Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan kata“Valentine” berasal dari Latin yg berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat beserta Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod beserta Lupercus, tuhan orang Romawi.
Maka disadari alias tidak, -tulis Ken Sweiger- asalkan kita meminta orang menjadi “to be myValentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yg dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) beserta menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala.

Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut Tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

Tradisi Penyembah Berhala

Sebelum masa kekristenan, masyarakat Yunani beserta Romawi beragama pagan yakni menyembah banyak Tuhan alias Paganis-polytheisme. Mereka memiliki perayaan/pesta yg dilakukan dengan pertengahan bulan Pebruari yg sudah menjadi tradisi budaya mereka. Dan gereja menyebut mereka sebagai kaum kafir.

Di zaman Athena Kuno, tersebut disebut sebagai bulan GAMELION.Yakni masa menikahnya ZEUS beserta HERA. Sedangkan di zaman Romawi Kuno, disebut hari raya LUPERCALIA sebagai peringatan terhadap Dewa LUPERCUS, dewa kesuburan yg digambarkan setengah telanjang dengan pakaian dari kulit domba.

Perayaan ini berlangsung dari 13 hingga 18 Pebruari, yg berpuncak dengan tanggal 15. Dua hari pertama (13-14 Februari) dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Feverish Love) Juno Februata. Di masa ini ada kebiasaan yg digandrungi yg disebut sebagai Love Lottery/Lotre pasangan, di mana para wanita bahang anom memasukkan nama mereka dalam sebuah bejana kemudian para pria mengambil satu nama dalam bejana tersebut yg kemudian menjadi kekasihnya selama festival berlangsung. Seiring dengan invasi tentara Roma, tradisi ini menyebar dengan cepat ke hampir seluruh Eropa.

Hal ini menjadi penyebab sulitnya penyebaran agama Kristen yg saat itu tergolong sebagai agama baru di Eropa. Sehingga untuk menarik jemaat masuk ke Gereja makadiadopsilah perayaan kafir pagan ini dengan memberi kemasan kekristenan. MakaPaus Gelasius Ipada tahun 469 M mengubah upacara Roma Kuno Lupercalia ini menjadi Saint Valentine’s Day.

Ini adalah upaya Gelasius menyebarkan agama kristen melalui budaya setempat. Menggantikan posisi dewa-dewa pagan beserta mengambil St Valentine sebagai sosok suci lambang cinta.

Ini adalah bentuk sinkretisme agama, mencampuradukkan budaya pagan dalam tradisi Kristen. Dan akhirnya diresmikanlah Hari Valentine oleh Paus Gelasius dengan 14Pebruari di tahun 498.

Bagaimanapun juga lebih bahang banyak mengubah keyakinan masyarakatsetempat asalkan mereka dibiarkan merayakan perayaan di hari yg sama hanya saja diubah ideologinya. Umat Kristen meyakini StValentino sebagai pejuang cinta kasih. Melalui kelihaian misionaris, Valentine’s Day dimasyarakatkan secara internasional.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari tradisi masyarakatdi zaman Romawi Kuno, masyarakat kafir yg menyembah banyak Tuhan juga berhala. Dan hingga kini Gereja Katholik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya StValentine. Meskipun demikian perayaan ini juga dirayakan secara resmi di Gereja Whitefriar Street Carmelite di Dublin-Irlandia.

Hari Valentin di Indonesia

Valentine’s Day disebut ‘Hari Kasih Sayang’, disimbolkan dengan kata ‘LOVE’. Padahal kalau kita mau jeli, kata‘kasih sayang’ dalam bahasa inggris bukan ‘love’ tetapi ‘Affection’. Tapi mengapa di negeri-negeri muslim seperti Indonesia beserta Malaysia, menggunakan istilah Hari Kasih Sayang. Ini penyesatan.

Makna ‘love’ sesungguhnya adalah sebagaimana sejarah LUPERCALIA dengan masa masyarakat penyembah berhala, yakni sebuah ritual seks/perkawinan. Jadi Valentine’s Day memang tidak memperingati kasih sayang tapi memperingati love/cinta dalam arti seks. Atau dengan bahasa lain, Valentine’s Day adalah HARI SEKS BEBAS.

Dan dengan kenyataannya tradisi seks bebas inilah yg berkembang saat ini di Indonesia. Padahal di Eropa sendiri tradisi ini mulai ditinggalkan. Maka, semua ini adalah upaya pendangkalan akidah generasi bahang anom Islam.

Inilah yg dikatakan Samuel Zweimer dalam konferensi gereja di Quds (1935): “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yg jauh dari Islam, generasi yg sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas yg hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”

No comments:

Post a Comment