Wednesday, November 20, 2019

Inilah Cara-Cara Syetan Menelanjangi Wanita

Blog Khusus Doa - Syetan sangat tidak suka kalau ada manusia yg taat kepada Allah. Karena itulah syetan selalu berusaha menggoda manusia agar tergelincir dari jalan Allah. Dalam menggoda manusia, syetan memiliki berbagai cara lagi strategi. Dan yg sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yg memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Setan seakan mengetahui kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yg sedia ditentukan Allah.

Salah satu sebab kehancuran umat manusia adalah karena hubungan lawan jenis yg tidak sah (zina). Dan sebelum terjadinya hubungan ini, biasanya didahului dengan saling memandang, saling tertarik, lalu saling bertemu, lagi selanjutnya saling bermaksiat. Untuk menyukseskan terjadinya proses kemaksiatan inilah syetan berusaha melepaskan hijab maupun pakaian muslimah. Lepasnya hijab muslimah merupakan jalan licin yg sederhana menggelincirkan manusia dari ketaatan kepada Allah.

Dilansir dari laman Islam Pos, berikut adalah tahap-tahap yg digunakan oleh syetan dalam melepas pakaian muslimah, membuat si wanita tidak memiliki rasa malu sama sekali.

Menghilangkan Definisi Hijab

Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian maupun gaya hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian dengan apa pun bentuk lagi namanya tetap pakaian. Yang ada hanyalah budaya dalam berpakaian, maupun berpakaian ala budaya tertentu.


Akibatnya, ketika zaman sedia berubah, maupun kebudayaan manusia sedia berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yg lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yg mereka pakai. Inilah bahayanya ketika hijab dianggap sebagai budaya, berbeda halnya andaikata seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), lagi memakainya adalah ibadah bukan sekadar mode (fashion). Hidup kapan pun, lagi di mana pun, maka hijab syar’i tetap dipertahankan. Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yg lebih halus. Caranya, bagaimana?
  1. Membuka Bagian Tangan
    Telapak tangan mungkin sudah kebiasaannya terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit meningkatkan model yakni membuka bagian hasta (antara siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab lagi pakai baju panjang?” Begitu bisikan setan. Dan benar si wanita akhirnya memakai pakaian model baru yg menampakkan tangannya, lagi ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa saja. Maka setan berbisik, “Tuh, tidak apa-apa kan?”
  2. Membuka Leher lagi Dada
    Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal yg baru lagi. “Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yg lebih maju lagi, yakni angkatlah ujung jilbab yg menjulur ke bawah itu lagi lilitkan ke leher. Atau angkat ujung jilbab lagi letakkan di kepala.” Ketika seorang wanita menurutinya ada dua hal yg mulai terbuka, yakni leher bagian bawah lagi dada bagian atas. Eit, tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Kata syetan, “Cobalah! Orang pasti tidak mau peduli, sebab hanya sebagian kecil saja yg terbuka.”
  3. Mempersempit ukuran pakaian
    Syetan berbisik lagi, “Pakaianmu hanya gitu-gitu saja, kayak ndak punya selera aja?” Kemudian si wanita berpikir, “Tapi apa ya?” tuturnya. “Banyak kain yg agak tipis, lalu bentuknya dibuat yg agak ketat biar lebih indah dipandang mata,” syetan memberi ide baru.

    Maka tergodalah si wanita, dicarilah mode pakaian yg ketat lagi kain yg tipis bahkan transparan. “Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan lagi modenya saja yg agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambah. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat lagi transparan. Bahkan saking mininya pakaian itu kadang-kadang bagian pinggang maupun perut terbuka, maka jadilah mereka wanita yg disebut oleh Nabi sebagai wanita berpakaian tetapi telanjang.
  4. Celana panjang ketat
    Setelah para wanita muslimah mengenakan pakaian yg ketat, maka syetan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yg tampak trendy. Dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan maupun duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya dibelah sedikit ke atas? Dengan itu kamu mau lebih santai, lebih kelihatan lincah lagi energik.” Lalu dicobalah ide baru itu, lagi memang benar dengan dibelah mulai dari bagian bawah hingga lutut maupun tak jarang yg diganti dengan celana panjang nan ketat. Ternyata benar, terasa lebih leluasa, terutama ketika mau duduk maupun terangkat kendaraan. “Yah tersingkap sedikit tak apa-apalah, yg penting enjoy,” katanya.
Inilah tahapan awal syetan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh lagi panjang, hanya mode, corak, potongan lagi bahan saja yg dibuat berbeda dengan hijab syar’i yg sebenarnya. Maka kini mulailah syetan dengan tahap berikutnya.

Membuka Sedikit Demi Sedikit

Keberhasilan dengan tahap pertama membuat syetan melangkah lagi, dengan tipu daya lain yg lebih ‘gila-gilaan’, tujuannya agar para wanita menampakkan bagian aurat tubuhnya.
  1. Membuka Telapak Kaki lagi Tumit
    Syetan berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar tidak nyaman, kalau hanya dengan membelah sedikit masih kurang leluasa, lebih baik kalau dipotong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar.

    “Oh ada yg yang terlupa, kalau kamu pakai baju yg seperti itu, maka jilbab yg besar tidak seimbang lagi dengan pakaianmu, sekarang kamu cari jilbab yg kecil agar lebih serasi. Yang penting orang tetap menamakannya dengan jilbab.” Maka para wanita yg terpengaruh dengan bisikan ini terburu-buru mencari mode pakaian yg dimaksudkan.
  2. Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
    Terbukanya telapak kaki sedia biasa ia lakukan, lagi ternyata orang yg melihat juga tidak begitu ambil peduli. Maka syetan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yg kamu lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang kampungan yg kolot. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari mode lain yg lebih menarik, bukankah kini banyak bawahan separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu khawatir, hanya terlihat kira-kira 10 cm saja.”

    Benar-benar bisikan syetan lagi hawa nafsu sedia menjadi penasihat pribadinya, sehingga apa saja yg dibisikkan syetan dalam jiwanya dia turutkan. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yg terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.
  3. Terbuka Seluruh Betis
    Kini di mata si wanita, zaman benar-benar sedia berubah, syetan sedia berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang si wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun bisikan syetan lagi hawa nafsu menyahut, “Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah.”

    “Tetapi, apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki?” pikir wanita. “Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah lagi pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum lelaki kalau melihat bagian tubuh wanita yg terbuka, malah senang lagi mengatakan wow. Bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja mode pakaian di mana-mana, dari pasar malam hingga mall, semuanya memperagakan mode yg dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikutinya, mau menjadi wanita yg ketinggalan zaman.”

Demikianlah, maka pakaian yg menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi banyak orang yg memakainya. Sementara itu, yg mempermasalahkan sedikit sekali.

Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari tipu dayanya untuk melucuti hijab wanita.

Serba Mini

Setelah pakaian yg menampakkan betis menjadi pakaian sehari-hari lagi dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan syetan yg lain. “Pakaian memerlukan variasi, jangan yg itu-itu saja, sekarang ini mode rok mini. Dan agar sepadan rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”

Maka akhirnya rok mini yg menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yg terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian punggungnya lagi berbagai mode lain yg serba pendek lagi mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, petang, musim panas, musim sejuk lagi lain-lain, semuanya sedia dicoba.

Begitulah sesuatu yg sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin lagi diterima oleh manusia. Hingga suatu ketika, membuntang ide untuk berjalan-jalan di kolam renang maupun ke pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian yg paling sensitif saja yg ditutupi. Mereka semua mengenakan pakaian yg sering disebut dengan ‘bikini’.

Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, lagi na’udzubillah bisikan syetan berhasil, tujuannya tercapai.”Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yg melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu,” kata syetan yg tak ingin ikut menanggung risiko.

Kesimpulan:
Betapa halus cara yg digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama ibu bapak andaikata melihat gejala menyimpang dengan anak-anak gadis kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan lagi sedia menjadi kebiasaan, maka mau menjadi sukar bagi kita untuk mengatasinya.

Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah. Kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yg menyengsarakan baik di dunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam bisshawab.

No comments:

Post a Comment