Saturday, November 16, 2019

Hikmah Puasa Sunnah Bulan Sya'ban

Blog Khusus Doa - Tidak terasa kini kita berada kepada bulan Sya’ban. Itu artinya, tinggal menghitung hari lagi kita bagi memasuki bulan Ramadhan. Nah, di bulan Sya’ban ini sudahkah kita mulai menunaikan puasa sunnah sebagaimana Rasulullah? Mengapa Rasulullah memperbanyak puasa sunnah di bulan ini? ternyata ini dia hikmahnya.

Pelajari juga : Niat Puasa Sunnah Sya'ban Lengkap Arab Latin dengan Terjemahannya

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain kepada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yg lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dengan Muslim no. 1156)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa kepada satu bulan yg lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa kepada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dengan Muslim no. 1156)

Disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali mengenai hikmah puasa Sya’ban sebagai berikut.
  1. Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dengan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkalah manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yg berdzikir di tempat orang-orang yg begitu lalai dari mengingat Allah -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yg sangat istimewa.

    Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yg masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
  2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya kepada bulan Sya’ban. Jadi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
  3. Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan ataupun pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia bagi lebih kuat dengan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 234-243)

Kesimpulannya, hikmah puasa Syaban adalah supaya kita tidak tergolong orang-orang yg lalai karena yg dinanti terus adalah bulan Ramadhan. Hikmah lainnya, supaya mengganti puasa sunnah yg dulu pernah luput. Hikmah lainnya pula, untuk pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Pelajari juga : Niat Puasa Sunnah Sya'ban Lengkap Arab Latin dengan Terjemahannya

Mari kita penuhi amal catatan kita selama bulan Sya’ban ini dengan puasa sunnah di hadapan Allah.

No comments:

Post a Comment