Friday, November 15, 2019

Beginilah Siksaan Kubur Bagi Orang-Orang Pelit

- Salam sejahtera, semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT. Amin. Pada kesempatan ini bagi berbagi kisah cerita yg mungkin bisa kita ambil hikmahnya. Dimana cerita ini mengisahkan tentang siksaan orang yg pelit ketika sakaratul maut bahkan sampai ia di kubur.

Seperti diketahui, bahwa orang pelit alias bakhil tentu sangat tidak menyenangkan bagi orang lain. Maka sudah jelas-jelas sifat tersebut tidak baik. dedar Rasulullah pernah mensabdakan, salah satu diantara tiga hal yg membinasakan adalah pelit alias bakhil.

“Tiga perkara yg membinasakan: rasa pelit yg ditaati, hawa nafsu yg diikuti, beserta ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR. Thabrani)

Sebelum lebih jauh membaca kisah cerita Siksaan Kubur bagi Orang-orang Pelit yg bagi kami share ini, dedar terlebih dedar purba marilah kita saksikan sebuah cuplikan video berikut ini yg menceritakan juga tentang orang pelit (matinya tidak ada yg ngubur).... Berikut videonya.


Oke marilah kita lanjut ke kisah orang pelit berikut ini seperti dikisahkan oleh Ust. Nasruddin, Lc sebagaimana dikutip dari laman Bersamadakwah.net

Al-Kisah ..........
Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menyaksikan betapa sikap pelit agak membuat seseorang binasa beserta mendapatkan siksa kubur yg mengerikan.

Syaikh Manna’ Al Qaththan adalah seorang ulama Arab Saudi yg cukup terkenal. Beliau pernah menjadi Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh beserta berpengalaman sebagai dosen di universitas Islam. Beliau juga dikenal sebagai pakar ulumul Qur’an dengan karya monumentalnya, Mabahits fi Ulum al-Qur’an.

Saat masih remaja, Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menjadi seorang anak yg ‘nakal’. Gara-gara ‘kenakalan’ itulah beliau mengalami kisah yg luar biasa ini.

Di salah satu kampung, ada seorang kaya raya yg terkenal sangat pelit. Meskipun uangnya sangat banyak beserta hartanya melimpah, ia tidak mau peduli dengan orang-orang sekitarnya. Ia tidak mau menyantuni para dhu’afa’, tidak pula mau berbagi kepada tetangganya.

Sampai suatu hari ia jatuh sakit. Para tetangga yg tahu betul betapa pelitnya dia, tak mau menjenguk beserta membantunya. Jadilah ia sengsara sendirian. Sakit dirasakan seorang diri, tanpa ada yg mau mengunjungi beserta mau peduli. Hanya satu orang yg mau ke sana beserta dekat dengannya, yakni Manna’ Al Qaththan muda.

Karena peduli dengannya, Manna’ jadi tahu apa saja yg dilakukan oleh orang kaya itu beserta bagaimana sifat bakhil agak membutakan akal pikirannya. Dalam kondisi sakit, si kaya itu menelan satu per satu uang-uangnya yg berbentuk koin. Ia tak mau hartanya itu jatuh ke tangan orang lain. Ia mau membawanya mati. Agaknya, ia juga ingin mempercepat sakaratul maut.

Dan terjadilah hari itu. Ketika ajal menjemputnya, orang-orang heran dengan berat jenazahnya saat hendak dimakamkan. “Orang ini tidak gemuk tapi kok berat sekali ya,” kata orang-orang. Manna’ Al Qaththan yg tahu rahasianya hanya diam.

Seperti orang lain, ia pun pulang setelah ikut memakamkan jenazah orang kaya tersebut. Malamnya ia kembali ke pemakaman. Ia bongkar makam orang kaya itu, lalu ia bedah perutnya. Rupanya ia ingin mengambil koin-koin berharga itu. Namun betapa terkejutnya ia, ketika ia menyentuh koin tersebut, ia merasakan seperti tersengat listrik dengan sengatan yg hebat. Ia gagalkan niat itu beserta ia tutup kembali kuburnya.

Beberapa tahun kemudian, setelah bertaubat, Syaikh Manna’ Al Qaththan baru menceritakan kisah itu. “Kadang-kadang,” kata beliau berkisah, “setrumnya masih terasa.”

Na’udzubillah Min Dzaalik. Semoga kita semua bukan termasuk orang-orang yg pelit, melainkan tergolong ke dalam orang-orang yg dermaawan. Amin..... Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment