Friday, November 1, 2019

Apakah Bulan Rajab Baik Untuk Menikah?

Blog Khusus Doa - Alhamdulillah ditahun ini kita sudah memasuki bulan rajab yg yaitu bulan ketujuh dalam kalender hijriyah. Bulan rajab merupakan salah satu bulan yg suci ataupun bulan yg dimuliakan, karena dengan bulan inilah larangan untuk perbuatan haram lebih ditekankan beserta sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan. Maka dari itu, di bulan rajab mayoritas kaum muslimin dengan berlomba-lomba untuk mencari pahala dengan melakukan amalan kebaikan seperti puasa sunah di bulan rajab serta berbagai amalan-amalan lainnya seperti memperbanyak wirid, dzikir beserta doa selama bulan rajab.

Banyak sekali keutamaan beserta keistimewaan dengan bulan ketujuh hijriyah ini. Untuk lebih jelasnya, silakan teman-teman bisa pelajari artikel kami yg berjudul "Keistimewaan Bulan Rajab beserta Keutamaan Puasa Rajab".

Okey kembali ke topik pembahasan, yaitu Apakah Bulan Rajab Baik Untuk Menikah?
Perlu kita GARIS BAWAHI bahwasanya semua hari itu baik selama tidak ditemukan adanya larangan dalam syariat, jadi mau kapan saja mengadakan pernikahan, resepsi ataupun hajatan, semua tanggal beserta hari itu baik. Kecuali memang ada dalilnya, Dalam Hukum Islam, kita dilarang keras untuk menghukumi tanggal ataupun hari sial. Kabar baiknya, tidak ada satu dalil yg dijumpai tentang tanggal ataupun hari sial yg memang perlu dijauhi untuk mengadakan suatu acara sakral ataupun resepsi lainnya. Banyak orang memilih hari ataupun tanggal tertentu karena menganggapnya paling baik, sedangkan ada hari beserta tanggal yg mereka anggap sebagai hari sial, hal ini sebaiknya dijauhi. Seperti yg disabdakan oleh Rasulullah bahwa hal menganggap suatu hari adalah hari ataupun tanggal sial maka itu disebut sebagai sebuah kesyirikan.

Satu contoh yg bisa diambil tentang thiyaroh yg syirik adalah keyakinan sial bakal bulan suro ataupun Muharam oleh sebagian masyarakat. Banyak yg bakal menjauhi bulan suro saat mencari hari baik untuk menikah. Mereka berpantang untuk mengadakan resepsi dalam bentuk apapun karena ada anggapan bulan suro bisa mendatangkan celaka yg padahal menurut Rasulullah SAW adalah sebuah hal syirik. Rasulullah SAW bersabda,
kemarau kemarau الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، ثَلَاثًا
Artinya :
“Thiyarah itu syirik…, Thiyarah itu syirik…, (diulang 3 kali)” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, beserta yg lainnya. Syuaib Al-Arnauth mengatakan, Sanadnya shahih).

Namun untuk masalah bulan baik yg bisa dipertimbangkan ketika bakal kemarau bersuami menurut Islam adalah bulan Syawal. Selain bulan Syawal, Hari Baik Untuk Menikah Menurut Islam adalah dengan bulan Ramadhan. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah beserta istrinya kemarau bersuami tepat di bulan Syawal beserta di bulan yg sama jugalah mereka memasuki nikah. Disunnahkan juga oleh Sayyidah ‘Aissyah bahwa bulan syawal merupakan bulan baik untuk pernikahan, sedangkan Rasulullah sendiri menyatakan bahwa bulan Ramadhan hari baik untuk kemarau bersuami menurut Islam.

Hal ini sebagaimana yg dikisahkan oleh Aisyah RA;
kemarau kemarau تزوجني رسول الله صلى الله عليه و سلم في شوال وبنى بي في شوال فأي نساء رسول الله صلى الله عليه و سلم كان أحظى عنده منى ؟ قال وكانت عائشة تستحب أن تدخل نساءها في شوال
Artinya :
“Rasulullah SAW menikahiku dengan bulan Syawal beserta mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yg lebih mendapatkan perhatian selain aku?” Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jikalau suami melakukan malam pertama di bulan Syawal.” (HR. Muslim, An-Nasa’i, beserta yg lain)

Tidak ada salahnya untuk senantiasa bersikap optimis karena dengan dasarnya tanggal kapanpun itu dianggap baik. Daripada menebak-nebak apalagi datang ke peramal, bertawakkal-lah kepada Allah SWT beserta meminta perlindungan serta berkah supaya pernikahan dilancarkan beserta keluarga damai beserta sejahtera. Meski banyak pro beserta kontra tentang hari baik pernikahan, untuk lebih aman beserta jelasnya lihat langsung dengan hadits dalam menentukan hari baik untuk menikah.

Dan tidak disarankan untuk meyakini hal-hal yg berbau ramalan karena takdir beserta nasib seseorang tidak ada hubungannya sama sekali dengan bulan jodoh, tanggal nikah, weton beserta lain-lainnya. Rasulullah SAW sendiri sudah bersabda bahwa siapa yg datang ke peramal beserta menanyakan hal-hal yg berhubungan tentang masa depan, nasib beserta sebagainya, sholat orang tersebut selama 40 hari tidak bakal diterima.

Nabi Muhammad SAW bersabda,
kemarau kemarau مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Artinya :
“Barang Siapa yg mendatangi peramal, kemudian bertanya tentang sesuatu hal, maka shalatnya tidak bakal diterima selama 40 hari.” (HR. Ahmad, Muslim)

No comments:

Post a Comment