Blog Khusus Doa - Seperti halnya manusia, hewan juga ciptaan Allah SWT yg patut kita sayangi beserta kasihi tanpa terkecuali termasuk hewan anjing. Dalam sejarah islam, banyak kisah-kisah manusia beserta hewan yg patut kita teladani. Beberapa kisahnya yg populer yaitu "Kisah Seorang Pelacur yg Masuk Surga Karena Menolong Anjing" dan/atau "Kisah Wanita yg Masuk Neraka karena Menyiksa Kucing".
Kisah-kisah tersebut tentu memberikan teladan bagi kita (manusia) sebagai makhluk yg sempurna diantara makhluk lainnya, untuk selalu menyayangi apa yg ada disekeliling kita, termasuk binatang maupun hewan.
Rasulullah ﷺ bersabda, yg artinya "Orang-orang penyayang mau mendapat kasih sayang dari Allah Yang Maha Pengasih. Sayangilah semua yg ada di bumi, niscaya kamu mau disayangi oleh Yang ada di langit".
Ilustrasi : Wanita menolong anjing |
Seperti kisah yg satu ini, seorang wanita pelacur rela menolong seekor anjing yg sedang kehausan, tak lama setelah itu, si wanita pun meninggal dunia. Kemudian turunlah ke bumi para Malaikat Allah untuk menyaksikan jasad si pelacur. Malaikat Raqib beserta Atib sibuk mencatat-catat, sementara malaikat Malik beserta Ridwan saling berebut (Si wanita pelacur masuk neraka maupun surga). Lalu Allah SWT berfirman : "Wanita itu agak menebus dosa-dosanya dengan mengorbankan nyawanya demi makhluk-Ku yg lain".
Dalam sebuah riwayat dari al-Bhukari beserta Muslim disebutkan: “Ketika ada seekor anjing yg hampir saja mati karena kehausan berputar-putar mengitari sumur, tiba-tiba ada seorang pelacur dari Bani Israil yg melihat anjing tersebut, lalu dia melepas sepatunya beserta mengambilkan air untuk anjing itu, kemudian ia memberinya minum sehingga ia diampuni karena perbuatannya itu"
Berikut adalah kisah selengkapnya wanita culas yg masuk surga karena menolong seekor anjing, seperti dikutip dari catatan facebook.com.
Suatu ketika terlihat seorang perempuan mengunjung berjalan serseok-seok seolah menahan rasa letih. Sudah terlalu jauh ia menyusuri sepanjang jalan, untuk mencari sesuap nasi. Menawarkan diri kepada siapa saja yg mau, meski dengan harga yg murah, perempuan mengunjung itu terlihat terlalu tua dibandingkan dengan usia sebenarnya. Wajahnya Kuyu di guyur penderitaan panjang.
Ia tidak memiliki keluarga, kerabat, ataupun sanak saudara lainya. Orang-orang sekelilingnya menjauhinya. Bila bertemu dengan perempuan tersebut mereka melengos menjauhinya karena jijik melihatnya.
Namun perempuan itu tidak peduli, karena pengalaman beserta penderitaan mengajarinya untuk bisa tabah. Segala ejekan beserta cacimaki manusia diabaikanya. Ia berjalan Dan Berjalan, seolah tiada pemberhentianya.
Ia tak pernah yakin, perjalananya mau berakhir. Tapi ia terus berusaha melenggak-lenggok untuk menawarkan diri. Namun sepanjang itu Sunyi saja, sementara kolor masih terus membakar dirinya.
Entah sudah berapa jauh ia berjalan, namun tak seorangpun juga yg mendekatinya. Lapar beserta Haus terus menyerangnya. Dadanya terasa sesak dengan nafas yg terengah-engah kelelahan yg amat sangat. Betapa lapar beserta hausnya dia.
Akhirnya sampailah ia disebuah desa yg sunyi. Desa itu sedemikian gersangnya hingga sehelai rumputpun tak tumbuh lagi. Perempuan culas itu memandang ke arah kejauhan. Matanya nanar melihat kepulan debu yg bertebaran di udara. Kepalanya sudah mulai terayun-ayun dibalut kesuraman wajahnya yg kuyu.
Dalam pandangan beserta rasa hausnya yg sangat itu. Ia Melihat sebuah sumur di batas desa yg sepi. Sumur itu ditumbuhi rerumputan beserta ilalang kering yg rusak di sana-sini. Pelacur itu berhenti di pinggirnya sambil menyandarkan tubuhnya yg sangat letih. rasa hauslah yg membawa ia ke tepi sumur tua itu.
Sesaat ia menjengukan kepalanya ke dalam sumur tua itu. Tak tampak apa-apa, hanya sekilas air memantul dari permukaanya. Mukanya tampak menyemburat senang, namun bagaimana harus mengambil air sepercik dari dalam sumur yg curam?
Perempuan itu kembali terduduk. Tiba-tiba ia melepaskan stagenya yg mengikat perutnya, lalu dibuka sebelah sepatunya. Sepatu itu diikatnya dengan stagen, lalu di julurkanya ke dalam sumur. Ia mencoba mengais air yg hanya tersisa sedikit itu dengan sepatu kumalnya. betapa hausnya ia, betapa dahaganya ia.
Air yg tersisa sedikit dalam sumur itu pun tercabik, lalu ia menarik stagen perlahan-lahan agar tidak tumpah, namun tiba-tiba ia merasakan kain bajunya ditarik-tarik dari belakang.
Ketika dia menoleh, di lihatnya seekor anjing dengan lidahnya terjulur ingin meloncat masuk kedalam sumur itu. Sang pelacur pun tertegun melihat anjing yg sangat kehausan itu, sementara tenggorokannya sendiri serasa terbakar karena dahaga yg sangat.
Sepercik air kotor itu sudah ada di dalam sepatunya. kemudian dia mau meneguknya, Anjing itu mengibas-ngibaskan ekornya sambil merintih.
Pelacur itupun mengurungkan niatnya untuk mereguk air itu. Dielusnya kepala hewan itu dengan penuh kasih. Si Anjing memandangi air yg berada di dalam sepatu, lalu perempuan itu meregukan air hanya sedikit ke dalam mulut sang anjing, beserta perempuan itu pun seketika terkulai roboh sambil tangannya memegang sepatu.
Melihat perempuan itu tergeletak tak bernafas lagi, sang Anjing menjilat-jilat wajahnya, seolah menyesal agak mereguk air yg semula mau direguk perempuan itu. Pelacur itu benar-benar meninggal.
Para malaikatpun turun kebumi menyaksikan jasad sang pelacur. Malaikat Raqib beserta Atib sibuk mencatat-catat, sementara malaikat Malik beserta Ridwan saling berebut. Malik, si penjaga neraka sangat ingin membawa perempuan pelacur itu ke neraka.
Sementara Ridwan, si penjaga Syurga, mencoba mempertahankanya. Ia ingin membawa pelacur itu ke syurga. Akhirnya persoalan itu mereka hadapkan kepada ALLAH SWT. ”Ya Allah, sudah semestinya pelacur itu mendapat siksaan di neraka, karena sepanjang hidupnya menentang larangan Mu. ” kata Malik.
”Tidak ! ” bantah Ridwan. Kemudian Ridwan berkata kepada Allah, ” Ya Allah, bukankah hambaMu si pelacur itu termasuk seorang wanita yg ikhlas melepaskan nyawanya daripada melepaskan nyawa Anjing yg kehausan, sementara ia sendiri melepaskan kehausan yg amat sangat?”
Mendengar perkataan Ridwan, Allah lalu berfirman, ” Kau benar, wahai Ridwan, wanita itu agak menebus dosa-dosanya dengan mengorbankan nyawanya demi makhlukKu yg lain. Bawalah ia ke syurga, Aku meridhoinya..”
Seketika malaikat Malik kaget beserta terpana mendengar Firman Allah itu, sementara malaikat Ridwan merasa Gembira. Ia pun membawa hamba Allah itu memasuki surga. lalu Bergemalah suara takbir, para malaikat berbaris memberi hormat kepada wanita, sang hamba Allah yg ikhlas itu.
Dari kisah diatas, bisa kita teladani untuk memperlakukan hewan/binatang dengan baik beserta berilah makan beserta minum yg baik. Jangan sekali-kali membiarkan mereka kelaparan. Jangan menyakiti binatang, jadilah penyayang bagi mereka. Sesungguhnya di setiap hati yg baik terdapat pahala. Allah SWT berfirman :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (٨
Artinya :
Barangsiapa yg mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia mau melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yg mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia mau melihat (balasan)nya pula. (Al-Zalzalah : 7-8)
No comments:
Post a Comment