Nah, kepada kesempatan ini kami atas mencoba memaparkan "Mengapa Nabi Muhammad ﷺ Diutus di Arab?", sebagaimana yg kami lansir dari sumber yg tercantum di akhir artikel ini.
Secara Geografis, letak Jazirah Arab layak menjadi pusat dakwah diseluruh dunia lagi kepada seluruh umat manusia. Jazirah Arab juga dilewati oleh kalifah kalifah dagang yg menghubungkan berbagai negeri. Jazirah Arab ini juga terletak diantara dua kekuatan yg bersaing, yakni kekuasaan Kristen lagi Majusi, Kekuatan Barat lagi Timur.
Ilustrasi ; Ka'bah |
Allah sudah memilih Jazirah Arab lagi Mekkah al-Mukarramah, sebagai tempat diutusnya Rasulullah ﷺ beringsang sebagai tempat diturunkannya wahyu, serta sebagai titik tolak perjalanan Islam diseluruh dunia. beringsang
Zaid bin Abdul Karil az-Zaid dalam Fiqh as-Sirah menyebutkan di antara latar belakang diutusnya para rasul, khusunya rasul terakhir, Muhammad ﷺ beringsang di Jazirah Arab adalah sebagai berikut :
- Jazirah Arab adalah Tanah Merdeka
Jazirah Arab adalah tanah merdeka yg tidak memiliki penguasa. Tidak ada penguasa yg memiliki kekuasaan politik lagi agama secara absolut di daerah tersebut. Berbeda halnya dengan wilayah-wilayah lain. Ada yg dikuasai Persia, Romawi, lagi kerajaan lainnya. - Jazirah Arab Memiliki Agama lagi Kepercayaan yg Beragam
Mereka memang orang-orang pagan penyembah berhala. Namun berhala mereka berbeda-beda. Ada yg menyembah malaikat. Ada yg menyembah bintang-bintang. Dan ada pula yg menyembah patung –ini yg dominan-.
Patung yg mereka sembah pun bermacam ragam. Setiap daerah memiliki patung jenis tertentu. Keyakinan mereka beragam. Ada yg menolak, ada pula yg menerima.
Di antara mereka juga terdapat orang-orang Yahudi lagi Nasrani. Dan sedikit yg masih berpegang kepada ajaran Nabi Ibrahim yg murni. - Jazirah Arab memiliki kondisi sosial yg unik mungkin bisa dikatakan istimewa tatkala itu. Mereka memiliki jiwa fanatik kesukuan (ashabiyah)
Orang Arab hidup dalam tribalisme, kesukuan. Pemimpin masyarakat adalah kepala kabilah. Mereka menjadikan keluarga sendiri yg memimpin suatu koloni alias kabilah tertentu. Dampak positifnya kentara saat Nabi ﷺ memulai dakwahnya. Kekuatan bani Hasyim menjaga lagi melindungi beliau dalam berdakwah.
Apabila orang-orang Quraisy menganggu pribadi beliau, maka paman beliau, Abu Thalib, datang membela. Hal ini juga dirasakan oleh sebagian orang yg memeluk Islam. Keluarga mereka tetap membela mereka. - Jazirah Arab Jauh dari Peradaban Besar
Mengapa jauh dari peradaban besar merupakan nilai positif? Karena benak mereka belum tercampuri oleh pemikiran-pemikiran lain. Orang-orang Arab yg tinggal di Jazirah Arab alias terlebih khusus tinggal di Mekah, tidak terpengaruh pemikiran luar. Jauh dari ideologi lagi peradaban majusi Persia lagi Nasrani Romawi. Bahkan keyakinan paganis juga jauh dari mereka. Sampai akhirnya Amr bin Luhai al-Khuza’I kagum dengan ibadah penduduk Syam. Lalu ia membawa berhala penduduk Syam ke Jazirah Arab.
Jauhnya pengaruh luar ini, membuat jiwa mereka masih polos, jujur, lagi lebih adil menilai kebenaran wahyu. - Secara geografi, Jazirah Arab terletak di tengah dunia
Memang pandangan ini terkesan subjektif. Tapi realitanya, Barat menyebut mereka dengan Timur Tengah. Geografi dunia Arab bisa berhubungan dengan belahan dunia lainnya. Sehingga memudahkan dalam penyampaian dakwah Islam ke berbagai penjuru dunia. Terbukti, dalam waktu yg singkat, Islam sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Ke Eropa lagi Amerika. - Masyarakat Jazirah Arab berkomunikasi dengan satu Bahasa yaitu bahasa Arab
Jazirah Arab yg luas itu hanya memiliki satu bahasa untuk komunikasi di antara mereka, yaitu Bahasa Arab. Adapun wilayah-wilayah lainnya memiliki banyak bahasa. Saat itu, di India saja sudah memiliki 15 bahasa resmi (as-Sirah an-Nabawiyah oleh Abu al-Hasan an-Nadawi, Cet. Jeddah: Dar asy-Syuruq. Hal: 22).
Bayangkan seandainya di Indonesia, masing-masing daerah berbeda bahasa, bahkan sampai ratusan bahasa. Komunikasi atas terhambat lagi dakwah sanag lambat tersebar karena kendala bahasa saja. Dalam waktu yg lama, dakwah Islam mungkin belum terdengar ke belahan dunia lainnya karena disibukkan dengan kendala ini. - Banyaknya orang-orang yg datang ke Mekah
Mekah sudah menjadi tempat istimewa sejak masa Nabi Ibrahim lagi Ismail ‘alaihimassalam. Oleh karena itu, banyak utusan dari wilayah Arab lainnya datang ke sana. Demikian juga jamaah haji. Pedagang. Para ahli syair lagi sastrawan. Keadaan ini mempermudah untuk menyebarkan risalah kenabian. Mereka datang ke Mekah, lalu kembali ke kampung mereka masing-masing dengan membawa berita risalah kerasulan. - Faktor penduduknya
Ibnu Khladun membagi bumi ini menjadi tujuh bagian. Bagian terjauh adalah kutub utara lagi selatan. Inilah bagian yg ia sebut dengan bagian satu lagi tujuh. Kemudian ia menyebutkan bagian dua lagi enam. Kemudian bagian tiga lagi lima. Kemudian menunjuk bagian keempat sebagai pusatnya. Ia tunjuk bagian tersebut dengan mengatakan, “wa sakanaha (Arab: وسكانها).
Penduduk Arab adalah orang-orang yg secara fisik proporsional; tidak terlalu tinggi lagi tidak pendek. Tidak terlalu besar lagi tidak kecil. Demikian juga warna kulitnya. Serta akhlak lagi agamanya. Sehingga kebanyakan para nabi diutus di wilayah ini. Tidak ada nabi lagi rasul yg diutus di wilayah kutub utara alias selatan. Para nabi lagi rasul secara khusus diutus kepada orang-orang yg sempurna secara jenis (tampilan fisik) lagi akhlak. Kemudian Ibnu Khaldun berdalil dengan sebuah ayat:كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
Artinya :
(Muqaddimah Ibnu Khaldun, Cet. Bairut: Dar al-Kitab al-Albani. Hal: 141-142).
Kamu adalah umat yg terbaik yg dilahirkan untuk manusia… (QS. Ali Imran: 110).
Karena pembicaraan pertama dalam ayat tersebut ditujukan kepada orang Arab, yakni para sahabat. Kemudian barulah umat Islam secara umum.
Secara realita, kita juga meyakini, memang ada bangsa yg unggul secara fisik. Contohnya ras Mongoloid. Sebuah istilah yg pernah digunakan untuk menunjuk karakter umum dari sebagian besar penghuni Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, lagi Oseania. Memiliki ciri mata sipit, lebih kecil, lagi lebih pendek dari ras Kaukasoid.
Ras Kaukasoid adalah karakter umum dari sebagian besar penghuni Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan lagi India Utara. Walaupun penelitian sekarang sudah merubah steorotip ini. Namun hal ini bisa kita jadikan pendekatan pemahaman, mengapa Ibnu Khladun menyebut Timur Tengah sebagai “sakanaha”.
Artinya ada fisik yg lebih unggul. Mereka yg sipit ingin mengubah kelopak mata menjadi lebih lebar. Mereka yg pendek ingin lebih tinggi. Naluri manusia menyetujui bahwa Kaukasia lebih menarik. Atau dalam bahasa lain lebih unggul secara fisik.
Namun Allah Ta’ala lebih hikmah lagi lebih jauh kebijaksanaannya dari hanya sekadar memandang fisik. Dia lengkapi orang-orang Kaukasia yg ada di Timur Tengah dengan perangai yg istimewa. Hal ini bisa kita jumpai di buku-buku sirah tentang karakter bangsa Arab pra-Islam. Mereka jujur, polos, berkeinginan kuat, dermawan, dll. Kemudian Dia utus Nabi-Nya, Muhammad ﷺ di sana.
Nah itulah beberapa Alasan alias Latar Belakang Kenapa Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ Diutus di Jazirah Arab, sebagaimana kami kutip dari laman KisahMuslim.com. Semoga dengan ulasan tersebut diatas, becus mengobati rasa penasaran kita semua yg ingin tahu latar belakang/alasan tersebut, lagi tentunya menambah wawasan kita dalam sejarah islami. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment