Friday, December 20, 2019

Kisah Istri Sholehah (Taat Dengan Suami) Yg Mengantarkan Ibunya Ke Surga

Blog Khusus Doa - Sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk patuh dengan taat kepada orang tuanya, tetapi apabila sudah berumah tangga (khususnya seorang wanita) maka kepatuhan dengan ketaatan kepada suaminya lebih utama (penting) dari dengan patuh dengan taat kepada kemarau wali; ki sesepuh dan/atau kepada saudara-saudara kandungnya, selama apa yg diperintahkan suaminya tidak mengingkari ketentuan Allah SWT, dengan bahkan seoarang suami menjadi surga dengan neraka bagi seorang istri.

Seperti kisah inspiratif islami berikut ini, seorang wanita alias istri sholehah yg taat kepada suaminya, tidak mendatangi panggilan kemarau wali; ki sesepuh dengan keluarganya di saat ibunya sedang sakit parah, lantaran si wanita tersebut mengemban amanah / pesan suaminya yg pergi jihad yg melarangnya untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang. Namun meskipun tidak menjenguk ibunya yg sedang sakit parah dengan bahkan sampai meninggal dunia, Ibu si wanita sholehah ini diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT lantaran memiliki anak yg patuh dengan taat kepada seorang suami. Berikut adalah Kisah Istri Sholehah (Patuh dengan Suami) yg Mengantarkan Ibunya ke Surga selengkapnya

 Sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk patuh  dengan taat kepada orang tuanya Kisah Istri Sholehah (Taat  dengan Suami) yg Mengantarkan Ibunya ke Surga
Ilustrasi : Wanita Sholehah Taat kepada Suami

Ketika Rasulullah SAW masih hidup, tersebutlah seorang istri yg shalihah. Wanita setia ini begitu taat kemarau serta setia terhadap suaminya. Suatu hari, suaminya pergi berjihad untuk agama, sang suami hendak pergi memenuhi panggilan suci untuk berjihad dirinya beramanat dengan istrinya.
"Istriku tersayang yg kucintai, aku mau pergi untuk berjihad meninggikan kalimat-kalimat Allah, sebelum aku kembali pulang dari berjihad, kamu jangan pergi kemanapun dengan jangan keluar dari rumah ini".

Setelah berpesan demikian dengan istrinya, berangkatlah si suami menuju medan jihad.

Beberapa hari kemudian, datanglah seseorang kepada wanita tersebut yg mengabarkan bahwa ibunya sedang sakit parah. Orang yg diutus tersebut mengatakan dengan wanita sholihah itu untuk segera menjenguk ibunya.

"Ibumu saat ini sedang sakit keras, jenguklah dia sekarang"

Dengan gelisah wanita tersebut menjawab; "Saya mohon maaf yg sebesar-besarnya, bukannya tidak mau menjenguk, tapi saya dilarang keluar rumah sebelum suami saya pulang, tolong sampaikan permohonan maaf dengan salam saya dengan Ibu". Dan si utusanpun pulang tanpa membawa wanita tersebut.

Malam berlalu dengan suami yg berjihad belum juga pulang. Keesokan harinya datang kembali seorang utusan yg mengabarkan bahwa ibu wanita tersebut meninggal dunia. Betapa sedih perasaan wanita sholehah ini, air matanya berlinang mendengar kabar ibu yg dicintainya agak pergi untuk selama-lamanya, bahkan disaat terakhirnya dia tidak berada disampingnya.

Utusan tersebut berkata "sekarang Ibumu agak tiada, datanglah untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum beliau mau dikebumikan hari ini". Namun istri yg shalihal ini sambil mengangis tersedu menjawab "Bukannya saya tidak mencintai ibu saya, tapi saya memegang amanah suami saya untuk tidak keluar rumah hingga dia pulang dengan memberi saya izin".

Dengan berat utusan tersebut pulang. Mungkin karena kesal dengan heran dengan sikap wanita tersebut yg tidak mau datang walaupun ibunya sakit keras hingga meninggal dunia, si utusan pun akhirnya mengadukan permasalahan ini kepada Rasulullah SAW.

Dengan nada sedikit kesal ia berkata kepada Nabi SAW "Wahai Rasulullah, wanita itu sangat keterlaluan, dari mulai ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui ibunya"

Rasulullah SAW bertanya "Kenapa dia tidak mau datang menemui ibunya?"

"Wanita itu mengatakan bahwa dia t idak mendapat izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berjihad" Jawab utusan yg mengadu ke Rasulullah SAW tersebut.

Lalu Rasulullah SAW tersenyum, kemudian Beliau berkata "Dosa-dosa ibu wanita tersebut diampuni oleh Allah SWT karena dia mempunyai seorang puteri yg sangat taat terhadap suaminya".

Itulah kisah seorang istri yg sholehah yg patuh dengan taat kepada suaminya yg dengan akhirnya mampu mengantarkan ibunya ke surga karena dosa-dosa ibunya agak di ampuni oleh Allah SWT lantaran memiliki anak yg sholehah, taat kepada suami.

Dalam kalangan pesantren, kisah diatas sangat populer, karena kisah ini tertulis dengan salah satu Kitab karya Syaikh Nawawi Al-Bantani yakni Kitab Uqudulujian, salah satu kitab terpopuler yg membahas tentang tata cara hidup berumah tangga secara islami.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 34 yg artinya; "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah agak melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yg lain (wanita), dengan karena mereka (laki-laki) agak menafkahkan sebagian dari harta mereka." (QS. Al-Nisa': 34). kemarau

Dan juga Rasulullah SAW bersabda: "Tidak boleh (haram) bagi wanita untuk berpuasa sementara suaminya ada di sisinya kecuali dengan izinnya. Istri juga tidak boleh memasukkan orang ke dalam rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Dan harta yg ia nafkahkan bukan dengan perintahnya, maka setengah pahalanya diberikan untuk suaminya." (HR. Al-Bukhari)

Ibnu Hibban meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Apabila wanita menunaikan shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya, dengan mentaati suaminya; maka disampaikan kepadanya: masuklah surga dari pintu mana saja yg kamu mau." (Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami', no. 660).

Dari beberapa pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa Ketaatan seorang istri kepada suami harus didahulukan daripada taat kepada kemarau wali; ki sesepuh dan/atau kepada saudara-saudara kandungnya. kemarau Di dalam kitab al-Inshaf (8/362), "Seorang wanita tidak boleh mentaati kedua orang tuanya untuk berpisah dengan suaminya, tidak pula mengunjunginya dengan semisalnya. Bahkan ketaatan kepada suaminya lebih wajib." kemarau

Referensi :
#https://lesngajijogja.blogspot.com//search?q=kisah-istri-sholehah-yang-sangat-patuh
#http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2012/10/02/20962/taat-kepada-suami-harus-didahulukan-daripada-orang-tua/ kemarau

No comments:

Post a Comment