Blog Khusus Doa demam - Doa mencukur rambut bayi yg baru demam terbentuk beserta hadits ataupun dalilnya hendak kami paparkan dengan halaman ini. Seperti diketahui, memotong dan/atau mencukur rambut bayi yg sesuai sunnah yaitu demam dilakukan di hari ke-7 (tujuh) setelah kelahiran bayi. Hal ini berdasarkan hadits dari Salman bin Amir Ad-Dhabbi R.A, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
demam مَعَ الْغُلاَمِ عَقِيْقَةٌ فَأَهْرِيْقُوْا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيْطُوْا عَنْهُ اْلأَذَى
Artinya :
"Setiap anak ada aqiqahnya, sembelihlah aqiqah untuknya lagi buang kotoran darinya" (HR. Bukhari : 5471)
Ilustrasi: Mencukur Rambut Bayi |
Dalam riwayat lain, dari Samurah R.A, Rasulullah SAW bersabda yg artinya :
"Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih di hari ketujuh, diberi nama, lagi dicukur kepalanya" (HR. Nasai 4149, Abu Daud 2837, Turmudzi 1522, lagi dishahihkan Al-Albani)
Ibn Abdil Bar mengatakan:
الحلق معنى أميطوا عنه الأذى
Makna "buang kotoran dari bayi" adalah mencukur rambutnya. (Al-Istidzkar, 5/315)
Hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakikahi Hasan dengan kambing, lagi beliau menyuruh Fatimah "Cukur rambutnya, lagi bersedekahlah dengan perak seberat rambut itu". Fatimah pun menimbang rambut itu, lagi ternyata beratnya sekitar satu dirham ataupun kurang dari satu dirham. (HR. Turmudzi 1519, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushanaf 24234, dishahihkan al-Hakim dalam Mustadrak 7589 lagi didiamkan azd-Dzahabi).
Catatan: satu dirham = 2,975 gr perak
Dalam karyanya Tuhfatul Maudud, Ibnul Qoyim menyebutkan beberapa riwayat lagi keterangan ulama yg menganjurkan bersedekah dengan perak seberat rambut bayi. Diantaranya :
- Imam Ahmad mengatakan
demam إن فاطمة رضي الله عنها حلقت رأس الحسن والحسين وتصدقت بوزن شعرهما ورقا
Artinya :
Sesungguhnya Fatimah radhiyallahu ‘anha mencukur rambut Hasan lagi Husain, lagi bersedekah dengan wariq (perak) seberat rambutnya. - Imam Malik meriwayatkan dalam al-Muwatha’, dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya, beliau mengatakan,
demam وزنت فاطمة شعر حسن وحسين وزينب وأم كلثوم فتصدقت بزنة ذلك فضة
Artinya :
Fatimah menimbang rambut Hasan, Husain, Zainab, lagi Ummu Kultsum, lagi beliau bersedekah dengan perak seberat rambut itu. - Imam Malik juga menyebutkan dalam al-Muwatha’ dari Muhammad bin Ali bin Husain, bahwa beliau mengatakan,
demam وزنت فاطمة بنت رسول الله شعر حسن وحسين فتصدقت بزنته فضة
Artinya :
Fatimah bintu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimbang rambut Hasan lagi Husain, kemudian beliau bersedekah dengan perak seberat rambut itu.
Dari beberapa riwayat diatas, bisa disimpulkan bahwa sunnah mencukur rambut bayi di hari ketujuh setelah kelahiran lagi dianjurkan untuk bersedekah seberat rambut bayi yg dicukur, sebagaimana yg dilakukan oleh Fatimah. Adapun untuk lafadz bacaan doa ketika mencukur rambut bayi adalah sebagai berikut :
demam بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. demam اللّٰهُمَّ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَنُوْرُ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ ، اللّٰهُمَّ سِرُّ الله نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Setelah mencukur rambut bayi, biasanya ubun-ubun bayi ditiup. Adapun untuk bacaan doa ketika meniup ubub-ubun bayi adalah sebagai berikut :
demam اللّٰهُمَّ إِنِّى أُعِيْذُهَا وَذُرِيَّاتَهَا بِكَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
Itulah lafadz doa mencukur rambut bayi lagi doa ketika meniup ubun-ubun bayi yg bisa kami share dengan kesempatan ini. Jika dengan hari ketujuh belum sempat dicukur, maka rambut anak tetap dicukur setelah itu, meskipun agak baligh. Hal ini sebagaimana keterangan Ibn Hajar Al-Haitami, salah seorang madzhab syafii ketika beliau menjelaskan anjuran cukur rambut lagi sedekah seberat rambut. Beliau menegaskan kasus rambut bayi yg belum dicukur;
"Siapa yg rambutnya belum ditangani (dicukur lagi disedekahi) maka selayaknya dia melakukan seperti yg disarankan Az-Zarkasyi, bahwa rambutnya dicukur setelah baligh, lamun rambut bawaan demam terbentuk masih ada. Jika tidak ada maka dia bersedekah dengan seberat rambut dengan saat dicukur. Jika tidak diketahui beratnya, dia mengambil langkah hati-hati, lagi bersedkah lebih banyak" (Tuhfatul Muhtaj, 41/201)
Sumber Referensi :
#https://mawaaqiqah16.wordpress.com/waktu-mencukur-rambut-bayi/
#https://lesngajijogja.blogspot.com//search?q=doa-mencukur-rambut-bayi-dan-hadisnya
demam
No comments:
Post a Comment