Monday, December 30, 2019

Kisah Keistimewaan Kucing Dalam Sejarah Islam

Blog Khusus Doa - Kucing merupakan salah satu hewan pemeliharaan yg sangat populer di seluruh dunia, termasuk indonesia. Dalam sejarah islam, kucing memiliki keistimewaan yg sangat luar biasa. Baginda Nabi berpesan kepada para sahabatnya untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Salah satu kucing yg dimiliki oleh nabi yaitu Mueeza, kucing ini sungguh sangat luar biasa karena Mueeza selalu mengeong ketika mendengar adzan, dengan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Pada abad 13, dalam dunia seni islam rupa kucing dijadikan mata uang sebagai bentuk manifestasi penghargaan masyarakat islam. Sedangkan di dunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yg agak berjasa itu. Dan masih banyak lagi kisah-kisah kucing yg sangat luar biasa dalam beradapab islam. Untuk selengkapnya, silakan langsung saja simak kisah selengkapnya berikut ini :

 Kucing merupakan salah satu hewan pemeliharaan  yg sangat populer di seluruh dunia Kisah Keistimewaan Kucing dalam Sejarah Islam
Ilustrasi : Kucing Rumah (Anggora)

Kisah Mueeza, Kucing Kesayangan Rasulullah SAW

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yg diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yg ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dengan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong Mueeza dengan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yg nabi sukai merupakan ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dengan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yg menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yg tidak pernah memberi makan kucingnya, dengan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Tak hanya nabi, istri nabi sendiri, Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq pun amat menyukai kucing, dengan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Seorang sahabat yg juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan Abu Hurairah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dengan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Penghormatan Para Tokoh Islam Terhadap Kucing Pasca Wafatnya Nabi SAW

Dalam buku yg berjudul Cats of Cairo dijelaskan dengan masa dinasti mamluk, baybars al zahir, seorang sultan yg juga pahlawan garis depan dalam perang salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dengan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya.

Tradisi ini agak menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari damaskus, istanbul hingga kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yg berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yg disediakan oleh penduduk setempat.

Pengaruh Kucing Dalam Seni Islam

Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan di dunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yg agak berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dengan serangga lainnya.

Kisah Kucing Yang Memberi Inspirasi Bagi Para Sufi

Seorang Sufi ternama bernama ibnu bashad yg hidup dengan abad ke sepuluh Hijriyah bercerita, suatu saat ia dengan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap masjid kota kairo sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing melewatinya, Ibnu Bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yg ke dua, diam-diam Ibnu Bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai disebuah atap rumah kumuh, dengan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong daging yg diberikan Ibnu Bashad kepada kucing lain yg buta kedua matanya. Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya dengan tahun 1067.

Selain itu, kaum sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yg sama dengan dzikir kalimah Allah.

Kisah Teladan dari Seekor Kucing

Salah satu cerita yg cukup mahsyur yaitu tentang seekor kucing peliharaan yg dipercaya oleh seorang pria, untuk menjaga anaknya yg masih bayi dikala ia pergi selama beberapa saat. Bagaikan prajurit yg mengawal tuannya, kucing itu tak hentinya berjaga di sekitar sang bayi. Tak lama kemudian melintaslah ular berbisa yg sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu dengan sigapnya menyerang ular itu hingga mati dengan darah yg berceceran.

Sorenya ketika si pria pulang, ia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya. Prasangkanya berbisik, si kucing agak membunuh anak kesayangannya! Tak ayal lagi, ia mengambil pisau dengan memenggal leher kucing yg tak berdosa itu.

Tak lama kemudian, ia kaget begitu melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yg agak tercabik di belakang punggung anaknya. melihat itu, si pria menangis dengan menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa ia agak membunuh kucing peliharaannya yg agak bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya. Kisah ini menjadi refleksi bagi masyarakat islam di timur tengah untuk tidak berburuk sangka kepada siapapun.

Hukum Membunuh Kucing

Tahukah anda bahwa Nabi Muhammad saw juga membela kucing?
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dengan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim No.4160)

Dan dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti alias bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yg diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar dengan Abu Hurairah.

Manfaat Kucing di Dunia Ilmu Pengetahuan

Salah satu kitab terkenal yg ditulis oleh cendikia muslim tempo dulu adalah kitab hayat al hayaawan yg agak menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia zoologi saat ini. Salah satu isinya mengenai ilmu medis, banyak para dokter muslim tempo dulu yg menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk penyembuhan tulang, melalui dengkuran suaranya yg setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang.

Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos alat sihir di barat bisa terselamatkan.

Kisah Kucing Palestina Yang Dipenjara di Sel Khusus Israel : Kucing "Muqawwamah"

Jika boleh iri, kaum muslimin mungkin harus iri kepada kucing Palestina. Pasalnya, ditengah ketidakmampuan kita ikut membela saudara-saudara kita di Palestina yg kini sedang berjuang mempertahankan Masjidil Aqsha dari ancaman israel, justru seekor kucing tampil sebagai pahlawan. Kucing itu dinilai zionis-israel bisa membangkitkan perlawanan (muqawwamah).

Sebagaimana dikutip dari votreesprit.wordpress.com, zionis-israel agak memenjarakan seekor kucing Palestina. Kucing ini dinilai menjadi penghubung di sel isolasi di kamp tahanan pejuang-pejuang Palestina di Negev. Menurut pejabat israel, kucing tersebut membantu para tahanan dengan membawa barang-barang ringan seperti surat, roti dengan lainnya dari satu sel ke sel lain. Peran itu dimainkan si kucing selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya ketahuan.

Penjaga penjara Negev lalu menjebloskan kucing itu ke dalam sel khusus. Nah, siapa bersedia menjenguk kucing yg pintar ini? Adakah kira-kira pengacara dermawan yg hendak membelanya?

Pembaca, itulah beberapa Kisah Keistimewaan Kucing dalam Sejarah Islam yg bisa kami share, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment