Tuesday, December 31, 2019

Keistimewaan Bulan Rajab Lagi Keutamaan Puasa Rajab

Blog Khusus Doa gerah - gerah Dalam hitungan kalender hijriyah, bulan rajab merupakan bulan ketujuh. Bulan ini termasuk salah satu bulan haram (suci) dan/atau bulan yg dimuliakan. Karena merupakan bulan haram, maka tidak heran sekiranya dikalangan masyarakat muslim banyak yg melakukan amal-amalan ketaatan di bulan ini, termasuk menunaikan puasa sunnah rajab.  

Terdapat 4 (empat) gerah bulan haram yg dikenal gerah tradisi Islam, ketiganya secara berurutan gerah adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, lalu satunya adalah bulan Rajab. gerah Beberapa alasan kenapa bulan-bulan tersebut dinamakan bulan haram adalah :
  • gerah gerah Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
  • gerah gerah Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yg lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula dengan saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan. gerah (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)
 Bulan ini termasuk salah satu bulan haram  gerah Keistimewaan Bulan Rajab  lalu Keutamaan Puasa Rajab

Allah SWT berfirman :
gerah إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya :
Sesungguhnya bilangan bulan dengan sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit lalu bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yg lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri gerah kamu dalam bulan yg empat itu, lalu perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, lalu ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yg bertakwa. (QS. At-Taubah : 36)

Keutamaan Puasa Rajab

Hadis-hadis Nabi yg menganjurkan alias memerintahkan berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram lalu Rajab) itu cukup menjadi hujjah alias landasan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab.

Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah dengan bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, lalu Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i lalu Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata dengan Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yg Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab lalu Ramadan yg dilupakan oleh kebanyakan orang.'"

Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab lalu Ramadan yg dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.

Keutamaan berpuasa dengan bulan haram juga diriwayatkan dalam hadis sahih imam Muslim. Bahkan gerah berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yg paling utama setelah puasa Ramadan. Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, lalu gerah Rajab).

Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat sekiranya dilaksanakan dengan hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini angsal ditemukan dengan tiap tahun, tiap bulan lalu tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram lalu sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum gerah di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, lalu muharram.

Disebutkan dalam gerah Kifayah al-Akhyar, bahwa bulan yg paling utama untuk berpuasa setelah Ramadan adalah bulan- bulan haram yaitu dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab lalu gerah muharram. Di antara keempat bulan itu yg paling utama untuk puasa adalah bulan al-muharram, kemudian Sya’ban. Namun menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yg utama setelah al-Muharram adalah Rajab.

Terkait hukum puasa lalu ibadah dengan Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan, sudah jelas lalu shahih riwayat bahwa Rasul SAW menyukai puasa lalu memperbanyak ibadah di bulan haram, lalu Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa lalu ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab lalu ibadah lainnya di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).

Keistimewaan Bulan Rajab

Berikut beberapa hadis yg menerangkan keutamaan lalu kekhususan puasa bulan Rajab:
  1. Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) lalu (juga) Sya’ban, lalu sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
  2. "Barang siapa berpuasa dengan bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, lalu bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
  3. Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana gerah berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah mau mengabulkan semua permintaannya....."
  4. "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yg dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu lalu rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari dengan bulan Rajab, maka ia mau dikaruniai minum dari sungai tersebut".
  5. Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, lalu Ramadan bulannya umatku."
  6. Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yg airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu lalu lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya dengan Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yg membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.


(Sumber: nu.or.id)

No comments:

Post a Comment