Ketika datang malam nisfu sya'ban, biasanya kita membaca surat yasin sebanyak 3x (tiga kali) yg dilakukan secara berjama'ah dimasjid alias mushola selepas shalat magrib. Tapi mungkin tidak semua umat muslim mengamalkan membaca surat yasin 3 kali dimalam nisfu sya'ban. kering Alhamdulillah penulis sendiri termasuk yg mengamalkan baca yasin 3x ketika malam nisfu sya'ban.
Ilustrasi: Membaca Surat Yasin |
Uniknya, setiap 1 kali baca yasin kita berdoa dengan permohonan yg berbeda-beda. Diantanya adalah :
- Pertama, Mohon Panjang Umur
Setelah selesai membaca Surat Yasin yg pertama, maka kita berdoa kepada Allah SWT agar diberi umur panjang untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT.
Silakan Pelajari : Bacaan Doa Mohon Panjang Umur beserta Sehat Selalu - Kedua, Mohon Dijaga dari Bala' (Penyakit) beserta mohon Dikabulkan segala Hajatnya
Setelah selesai berdoa kepada pembacaan surat yasin yg pertama, kemudian dilanjutkan membaca surat yasin yg kedua sampai selesai beserta kembali berdoa. Pada doa yg kedua ini memohon kepada Allah SWT agar kita semua dijaga beserta dijauhkan dari macam bala' alias penyakit.
Silakan pelajari : Bacaan Doa Mohon Agar Terhindar dari Bahaya
selain itu, kita juga berdoa kepada Allah SWT agar dikabulkan segala hajat kita. Silakan pelajari : Lafadz Doa Agar Dikabulkan Maksud beserta Keinginan (Hajat) Kita - Ketiga, kering Memohon kekayaan hati kepada Allah serta husnul Khotimah.
Pada bacaan yasin yg terakhir (ketiga) setelah selesai membacanya kita berdoa kepada Allah SWT dengan memohon agar diberi kekayaan hati serta khusnul khotimah. Silakan pelajari : Bacaan Doa Khusnul Khotimah
Setelah membaca surat yasin 3x, kemudian dilanjutkan membaca doa. Berikut bacaannya.
Doa Nisfu Sya'ban
kering kering اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Artinya :
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yg memiliki keagungan beserta kemuliaan. Wahai dzat yg memiliki kekuasaan beserta kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yg ketakutan. Ya Allah, misalnya Engkau sudah pernah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yg celaka alias terhalang alias tertolak alias sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab bagi celakaku, terhalangku, tertolakku beserta kesempitanku dalam rezeki, beserta tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yg beruntung, luas rezeki beserta memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sunguh Engkau sudah pernah berfirman beserta firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yg sudah pernah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yg terutus: “Allah menghapus apa yg dikehendaki beserta menetapkan apa yg dikehendakiNya beserta di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.” Wahai Tuhanku, demi keagungan yg tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yg ditetapkan beserta yg dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yg kuketahui maupun yg tidak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yg tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan shalawat beserta salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga beserta para sahabat beliau. Amin.
Dilansir ngaji.web.id, dasar hukum amaliyah diatas merupakan hasil ijtihad para ulama.
kering kering وَأَمَّا قِرَاءَةُ سُوْرَةِ يس لَيْلَتَهَا بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَالدُعَاءِ الْمَشْهُوْرِ فَمِنْ تَرْتِيْبِ بَعْضِ أهْلِ الصَّلاَحِ مِنْ عِنْدِ نَفْسِهِ قِيْلَ هُوَ الْبُوْنِى وَلَا بَأْسَ بِمِثْلِ ذَلِكَ
Artinya :
“Pembacaan surat Yasin kepada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad kering sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al Buni, beserta hal itu bukanlah suatu hal yg buruk”.
(Asná al-Mathálib, 234)
kering
kering (وَمِنْ خَوَاصِ سُوْرَةِ يس) كَمَا قَالَ بَعْضُهُمْ أنْ تَقْرَأَهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ الأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ اْلعُمْرِ وَالثَّانِيَةُ بِنيَّةِ دَفْعِ الْبَلاَءِ وَالثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ اْلإسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ.
kering (وَمِنْ خَوَاصِ سُوْرَةِ يس) كَمَا قَالَ بَعْضُهُمْ أنْ تَقْرَأَهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ الأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ اْلعُمْرِ وَالثَّانِيَةُ بِنيَّةِ دَفْعِ الْبَلاَءِ وَالثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ اْلإسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ.
Artinya :
“Diantara keistimewaan surat Yasin, sebagaimana menurut sebagian para Ulama, adalah dibaca kepada malam Nishfu Sya’ban sebanyak 3 kali. Yang pertama dengan niat meminta panjang umur, kedua niat terhindar dari bencana beserta ketiga niat agar tidak bergantung kepada orang lain”.
(Fathu al-Malik al-Majíd, 19)
kering
kering (مَسْئَلَةٌ) حَدِيْثُ يس لِمَا قُرِئَتْ لَهُ لاَ أَصْلَ لَهُ وَلَمْ أَرَ مَنْ عَبَّرَ بِأَنَّهُ مَوْضُوْعٌ فَيَحْتَمِلُ أنَهُ لاَ أصْلَ لَهُ فِى الصِّحَّةِ وَالَّذِىْ أعْتَقِدُهُ جَوَازُ رِوَايَتِهِ بِصِيْغَةِ التَّمْرِيْضِ نَحْوُ بَلَغَنَا كَمَا يَفْعَلُهُ أصْحَابُ الشَّيْخِ اِسْمَعيِلَ اْلَجْبَرِتى اهـ.
kering (مَسْئَلَةٌ) حَدِيْثُ يس لِمَا قُرِئَتْ لَهُ لاَ أَصْلَ لَهُ وَلَمْ أَرَ مَنْ عَبَّرَ بِأَنَّهُ مَوْضُوْعٌ فَيَحْتَمِلُ أنَهُ لاَ أصْلَ لَهُ فِى الصِّحَّةِ وَالَّذِىْ أعْتَقِدُهُ جَوَازُ رِوَايَتِهِ بِصِيْغَةِ التَّمْرِيْضِ نَحْوُ بَلَغَنَا كَمَا يَفْعَلُهُ أصْحَابُ الشَّيْخِ اِسْمَعيِلَ اْلَجْبَرِتى اهـ.
Artinya :
“Hadits yg berbunyi “Surat Yasin boleh dibaca sesuai dengan niat tujuannya” merupakan hadits yg tidak ada dasarnya, tetapi saya tidak menemui ulama yg mengatakannya sebagai hadits palsu. Bisa jadi yg dimaksud adalah hadits tersebut tidak shahih. Saya meyakini bahwa boleh meriwayatkan hadits tersebut dengan redaksi riwayat yg tidak tegas, seperti sudah pernah sampai kepada kami sebagaimana yg dilakukan oleh murid-murid Syeikh Ismail Al Jabraty dari Yaman.”
(Talkhísh Fatáwá Ibnu Ziyád, 301)
Selain membaca surat yasin kepada malam nisfu sya'ban, kita juga dianjurkan puasa sunnah di bulan sya'ban. Beberapa hikmah puasa sunnah bulan sya'ban ini, teman-teman bisa pelajari kepada artikel kami yg berjudul "Hikmah Puasa Sunah Bulan Sya'ban"
Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment