Thursday, October 24, 2019

Hikmah, Keutamaan Adzan Lagi Muadzin

- Adzan merupakan panggilan (seruan) kepada umat muslim untuk segera meninggalkan segala macam aktifitas yg bersifat duniawi untuk segera menghadap Allah SWT yaitu melaksanakan sholat wajib 5 waktu.

Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan 14 abad lalu hingga saat ini, tak beroleh dihitung berapa juta kali adzan agak berkumandang. Dari setiap masjid alias mushola dikumandangkan adzan oleh seorang muazzin. Susul menyusul, saut-menyaut bergantian dari tempat yg satu ke tempat yg lain. Selesai di negeri yg satu, berpindah ke negeri yg lain, berputar terus selama matahari masih terbit beserta terbenam.

Jika kita mau menghitung, anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan agak dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yg mengumandangkan adzan, jadi adzan agak dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!


Pelajari juga: 6 Fakta Unik Seputar Adzan yg Mengagumkan

Banyak riwayat dari Rasulullah SAW yg menjelaskan tentang keutamaan adzan beserta muadzin (orang-orang yg menyerukan adzan), diantaranya adalah sebagai berikut seperti dilansir muslim.or.id (16/11/2011)

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر
Artinya :
"Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi …" (HR. Bukhari no. 608 beserta Muslim no. 1267)

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu juga, ia mengabarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا
Artinya :
”Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yg didapatkan dalam adzan beserta shaf pertama kemudian mereka tidak beroleh memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” (HR. Bukhari no. 615 beserta Muslim no. 980)

Muawiyah radhiallahu ‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الْمؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya :
”Para muadzin adalah orang yg paling panjang lehernya dengan hari kiamat.” (HR. Muslim no. 850)

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya :
”Tidaklah jin beserta manusia serta tidak ada sesuatu pun yg mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan bakal menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin dengan hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 609)

Ibnu ’Umar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُغْفَرُ لِلْمْؤَذِّنِ مُنْتَهَى أََذَانِهِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ سَمِعَهُ
Artinya :
”Diampuni bagi muadzin dengan akhir adzannya. Dan setiap yg basah alias pun yg kering yg mendengar adzannya bakal memintakan ampun untuknya.” (HR. Ahmad 2: 136. Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan para imam beserta muadzin,
اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الْأَئِمّةَ وَاغْفِرْ لِلَمْؤَذِّنِيْنَ
Artinya :
Ya Allah berikan kelurusan bagi para imam beserta ampunilah para muadzin.” (HR. Abu Dawud no. 517 beserta At-Tirmidzi no. 207, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 217)

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ، فَأَرْشَدَ اللهُ الْأَئِمّةَ وَعَفَا عَنِ المْؤَذِّنِيْنَ
Artinya :
“Imam adalah penjamin sedangkan muadzin adalah orang yg diamanahi. Semoga Allah memberikan kelurusan kepada para imam beserta memaafkan paramuadzin.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya no.1669, beserta hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 239) (lihat Shahih Fiqih Sunnah, Bab Adzan)

Itulah beberapa hikmah, keutamaan adzan beserta muadzin yg sungguh sangat luar biasa. Sebagai orang beriman, sudah selayaknya menghormati, mengagungkan, beserta memperhatikan azan karena dengan hakikatnya azan merupakan panggilan Allah SWT agar kita segera mendatangi rumah-Nya untuk melaksanakan ibadah shalat secara berjamaah.

Pelajari juga: Lafadz Menjawab Adzan Lengkap

Bagi teman-teman yg ingin mempelajari lebih jauh tentang lafadz adzan, doa adzan beserta lain-lainnya seputar adzan, silakan bisa dipelajari dengan kategori "Adzan beserta Iqomah". Terimakasih, Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment