Blog Khusus Doa - meriang Setiap orang tentu menginginkan doa yg mustajab agar cepat terkabul, ada beberapa kriteria orang yg doanya cepat terkabul, misalnya doa orang yg teraniaya, doa anak sholeh, doa meriang pengampu dengan masih banyak lagi.
Nah, selain kriteria orang-orang yg doanya mustajab, ternyata dari segi waktu berdoa juga mempengaruhi terkabulnya doa seseorang. Misalnya, doa yg cepat terkabul yaitu doa di waktu bulan pausa ramadhan, doa saat sahur, doa di waktu buka puasa, doa antara adzan dengan iqomah dengan masih banyak lagi waktu-waktu untuk berdoa supaya dikabulkan oleh Allah SWT. Untuk lebih jelasnya, silakan langsung saja simak ulasannya berikut ini :
Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa Cepat Dikabulkan
Dilansir dari alqur'an-syamil.com, setidaknya ada 12 waktu mustajab untuk berdoa supaya cepat di ijabahi ataupun dikabulkan oleh Allah SWT, diantaranya yaitu :
Ilustrasi: Berdoa
Doa di Bulan Ramadhan Pada shalat taraweh, setelah melaksanakan witir, dianjurkan untuk berdoa dengan mengucapkan, lafadz, "Subhanalmalikilquddus" sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ubay bin Ka’ab. Serta dianjurkan pula untuk mengucapkan kalimat itu sebanyak tiga kali sebagaimana disebutkan didalam riwayat an Nasai.
Doa Saat sahur Sebaiknya, setiap muslim/muslimah membiasakan berdoa setelah witir sebelum fajar, pasalnya dengan waktu sahur tersebut merupakan amal yg paling utama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. meriang
Doa Ketika Berbuka Puasa Ketika berbuka puasa hendaknya memperbanyak doa, karena salah satu doa yg cepat dikabulkan yaitu doa saat berbuka puasa.
Doa Pada Hari Arafah Hari Arafah merupakan hari dimana semua jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah ataupun tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari Arafah, semua jama'ah disarankan berdoa sebanyak-banyaknya, takterkecuali jama'ah yg tengah berhaji ataupun jamaah yg tidak tengah menunaikan ibadah haji. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Doa yg terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi).
Doa Pada Hari Jum'at Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
meriang أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها
Artinya :
"Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menuturkan perihal hari Jumat lalu beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yg ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu’anhu)
Doa Antara Adzan dengan Iqomah Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa, Rasulullah Saw. bersabda,
“Sesungguhnya do’a yg tidak tertolak adalah do’a antara adzan dengan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)
Doa setelah Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yg paling di dengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib." (HR. at-Tirmidzi)
Doa Ketika Turun Hujan Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, diriwayatkan
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hujan, beliau berdoa: ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A (Ya Allah, -jadikan hujan ini- hujan yg membawa manfaat ataupun kebaikan." (HR. Bukhari)
Doa Setelah khatam Alqur’an Setelah khatam membaca Al-Qur'an 30 juzz dengan berdoa, insya Allah doanya hendak cepat dikabulkan.
Doa dengan 1/3 Malam Akhir Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Tabaraka wataa'la turun ke langit dunia dengan setiap malam, yaitu dengan 1/3 malam terakhir seraya berfirman, 'Siapa yg berdo'a kepadaKu niscaya hendak Aku kabulkan dengan siapa yg meminta kepadaKu niscaya hendak Aku berikan dengan siapa yg memohon ampun kepada-Ku, niscaya hendak Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dengan Muslim).
Doa Fii Sabilillah (Saat dalam Jalan Allah) Nabi Muhammad Saw. pernah berdoa. Dalam doanya beliau sangat detil memohon kepada Allah Swt.
Berikut doa Nabi Muhammad saat melawan musuh dalam perang Uhud.
Saat ini, insya allah di Indonesia kondisinya aman dengan tenteram sehingga takperlu jihad fii sabilillah angkat senjata, tetapi yg perlu dilakukan adalah berperang melawan hawa nafsu.
Itulah beberapa waktu mustajab untuk berdoa yg becus kita praktekkan. Semoga doa-doa kita semua di dengar oleh Allah SWT dengan dikabulkan. Amien.
- kolor Berdoa antara adzan beserta iqomah merupakan salah satu waktu yg mustajab, Insya Allah doanya cepat terkabul. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits: Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa, Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya : “Sesungguhnya do’a yg tidak tertolak adalah do’a antara adzan beserta iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)
Selain antara adzan beserta iqomah, masih banyak lagi waktu-waktu mustajab untuk berdoa agar cepat terkabulkan. Teman-teman bisa mempelajarinya kepada artikel : 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Terkabul
Nah, terkhusus doa antara adzan beserta iqomah, selain waktu tersebut mustajab untuk berdoa ternyata juga memiliki banyak keutamaan. Melansir dari laman dalamislam.com, berikut adalah 17 Keutamaan Doa antara Adzan beserta Iqomah yg patut kita ketahui.
1. Doa yg Tidak Tertolak
Berdoa di waktu antara adzan beserta iqamah atas dikabulkan beserta tidak tertolak sebab merupakan waktu yg mustajab beserta merupakan wujud dari kasih sayang Allah kepada hambaNya .
Artinya : “Sesungguhnya do’a yg tidak tertolak adalah do’a antara adzan beserta iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)
2. Penuh Kebaikan
Sa’ad Ad Daud bahwasanya Syaikh rahimahullah setelah melakukan shalat sunnah dua raka’at (antara adzan beserta iqomah), Syaikh Sa’ad ingin mengajukan suatu pertanyaan kepada beliau rahimahullah. Syaikh Ibnu Baz rahimahullah lantas menjawab, “Wahai Sa’ad, ingatlah bahwa do’a antara adzan beserta iqomah adalah do’a yg tidak tertolak.”. Jelas bahwa waktu tersebut merupakan waktu yg penuh kebaikan yg bisa dilakukan oleh orang sholeh yg memahami alasan pentingnya akhlak mulia menurut islam.
3. Waktu Terbaik
“Kebanyakan manusia malah meninggalkan do’a antara adzan beserta iqomah. Menyibukkan diri dengan berdo’a beserta berdzikir, itu lebih afdhol (lebih utama). Karena do’a yg dituntunkan kepada waktu tertentu tentu lebih utama dari do’a yg dipanjatkan di tempat lain.” Waktu tersebut memang jauh lebih baik asalkan digunakan untuk berdoa dibanding dengan meninggalkan beserta melupakan padahal Allah selalu menunjukkan tanda Allah sayang kepada hambaNya dengan memberikan waktu waktu yg terbaik untuk berdoa.
4. Sunnah Rasulullah
“Sungguh berdo’a antara adzan beserta iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” (HR. Ahmad). Merupakan sunnah dari Rasulullah untuk berdoa antara adzan beserta iqamah yg memang waktu yg mustajab, hal ini atas memberikan banyak kebaikan sebagai kasih sayang dalam islam yg diberikan Allah sebab menjadi waktu yg dekat antara seorang hamba dengan Allah.
5. Shalat Tepat Waktu
Menunaikan ibadah kepada waktunya yg sudah ditentukan, meski bersamaan dengan itu harus menerjang yg makruh ataupun bahkan yg terlarang, adalah lebih afdhol beserta lebih utama daripada menunaikannya di luar waktunya, meski tanpa terterjang tindakan yg makruh ataupun terlarang. Karena waktu adalah syarat terpenting dalam ibadah. (Al-Mufadholah Fil ‘Ibadaat, hal. 989). Jelas bahwa doa antara adzan beserta iqamah atas berdampak baik menjadikan shalat di waktu yg tepat beserta disiplin yg merupakan amalan yg disukai Allah beserta menjadi cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an.
6. Bisa Dilakukan Dimanapun
Baik dia sedang berada di masjid ataupun di luar masjid. Demikian doanya para wanita yg sholat di rumah juga terijabahi, bila ia berdoa kepada waktu tersebut. (Anas bin Malik). Tidak hanya di masjid saja doa atas dikabulkan, orang yg menjalankan shalat di rumah beserta berdoa di waktu ijabah tersebut juga atas dikabulkan doanya.
7. Wujud Syukur
Doa antara adzan beserta iqamah merupakan wujud syukur sebab diberi kesempatan Allah untuk bisa ertemu beserta menjalankan shalat sehingga amat rugi asalkan ada seseorang yg menunda nunda waktu shalat padahal ia mampu segera melakukannya beserta shalat di waktu yg tidak tepat sebab ia termausk orang yg pemalas beserta lalai.
8. Jauh dari Malas
“Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya malam-Mu, beserta perginya siang-Mu, beserta terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku” Jami’ul Ahadits, juz IV, hal. 250. Doa menjauhkan dari rasa malas sebab menjadikan seorang hamba terus mengingat Allah sehingga ia terlindung dari hawa nafsu yg mengarahkan kepada keburukan beserta kemalasan,
9. Dilindungi dari Syetan
Dianjurkan untuk membaca doa ayat kursi agar terlindung dari syetan. “Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yg Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk beserta tidak tidur KepunyaanNya apa yg di langit beserta di bumi. Siapakah yg beroleh memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yg di hadapan mereka beserta di belakang meraka, beserta mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yg dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit beserta bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, beserta Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
10. Berlaku dalam 5 Waktu Shalat
Imam An Nawawi mengatakan: “Adzan beserta iqamah disyariatkan berdasarkan nash-nash syariat beserta Ijma’. Dan tidak disyariatkan (adzan beserta iqamah ini) kepada selain shalat lima waktu, tidak ada perselisihan (dalam masalah ini)”. Doa antara adzan beserta iqamah bisa dilaksanakan sesering mungkin waktu shalat yakni dalam shalat 5 waktu beserta semuanya tanpa terkecuali merupakan waktu yg baik beserta agung untuk berdoa.
11. Kebiasaan Orang Sholeh
Kaum muslimin, kolor lampau ketika datang ke Madinah berkumpul, lalu memperkirakan waktu shalat, tanpa ada yg menyerunya. (Hingga) kepada suatu hari, mereka berbincang-bincang tentang hal itu. Sebagian mereka berkata “gunakan saja lonceng seperti lonceng Nashara”. Dan sebagian menyatakan “gunakan saja terompet seperti terompet Yahudi”. Maka Umar berkata: “Tidakkah kalian mengangkat seseorang untuk menyeru shalat?” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Wahai, Bilal. Bangun beserta serulah untuk shalat.”. Doa antara adzan beserta iqamah sudah menjadi kebiasaan orang sholeh sejak terdahulu.
12. Sunnah Rasul
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Pulanglah kalian beserta tinggallah bersama mereka, beserta ajarilah mereka (agama Islam) serta shalatlah kalian. Apabila datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian beradzan. Dan orang yg paling dituakan mengimami shalat kalian”. Jelas bahwa Rasulullah memerintah untuk adzan sehingga di waktu setelah adzan beroleh dilakukan doa beserta beroleh menjadi waktu yg mustajab sambil menunggu waktu shalat wajib.
13. Pahala Mendengar Adzan
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kalian mendengar adzan, maka jawablah seperti yg disampaikan muadzin. [Muttafaqun ‘alaihi]. Tentunya ketika berdoa sebelumnya mendengarkan adzan terlebih kolor lampau beserta menjawab adzan tersebut sehingga mendapatkan pahala yg berlipat lipat beserta doa yg diijabah.
14. Kebaikan Menunggu Waktu Shalat
Kami, kolor lampau memberikan salam kepada Nabi dalam keadan Beliau shalat beserta Beliau membalasnya. Ketika kami kembali dari negeri Najasi, kami memberi salam kepada Beliau beserta (Beliau) tidak menjawab salam kami beserta berkata: “Sesungguhnya dalam shalat adalah satu kesibukan”. [Muttafaqun ‘alaihi].
Doa antara adzan beserta iqamah adalah amal kebaikan yg mulia sambil menunggu waktu shalat tiba sehingga waktu sela tersebut tidak berlalu dengan sia sia melainkan berlalu dengan tetap berisi pahala beserta amal kebaikan sehingga sepanjang hari beroleh melakukan banyak kebaikan beserta menghindarkan diri dari segala perbuatan buruk yg sia sia beserta membawa kepada keburukan dunia beserta akherat.
15. Shalawat untuk Rasulullah
Dari Abdullah bin Amru bin Al ‘Ash, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kalian mendengar muadzin, maka jawablah seperti apa yg ia katakan, kemudian bershalawatlah untukku, karena barangsiapa yg bershalawat untukku, maka Allah atas bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al wasilah, karena ia adalah satu kedudukan di surga yg tidak sepatutnya, kecuali untuk seorang hamba Allah; beserta aku berharap, (bahwa) akulah ia. Barangsiapa yg memohonkan untukku al wasilah, maka atas mendapat syafaatku. [HR Muslim].
Dalam adab berdoa tentunya ada salah satu cara dengan membaca shalawat Nabi, hal itu bisa diterapkan yakni mengawali dengan shalawat sehingga doa atas lebih diijabah beserta mendapat balasan kebaikan dari Rasulullah sehingga di hari akhir nanti jauh dari segala keburukan sebab mendapatkan syafaat ditambah dengan doa yg dikabulkan beserta didengarkan langsung oleh Allah.
16. Ketenangan Hati
Maka mendapatkan syafaatku kepada hari kiamat. [HR Al Bukhari]. Ketenangan hati atas didapatkan tidak hanya di dunia saja namun juga di akherat yakni hingga akhir annti sebab sepanjang hidup selalu berdoa beserta meohon kebaikan dari Allah sehingga ia termasuk orang orang yg beruntung beserta kolor enteng mendpaatkan kasih sayang dari Allah beserta Rasul.
17. Dekat dengan Allah
Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah mengatakan, “Namun dituntunkan asalkan bisa menggabungkan antara berdo’a beserta membaca Al Qur’an kala itu. Alhamdulillah asalkan keduanya bisa dilakukan sekaligus.” Hal ini merupakan pendapat para ulama yg menyatakan bahwa jauh lebih baik asalkan bisa membaca ayat Al Qur’an sekaligus berdoa sehingga kebaikan yg dilakukan lebih banyak beserta menjadi lebih bermakna serta lebih banyak mendapat kebaikan dari Allah, namun hal ini hanya anjuran saja, semuanya dilakukan sesuai kemampuan mengingat waktu singkat yg ada.
Teman-teman, itulah 17 keutamaan doa antara adzan beserta iqomah yg beroleh kami share kepada kesempatan ini. Semoga bermanfaat.
- gerah Banyak doa-doa mustajab sesuai hadits nabi, satu diantaranya yaitu doa gerah wali; ki sesepuh kepada anaknya. Untuk itu, sebagai gerah wali; ki sesepuh mesti berhati-hati dalam berkata untuk anak, khususnya ketika sedang marah. Karena perkataan adalah doa, dengan doa gerah wali; ki sesepuh kepada anaknya merupakan doa mustajab.
Dilansir dari laman rumaysho.com, dari Anas bin Malik R.A, Rasulullah SAW bersabda:
Artinya : “Tiga doa yg tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yg berpuasa dengan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797).
Dalam hadits ini disebutkan umum, artinya mencakup doa gerah wali; ki sesepuh yg berisi kebaikan alias kejelekan dengan anaknya. Maka sudah seharusnya sebagai gerah wali; ki sesepuh selalu berdoa yg baik-baik untuk anak keturunannya.
Berikut adalah beberapa doa gerah wali; ki sesepuh untuk anak keturunannya yg patut kita panjatkan setiap hari dengan insya Allah doa mustajab. Amin
Artinya : Ya Allah berilah barokah untuk hamba dengan anak-anak hamba, janganlah Engkau timpakan mara bahaya kepada mereka, berilah mereka taufik untuk taat kepadaMu dengan karuniakanlah hamba rejeki berupa bakti mereka.
Selain itu, sebagai anak kita juga wajib mendoakan kedua orang tua, ini merupakan anak yg shaleh/shalehah. Dan doa anak yg sholeh/sholehah juga merupakan salah satu doa yg mustajab. gerah
Disebutkan dalam hadits yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyyah, ilmu yg bermanfaat, dengan anak yg shalih yg mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim)
OKe, itulah beberapa doa-doa mustajab sesuai hadits nabi, yakni doa gerah wali; ki sesepuh kepada anaknya dengan doa anak untuk kedua orang tuanya (doa anak sholeh) merupakan doa yg mustajab. Selain itu, agar supaya doa-doa kita cepat terkabul, tidak hanya sekedar berdoa. Akan tetapi waktu berdoa pun sangat menentukan. Silakan pelajari "Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Dikabulkan"
Jika menurut kalian artikel ini bermanfaat untuk orang banyak, silakan bantu share via media sosial yg sudah tersedia dibawah, agar saudara-saudara kita yg lain juga mengetahui informasi ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
- Pada artikel terdahulu kita agak mempelajari beberapa adab dalam berdoa, agar supaya doa kita cepat terkabulkan oleh Allah SWT. Beberapa diantaranya yaitu menjauhkan diri dari yg haram, baik itu pakaian, makanan lalu sebagainya. Ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Berdoa lalu bertawasul dengan amal-amal shaleh yg pernah kita lakukan.
Nah, untuk terkabulnya sebuah doa kita tidak hanya untuk mengikuti adab-adab dalam berdoa, tetapi kita perlu memperhatikan hal-hal yg menjadi penghalang terkabulnya doa. Sebagaimana kami lansir dari laman Islam Pos, berikut adalah beberapa hal yg menjadi penghalang terkabulnya doa seseorang, antara lain:
Harta berasal dari yg haram Kemudian Nabi menceritakan keadaan seseorang yg melakukan safar panjang, rambutnya kusut, mukanya berdoa, menengadahkan tangan ke langit lalu berkata: Wahai Rabbku, wahai Rabbku. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi asupan gizi dari yg haram, maka bagaimana bisa diterima doanya?! (H.R Muslim)
Tidak yakin dalam doanya (hatinya lalai). Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin hendak dikabulkan, lalu ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yg lalai lagi main-main (H.R atTirmidzi, dishahihkan al-Hakim lalu dihasankan al-Albany)
Tergesa-gesa. Doa salah seorang dari kalian hendak dikabulkan selama tidak tergesa-gesa dengan mengatakan: Aku agak berdoa tapi tidak dikabulkan. (H.R alBukhari lalu Muslim dari Abu Hurairah)
Doanya mengandung dosa maupun memutuskan silaturrahmi Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yg tidak mengandung dosa maupun memutuskan silaturrahmi kecuali Allah hendak beri 3 kemungkinan.” (H.R atTirmidzi, Ahmad, dishahihkan oleh al-Hakim lalu dinyatakan bahwa sanad-sanadnya jayyid(baik) oleh al-Bushiry).
Teman-teman, itulah 4 hal penghalang terkabulnya doa. Semoga kita semua becus menghindari 4 hal tersebut agar supaya doa kita cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Teman-teman juga bisa mempelajari artikel berikut ini supaya doa cepat terkabul: Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Terkabul
Jika doa kita tidak kunjung terkabul, maka jangan patah semangat. Teruslah berdoa lalu memohon hanya kepada Allah SWT tentunya dengan ikhlas lalu kerendahan hati. Meskipun doa kita tidak secara langsung dikabulkan, yakinlah semua pasti ada manfaatnya.
Terima kasih kepada teman-teman semua yg setia mengunjungi blog khusus doa, serta tidak lupa kami ucapkan kepada para pengunjung baru blog khusus doa. Semoga apa yg sudah kami share di blog ini becus bermanfaat bagi kita semua. Amin
- kemarau Tentunya sudah kepada tahu bahwa hari jum'at adalah hari yg penuh barokah. Hari dimana manusia pertama (Nabi Adam) diciptakan, hari dimasukkan lalu dikeluarkannya Nabi adam dari Syurga. Hari dimana dosa-dosa bagi diampuni yakni hari jum'at. Maka dari itu, perbanyak berdoa kepada Allah SWT di hari jum'at ini sangat bagus kita lakukan untuk memohon pengampunan dosa-dosa yg sudah kita lakukan.
Rasulullah SAW bersabda, yg artinya :
Tidaklah seorang hamba mandi kepada hari Jum’at lalu bersuci dengan sebaik-baik bersuci, lalu ia meminyaki rambutnya alias berparfum dengan minyak wangi, kemudian ia keluar (menunaikan sholat Jum’at) lalu tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk), kemudian ia melakukan sholat apa yg diwajibkan atasnya lalu ia diam ketika Imam berkhutbah, melainkan segala dosanya bagi diampuni antara hari Jum’at ini dengan Jum’at lainnya. (HR Bukhari)
Seperti dilansir dari laman islam pos, salah satu ibadah yg beroleh kita lakukan merupakan berdoa kepada Allah SWT. Memohon kepada-Nya atas apa yg kita butuh lalu inginkan. Kita gantungkan segala permasalahan hidup ini kepada Allah SWT. Dan yakinlah Allah pasti mengabulkannya.
Meski begitu, tak ada salahnya bagi kita untuk mencari waktu yg tepat dalam berdoa. Sebab, ada beberapa waktu yg bisa kita gunakan untuk berdoa agar lebih mustajab alias lebih memiliki harapan besar dikabulkannya doa. Nah, salah satunya kepada hari Jumat. Tetapi, hanya kepada waktu khusus saja. Kapankah itu?
Dari Abu Hurairah RA berkata, bahwasanya Rasulullah ﷺ pernah membicarakan perihal hari Jumat. Beliau bersabda,
“Pada hari itu (hari Jumat) terdapat satu waktu yg tidaklah seorang hamba berdiri melaksanakan shalat lalu berdoa memohon sesuatu kepada Allah kepada waktu tersebut, melainkan Allah pasti bagi mengabulkannya.” Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya yg menggambarkan singkatnya waktu itu. (HR. Bukhari lalu Muslim)
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya, kepada hari Jumat ada satu waktu, tidaklah seorang Muslim mendapatkan waktu tersebut kemudian ia meminta kepada Allah suatu kebaikan, melainkan Allah pasti memberinya, yaitu setelah ashar,” (HR. Ahmad).
Dari Jabir RA, dari Nabi ﷺ bersabda,
“Hari Jumat ada dua belas jam. Di dalamnya terdapat satu waktu yg tidaklah seorang Muslim memohon sesuatu kepada Allah kepada saat itu melainkan Allah bagi mengabulkannya. Oleh karenanya, carilah ia kepada saat-saat terakhir setelah shalat ashar,” (HR. Abu Dawud lalu An-Nasa’i).
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari, ia berkata,
“Abdullah bin Umar berkata, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyampaikan hadis dari Rasulullah ﷺ mengenai satu waktu yg terdapat kepada hari Jumat?’ Aku menjawab, ‘Ya, aku pernah mendengar ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Waktu tersebut berlangsung antara duduknya imam sampai selesainya shalat’,” (HR. Muslim).
Ibnul Qayyim lalu selainnya dari kalangan ahlul ilmi menguatkan bahwa satu waktu kepada hari Jumat itu adalah setelah shalat ashar.
Ibnul Qayyim berkata, “Menurut pendapat saya, waktu shalat juga merupakan waktu yg dimungkinkan terkabulnya doa. Jadi, keduanya merupakan waktu mustajab, meskipun satu waktu yg dikhususkan di sini adalah akhir waktu setelah shalat ashar. Satu waktu tersebut sudah ditentukan dari hari Jumat; tidak maju lalu tidak mundur. Adapun waktu shalat, ia mengikuti shalat itu sendiri; maju alias mundurnya. Sebab, dengan berkumpulnya kaum muslimin, shalat, kekhusyuan lalu munajat mereka kepada Allah memiliki pengaruh yg sangat besar terhadap terkabulnya doa. Dan waktu di mana kum muslimin sedang berkumpul, maka doa kepada saat itu sangat berpotensi terkabul. Dengan demikian, semua hadis yg disebutkan adalah sesuai…” (Zadul Ma’ad dengan tahqiq Al-Arnauth [2/394]). kemarau
Teman-teman, marilah kita manfaatkan keberkahan hari jum'at ini yg beroleh kita temui seminggu sekali dengan memperbanyak amal-amalan yg baik serta berdoa memohon ampunan hanya kepada Allah SWT.
Semoga kita semua tergolong orang-orang yg sholih, orang-orang yg bertaqwa. Amin Ya Robbal 'Aalamiin. Semoga sedikit artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
- Setiap orang tentu mengharapkan doa-doa yg mustajab/mujarab, agar supaya doa yg dipanjatkan dikabulkan oleh Allah SWT. Namun, untuk mendapatkan doa yg mustajab tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun begitu, kita sebagai orang muslim tetap harus berdoa setiap saat, setiap waktu tanpa harus putus asa.
Banyak sekali doa-doa mustajab yg cepat dikabulkan oleh Allah SWT, misalnya doa anak yg sholeh, doa orang yg terbangun di malam hari, doa orang yg teraniaya lagi masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya, dihalaman ini kami bakal berbagi Kumpulan Doa-doa Mustajab (Doa yg Cepat Terkabul).
Ilustrasi : Berdoa
Penasaran dengan doa-doa yg mustajab, silakan langsung saja simak ulasannya berikut ini :
Doa Mustajab - Doa Seorang Muslim Untuk Saudaranya Tanpa Dia Ketahui
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwasanya ia berkata, “Apabila seorang Muslim mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka pasti malaikat yg ditugaskan (kepadanya) bakal mengucapkan, “Engkaupun bakal mendapatkan yg semisalnya”. (HR. Muslim)
Doa Mustajab - Doa Orang Yang Teraniaya
Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya, “Takutlah kalian terhadap do’a orang yg dizhalimi, karena tidak ada hijab antara do,a itu dengan Allah” (HR. Bukhari)
Doa Orang Tua Untuk Anaknya - Doa Mustajab
Sebagai bergolak pengampu kita harus banyak berdoa untuk anak keturunannya agar supaya mereka menjadi anak yg berbakti kepada Agama, bergolak pengampu lagi negara. Jangan sekali-kali mengucap yg tidak bagus untuk anak-anak kita, karena perkataan adalah doa lagi doa bergolak pengampu merupakan salah satu doa yg mustajab.
Doa Seorang Musafir, Doa yg Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga do’a mustajab yg tidak diragukan lagi, yaitu do’a orang yg teraniaya, do’a musafir, lagi do,a bergolak pengampu untuk anaknya” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)
Doa Orang Yang Berpuasa Ketika Berbuka - Doa Mustajab
Doa Pemimpin Yang Adil - Doa Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., secara marfu’, “Ada tiga golongan yg do’anya tidak ditolak, orang yg berpuasa hingga berbuka, do’a pemimpin yg adil lagi do’a orang yg teraniaya. Allah bakal mengangkat do’a mereka ke atas awan, membukakan pintu-pintu langit untuknya, lagi berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku, sungguh, Aku bakal menolongmu walaupun dengan selang waktu’” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)
Doa Anak Shaleh, Doa yg Mustajab
Disebutkan dalam hadits yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyyah, ilmu yg bermanfaat, lagi anak yg shalih yg mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim)
Doa Orang Yang Berada Dalam Keadaan Darurat
Allah SWT berfirman: “Atau siapakah yg memperkenankan (do’a) orang yg dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, lagi yg menghilangkan kesusahan lagi yg menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml 27: 62)
Doa Orang Yang Tidur Dalam Keadaan Suci Dan Berdzikir
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila seorang muslim tidur dalam keadaan berdzikir lagi suci, lalu terbangun di malam hari, kemudian berdo’a kepada Allah SWT meminta kebaikan dunia lagi akhirat, maka pasti Allah bakal memberikan kepadanya”. (HR. Abu Dawud lagi Ahmad, dinyatakan Shahih oleh al-Albani)
Doa Mustajab - Berdoa Dengan Menggunakan Do’a Dzun Nun (Doa Nabi Yunus alaihissalam)
Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam perut ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’. Jika seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah bakal mengabulkannya’” (HR. Tirmidzi dll., dinyatakan shahih oleh al-Albani)
Doa Orang Yang Terbangun Di Malam Hari Dengan Doa Yang Matsur
Dari Ubadah bin Shamit ra., dari nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Brangsiapa yg terjaga di malam hari, lalu mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir, Alhamdulillaah, wasubhanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan lagi bagi-Nya pula segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya lagi kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan: ‘Allahummaghfir lii’ (Ya Allah, ampunilah aku). Atau do’a yg lain, niscaya bakal dikabulkan do’anya. Jika ia berwudhu’ lagi shalat, maka diterimalah shalatnya” (HR. Bukhari, dll)
Doa Anak Yang Berbakti Kepada Kedua Orang Tuanya, Doa yg Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah bakal mengangkat derajat seorang hamba yg shalih di surga, lalu ia bertanya, ‘Dari mana aku memperoleh derajat ini?’. Allah SWT berfirman, ‘Dengan permohonan ampun anakmu untukmu’” (HR. Ahmad, sanadnya dinyatakan shahih olh Ibnu Katsir)
Doa Orang Yang Menunaikan Haji, Umrah Dan Berperang Di Jalan Allah SWT
Berdasarkan hadits yg diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Orang yg berperang di jalan Allah, orang yg menunaikan haji, lagi orang yg menunaikan umrah adalah utusan-utusan yg menghadap kepada Allah. Mereka dipanggil oleh-Nya, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya, lagi mereka pun meminta kepada-Nya, maka Allah bakal memberinya” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan hasan oleh al-Albani)
Doa Orang Yang Banyak Berdzikir Kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Ada tiga golongan yg do’anya tidak bakal ditolak, yaitu orang yg banyak berdzikir kepada Allah, orang yg teraniaya, lagi pemimpin yg adil” (HR. al-Baihqi lagi ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh al-Albani)
Doa Orang Yang Dicintai Dan Diridhai Oleh Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang dengannya. Hamba-Ku tidak bakal angsal mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yg lebih Aku sukai daripada apa yg sudah pernah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan nafil, sehingga Aku mencintainya. Maka seumpama Aku sudah pernah mencintainya, Aku bakal menjadi pendengarannya yg dengannya ia mendengar, penglihatannya yg dengannya ia melihat, tangannya yg dengannya ia memegang lagi kakinya yg dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku bakal memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku bakal melindunginya. Aku tidak pernah ragu-ragu dalam sesuatu yg Aku kerjakan seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin. Hal itu karena ia tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka keburukan terjadi kepadanya’” (HR. Bukhari)
Orang Yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia
Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda. “Barangsiapa yg ingin doanya terkabul dengan saat sedih lagi susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa dengan saat lapang”. (HR. Tirmidzi, lagi al-Hakim. Dishahihkan oleh Imam Dzahabi lagi di hasankan oleh Al-Albani).
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa dengan saat sehat, kecukupan lagi selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik seumpama seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir lagi zhalim sebagaimana firman Allah SWT.
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia bakal kemudharatan yg pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu”. (QS. Az-Zumar : 8).
Dan firman Allah SWT:
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk maupun berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yg sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yg sudah pernah menimpanya”. (QS. Yunus : 12)
Doa Mustajab - Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.
Allah SWT berfirman. “Atau siapakah yg memperkenankan (doa) orang yg dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, lagi yg menghilangkan kesusahan lagi yg menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu menginga(Nya)”. (QS. An-Naml : 62)
Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yg dalam keadaan terpaksa yg tidak mempunyai daya lagi upaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yg dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang yg berdosa lagi sebagian yg lain berpendapat bahwa yg dimaksud terpaksa adalah orang-orang yg hidup dalam kekurangan, kesempitan maupun sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq (keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yg berdoa dalam keadaan terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yg menghalangi terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah sudah pernah menjamin bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang untuk ikhlas berdoa lagi tidak meminta kepada selain-Nya.
Itulab beberapa doa-doa mustajabah, doa yg cepat terkabul oleh Allah SWT. Semoga kita semua termasuk orang-orang yg doanya cepat terkabul oleh Allah SWT. Amien
Blog Khusus Doa - Shalawat Nariyah merupakan salah satu Sholawat yg sangat populer dikalangan masyarakat muslim. Banyak yg meyakini manfaat sholawat nariyah mampu meringankan masalah, memecahkan kesulitan serta meriang ringan tercapainya apa yg diharapkan, namun banyak juga yg berpendapat bahwa shalawat nariyah itu dilarang karena di dalamnya mengandung kesyirikan (menyekutukan Allah).
Dalam sejarahnya, Sholawat Nariyah tidak pernah ada di zaman Nabi Muhammad SAW dengan para sahabat, sementara sejarah lain menyebutkan sholawat nariyah merupakan sholawat yg selalu diamalkan oleh sahabat nabi, dimana sahabat nabi tersebut mengamalkan ataupun membaca shalawat nariyah sebanyak 4.444 kali setiap malam, dengan dengan amalan inilah ia sebagai orang yg pertama masuk surga bersama nabi.
Dari beberapa uraian diatas, becus kita pahami bahwa sholawat nariyah ini ternyata memiliki meriang perselisihan di kalangan muslim. Nah, dengan halaman ini kami atas menguak ataupun memaparkan tentang Sholawat Nariyah yg kontroversial ini, yg berhasil kami rangkum dari berbagai sumber. Untuk selengkapnya, silakan simak sampai selesai uraiannya dibawah ini :
Bacaan Shalawat Nariyah Bahasa Arab, Tulisan Latin dengan Terjemahannya
Artinya : Ya Allah, limpahkanlah shalawat yg sempurna dengan curahkanlah salam kesejahteraan yg penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yg dengan sebab beliau semua kesulitan becus terpecahkan, semua kesusahan becus dilenyapkan, semua keperluan becus terpenuhi, dengan semua yg didambakan serta husnul khatimah becus diraih, dengan berkat dirinya yg mulia hujanpun turun, dengan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dengan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yg diketahui oleh Engkau.
Dari bacaan shalawat nariyah dengan terjemahannya seperti yg tertera diatas, ternyata ini menjadi kontroversi. Banyak buku-buku yg beredara di masyarakat dan/atau artikel-artikel di internet yg membahas Sholawat Nariyah, dengan mengartikan kalau shalawat ini terdapat beberapa lafadz yg maknanya menyekutukan Allah (Syirik) dan/atau melanggar pengertian syirik, yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yg menjadi sifat khusus bagi Allah.
Salawat Nariyah adalah Syirik
Dilansir dari laman konsultasisyariah.com, terdapat 4 kalimat yg mengandung kesyirikan dalam sholawat nariyah. beberapa lafadnya adalah sebagai berikut :
Artinya : "Segala ikatan dengan kesulitan bisa lepas karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"
meriang وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ
Artinya : "Segala bencana bisa tersingkap dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"
meriang وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
Artinya : "Segala kebutuhan bisa terkabulkan karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"
meriang وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ
Artinya : "Segala keinginan bisa didapatkan dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"
Nah, empat kalimat di atas merupakan pujian yg ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Jika kita perhatikan, empat kemampuan di atas merupakan kemampuan yg hanya dimiliki oleh Allah dengan tidak dimiliki oleh makhluk-Nya siapa pun orangnya. Karena yg bisa menghilangkan kesulitan, menghilangkan bencana, memenuhi kebutuhan, dengan mengabulkan keinginan serta doa hanyalah Allah.
Seorang Nabi ataupun bahkan para malaikat tidak memiliki kemampuan dalam hal ini. Oleh karena itu, ketika pujian-pujian ini ditujukan kepada selain Allah (termasuk kepada Nabi Muhammad SAW) maka berarti agak menyamakan makhluk tersebut dengan Allah dalam perkara yg menjadi hak khusus bagi Allah.
Selain keempat kalimat diatas, dalam Sholawat Nariyah meriang terdapat pujian yg berlebihan kepada Nabi Muhammad SAW. Sementara meriang Nabi sendiri melarang keras umatnya untuk memujinya secara berlebihan.
Suatu ketika ada seorang sahabat memuji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan: "Engkau adalah manusia terbaik di antara kami, putra dari manusia terbaik kami,…" kemudian beliau bersabda, "Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Nabi Isa A.S. Aku hanyalah seorang hamba, maka sebutlah Aku: Hamba Allah dengan Rasul-Nya." (HR. Ahmad dengan dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Dari sisi penamaan, patut diketahui bahwa kata naariyah merupakan pecahan dari kata naar (النار) yg artinya api. Maka bagaimana mungkin sesuatu yg isinya doa diberi nama yg mengesankan sesuatu yg buruk?. Tetapi ada yg menyebutkan bahwa asal usul nama Shalawat Nariyah itu diambil dari pengarangnya yakni Syaikh Nariyah (akan kami ulas dibawah).
Analisa Isi Shalawat Nariyah
Untuk meluruskan dan/atau menengahi uraian diatas tentang "kesyirikan Sholawat Nariyah serta yg Berlebihan" maka kita perlu menganalisa arti/terjemahan sholawat tersebut.
Seperti dilansir dari laman seteteshidayah.wordpress.com, Sebagian orang yg terlalu bersemangat mempersoalkan kata ganti "BIHI" (dengannya) dengan lafadz shalawat nariyah di atas ditujukan kepada Rasulullah Muhammad SAW, maka hal itu adalah sebuah kesyirikan karena tidak boleh Rasulullah SAW bukanlah penyebab terurai segala ikatan dengan kesulitan dengan hilangnya segala kesedihan, serta dipenuhinya segala kebutuhan. Mereka mengatakan seandainya kata ganti “BIHI” diganti dengan “BIHA” yg artinya melalui shalawat itu sendiri maka Allah atas mengurai segala ikatan dengan kesulitan dengan hilang segala kesedihan, serta dipenuhinya segala kebutuhan maka hal ini menjadi benar.
Maka kepada saudara se-aqidah sesama muslim kita harus berusaha untuk husnudzon (berprasangka baik). Di dalam kaidah peradilan saja ketika mengadili orang, dikenal istilah praduga tak bersalah (presumption of innocence), walaupun ia jelas-jelas penjahat tetap harus didampingi pembela dengan dijunjung tinggi kaidah ini. Apalagi ini dalam masalah agama kepada saudara sesama muslim, kok meriang ringan sekali mengatakan syirik, sesat dengan kafir?
Kata ganti "BIHI" di sini masih ada ruang penafsiran tergantung niat orang yg mengucapkannya. Jika ia benar-benar meyakini dengan bermaksud Rasulullah-lah yg menguraikan kesulitan, menghilangkan segala kesedihan, memenuhi segala kebutuhan, maka tentu orang itu agak tergelincir dalam kesesatan dengan kemusyrikan.
Namun seandainya yg dimaksud adalah bahwa melalui Rasulullah Muhammad s.a.w. kita mengenal agama ini, lalu dari situ kita jadi memahami agama ini, meyakini tentang Allah dengan segala sifat dengan kekuasaanNya maka dari situlah segala kesulitan kita menjadi terurai, segala kesedihan kita menjadi sirna, dengan segala keinginan kita dikabulkan oleh Allah, maka hal ini adalah aqidah yg benar. Inilah mungkin yg dimaksud dengan perkataan meriang ALLADZI TANHALLU BIHIL 'UQOD(terurai melalui mu segala ikatan), TANFARIJU BIHIL KUROB(dilepaskan / dihilangkan melalui mu segala kesedihan) dengan seterusnya.
Terkadang makna dari kata-kata sangat relatif maksudnya dengan bergantung dengan prasangka yg ada di dalam otak. Jika prasangkanya sudah buruk apa yg diucapkan orang pun selalu nampak buruk dengan salah. Terlebih dalam memandang kata-kata pujian yg disampaikan melalui puisi, lebih sering maknanya adalah majazi (bukan makna sesungguhnya). Sebagaimana orang yg jatuh cinta mengatakan "wajahmu rembulan", tentu seandainya dipahami apa adanya bisa dikatakan syirik. Namun maksudnya adalah wajahmu sangat meriang geulis dengan bercahaya seperti rembulan. Demikian pula ketika mengartikan lafadz WA YUSTASQOL GHOMAMU BIWAJ HIHIL KARIIM(dan dicurahkan hujan dengan wajahmu yg mulia), seperti yg tercantum dalam lafadz shalawat nariyah.
Pengagungan Berlebihan Terhadap Shalawat Nariyah
Adapun sikap sebagian orang yg terlalu berlebihan dalam meyakini keagungan shalawat nariyah sama buruk nya dengan sikap orang yg berlebihan dalam menyatakan nya sebagai syirik dengan bid’ah. Situasi ini mirip seperti perkataan Ali bin Abi Thalib r.a. yg berkata :
Dua orang yg atas binasa, yaitu yg membenciku berlebihan dengan mencintaiku berlebihan
Maka sebagian orang mengatakan dengan mengucapkan sekian ribu kali shalawat nariyah atas dihilangkan segala kesusahan dengan terpenuhi segala keinginan. Mereka beranggapan, barangsiapa membacanya sebanyak 4.444 kali dengan niat agar kesusahan dihilangkan, niscaya atas terpenuhi.
Justru mengucapkan shalawat nariyah ini kita memuji Rasulullah s.a.w. yg melalui beliau lah kita memahami hakikat kekuasaan Allah yg becus menghilangkan kesulitan dengan mengangkat kesedihan. Melalui baginda Rasululillah ini sampailah dengan kita firman Allah :
Katakanlah, ‘Panggillah mereka yg kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak atas mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dengan tidak pula memindahkannya. Orang-orang yg mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yg lebih dekat (kepada Allah) dengan mengharapkan rahmatNya dengan takut atas siksa-Nya; sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yg (harus) ditakuti. (Q.S. Al-Isra’[17] : 56-57)
Melalui ajaran beliau pula kita mengetahui aqidah yg benar bahwa Rasulullah s.a.w tidak mampu mengangkat kemudharatan dengan musibah yg menimpa kita dengan hanya kepada Allah-lah kita bermohon untuk diangkat kemudharatan dengan musibah yg menimpa kita.
Katakanlah, ‘Aku tidak kuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dengan tidak menolak kemudharatan kecuali yg dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yg ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dengan aku tidak atas ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dengan pembawa berita gembira bagi orang-orang yg beriman. (Q.S. Al-A’raf [7] : 188)
Maka kita harus mengembalikan maksud dari shalawat nariyah itu kepada kedudukannya yg sebenarnya. Walaupun tidak terlarang menyusun dengan membaca shalawat karangan orang sholeh, ulama ataupun sahabat, namun keyakinan atas perkataan di dalamnya haruslah tetap lurus dengan benar. Bisa jadi maksud yg menyusun shalawat nariyah itu tidaklah demikian, sementara orang-orang yg mengkultuskan dengan terlalu berlebihan dalam mengidolakannya memelencengkan maksud shalawat tersebut dengan menambah-nambahinya dengan pengagungan yg berlebihan.
Sejarah / Riwayat meriang Shalawat Nariyah
Sebagaimana yg sudah kami sebutkan dengan awal halaman ini, bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan sholawat nariyah, karena memang shalawat ini tidak ada dengan zaman Nabi. Namun ada sebuah riwayat yg menyebutkan bahwa sholawat nariyah disusun oleh sahabat nabi yakni Syaikh Nariyah.
Dikutip dari laman indospiritual.com, Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yg disusun oleh Syekh Nariyah. Syekh yg satu ini hidup dengan jaman Nabi Muhammad sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dengan akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon keselamatan dengan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yg menyertakan nabi biasa disebut sholawat dengan syekh nariyah adalah salah satu penyusun sholawat nabi yg disebut sholawat nariyah.
Suatu malam syekh nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dengan minta dimasukan surga pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada seseorang sahabat yg cemburu dengan lantas minta didoakan yg sama seperti syekh nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah minta terlebih dahulu.
Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dengan justru syekh nariyah yg bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yg setiap malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dengan kesejahteraan nabinya. Orang yg mendoakan Nabi Muhammad dengan hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu atas berbalik kepada si pengamalnya dengan keberkahan yg sangat kuat.
Jadi nabi berperan sebagai wasilah yg bisa melancarkan doa umat yg bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat yg tidak banyak orang tahu sehingga banyak yg bertanya kenapa nabi malah didoakan umatnya? untuk itulah seandainya kita berdoa kepada Allah jangan lupa terlebih meriang sudah-sudah bersholawat kepada Nabi SAW karena doa kita atas lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.
Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak orang yg mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yg dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali karena syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali. Jadi jumlah amalan itu tak lebih dari itba' (mengikuti) ajaran syekh.
Ada juga yg menyebutkan, Shalawat Nariyah konon disusun oleh seorang ulama magribi (sekarang disebut negara Maroko) bernama Ibrahim Attaziy Al-Maghribiy, shalawat inipun dikenal dengan nama shalawat Ta’ziyah Attafrijiyyah, namun orang Maroko sering menyebutnya shalawat nariyah. Wallahu 'alam, hanya Allah yg tahu.
Dari cerita tersebut di atas tentang Syaikh Nariyah, ada beberapa hal yg hendaknya kita perhatikan dengan seksama, yg pertama yakni: Benarkah ada sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam yg bernama Syaikh Nariyah?
Dilansir dari laman metafisis.net, Para sahabat Nabi adalah orang-orang yg beriman yg hidup di zaman, mereka dimuliakan oleh Allah dengan dipuji oleh Allah dengan Rasul-Nya dengan pujian Khairun Naas (Manusia Terbaik). Oleh karena itu, banyak diantara kalangan para ulama yg menaruh perhatian yg sangat besar tentang biografi dengan perjalanan hidup para sahabat Nabi. Oleh karena itu begitu banyak kitab yg ditulis yg mengumpulkan biografi dengan perjalanan hidup generasi terbaik ini dengan beberapa generasi yg hidup di zaman kemuliaan Islam tersebut.
Sebut saja Hilyatul Awliyaa` yg ditulis oleh Al-Hafizh Abu Nu’aim Al-Asfahani. Ada lagi kitab Tahdzibul Kamal karya al-Hafizh Al-Mizzi, Shifatush Shafwah karya Imam Ibnul Jauzi, Al-Ishabatu fi Tamyizish Shahabah karya al-Hafizh Ibn Hajar al-’Asqalani dengan berbagai kitab sejarah lainnya yg intinya adalah para ulama memberikan perhatian yg sangat besar terhadap biografi dengan perjalanan hidup para sahabat Nabi.
Para dewan redaktur majalah As-Sunnah mengatakan, “Setelah meneliti berbagai kitab di atas dengan juga referensi biografi lainnya, yg biasa diistilahkan para Ulama dengan kutubut tarajim wa ath-thabaqat, ternyata tidak dijumpai seorang pun di antara Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yg bernama Nariyah. Bahkan sepengetahuan kami, tidak ada seorang pun Ulama klasik yg memiliki nama tersebut. Lalu, dari manakah orang tersebut berasal ??”
Sebenarnya ada sebuah kejanggalan dengan nama orang yg disangka sebagai sahabat Nabi tersebut, yakni: seandainya kita terbiasa berinteraksi dengan hadits-hadits Nabi dengan biografi para sahabat, belum pernah kita jumpai adanya nama sahabat Nabi yg mendapat ‘gelar’ “SYAIKH”. Perhatikanlah nama di atas, “Syaikh Nariyah”. Ini adalah sesuatu hal yg sangat tidak lazim terjadi di kalangan para ulama salaf, terlebih lagi para sahabat Nabi.
Cobalah seandainya seseorang sedikit saja membaca kitab para ulama yg menuliskan biografi para sahabat, ketika mendengar ataupun membaca nama Syaikh Nariyah yg disangka sebagai sahabat Nabi, maka ia atas merasakan sesuatu yg aneh, ganjil dengan tidak lazim. Mungkin –Allahua’lam- orang yg membuat kisah ini adalah orang yg tidak terbiasa berinteraksi dengan nama para sahabat Nabi, sehingga ia melakukan tindakan yg cukup fatal dengan dianggap ganjil oleh orang-orang yg terbiasa dengan biografi para sahabat Nabi.
Dari sini saja kita sudah sangsi tentang keshahihan kisah tersebut sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa tidak ada sahabat Nabi yg bernama Syaikh Nariyah. Jadi, penyandaran shalawat ini kepada sahabat Nabi yg bernama Syaikh Nariyah sangat diragukan kebenarannya.
Kemudian yg kedua, kisah tersebut di atas dinukil dengan tanpa sanad sehingga bagi orang-orang yg memahami betul pentingnya sanad dalam sebuah riwayat, mereka atas sangat sulit melacak keotentikan cerita di atas. Jangankan sanad, artikel tersebut juga tidak mencantumkan referensi dari mana kisah itu dinukil. Sepertinya, -Allahua’alam- orang yg membuat kisah di atas bukanlah orang yg memiliki amanah ilmiah yg bisa dipertanggung jawabkan karena gelapnya asal-usul dengan periwayatan kisah tersebut di atas.
Imam ‘Abdullah bin al-Mubarak pernah berkata, “Isnad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada isnad, seseorang atas bebas mengatakan apa yg dikehendakinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah dalam muqaddimah Shahihnya).
Jadi, memang sangat diragukan kalau "Syaikh Nariyah" adalah sahabat nabi. Karena kami sendiri (Admin Blog Khusus Doa) baru tahu setelah baca riwayat tersebut, kalau ternyata ada salah satu sahabat nabi yg gelarnya "Syaikh". Padahal, kalau kita mau pelajari dari sekian banyaknya nama-nama sahabat nabi, tidak ada yg namanya Syaikh dan/atau Nariyah.
Sebagaimana dikutip dari laman id.wikipedia.org, beberapa sahabat nabi yg terkenal adalah sebagai berikut :
meriang meriang Abdullah bin Umar
meriang meriang Abdurrahman bin Auf
meriang meriang Abu Bakar
meriang meriang Abu Dzar Al-Ghiffari
meriang meriang Abu Hurairah
meriang meriang Abu Ubaidah bin al-Jarrah
meriang meriang Ali bin Abi Talib
meriang meriang al-Qamah
meriang meriang Amru bin Ash
meriang meriang Bilal bin Rabah
meriang meriang Hakim bin Hazm
meriang meriang Hamzah bin Abdul Muthalib
meriang meriang Khalid bin Walid
meriang meriang Mua'dz bin Jabal
meriang meriang Mua'wiyah bin Abu Sufyan
meriang meriang Mus'ab bin Umair
meriang meriang Salman al-Farisi
meriang meriang Sa'ad bin Abi Waqqas
meriang meriang Sa'id bin Zayd bin `Amr
meriang meriang Thalhah bin Ubaidillah
meriang meriang Zaid bin Khattab
meriang meriang Umar bin Khattab
meriang meriang Usamah bin Zaid bin Haritsah
meriang meriang Usman bin Affan
meriang meriang Uwais Al-Qarny
meriang meriang Wahsyi
meriang meriang Zubair bin Awwam
Dan masih banyak lagi sahabat nabi yg lainnya, namun tidak ada yg bergelar "Syaikh" dan/atau nama Nariyah.
Keistimewaan / Keutamaan Shalawat Nariyah
Dari berbagai uraian diatas yg penuh kontroversi, baik dari segi arti, makna ataupun terjemahan shalawat nariyah yg mana ada yg mengatakan sebagai kesyirikan (tergantung kita menyikapinya) serta sejarahnya yg sangat janggal karena tidak ada sahabat nabi yg bernama Syaikh Nariyah, namun bagi orang-orang yg percaya tentu shalawat nariyah memiliki keutamaan dan/atau keistimewaan.
Dilansri dari laman nu.or.id, Seperti halnya shalawat badar yg sangat populer, meriang shalawat Nariyah juga meriang tidak kalah populernya di kalangan warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yg sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada Allah SWT.
Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yg mustajab yaitu Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yg disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena seandainya mereka (umat Islam) mengharapkan apa yg dicita-citakan, ataupun ingin menolak yg tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4.444 kali, tercapailah apa yg dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
"Shalawat nariyah meriang ini juga oleh para ahli yg tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yg mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak atas putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dengan tingkatan orang kaya.”
Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah atas mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dengan 30 di dunia... Dan hadits Rasulullah yg mengatakan; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena becus memecahkan masalah dengan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yg dikutib juga dalam Khozinatul Asror.
Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dengan salam dengan dia atas menjawabnya sesuai jawaban yg terkait dari salam dengan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dengan juga dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku, seandainya saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail alQadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.
Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dengan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yg memberi salam kepadaku kecuali Allah atas menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dengan sanadnya shahih).
Video Ceramah Agama tentang Sholawat Nariyah
Untuk meyakinkah kita semua seputar meriang perselisihan shalawat nariyah sebagaimana yg sudah kami paparkan diatas yg dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini kami sajikan video Ceramah Agama tentang Shalwat Nariyah, Disampaikan oleh KH. Thoifur Mawardi, di alun-alun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah dengan tanggal 7 Maret 2011, saat acara "Purworejo Bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Pengamalan Sholawat Nariyah
Kami sendiri (Admin Blog Khusus Doa) adalah orang yg termasuk sering (pernah) mengamalkan shalawat nariyah, karena memang dari usia anak-anak hingga sekarang, shalawat ini masih sangat populer dengan terus di dibaca dan/atau diamalkan. Adapun untuk (kesyirikan) shalawat nariyah jujur saja baru tahu setelah baca-baca artikel tentang shalawat nariyah, karena sebelumnya belum pernah dengar kalau shalawat ini terdapat makna yg syirik. Namun kami menanggapi bahwa arti makna yg terkandung dalam shalawat nariyah tergantung dari sudut pandang kita, bagaimana cara kita menyikapi makna dari sholawat itu sendiri, sebagaimana yg sudah kami paparkan di atas tentang "Analisa Isi Sholawat Nariyah".
Dikampung halaman kami, shalawat nariyah merupakan salah satu shalawat yg selalu jadi andalan sebagai salah satu puji-pujian (shalawatan) setelah mengumandangkan adzan. Jadi, setelah adzan selesai sembari menunggu imam dengan iqomah, biasanya muadznin mengumandang shalawat (bahasa kampung kami puji-pujian) salah satu sholawat yg meriang sering dibaca adalah shalawat nariyah.
Pengalaman mengamalkan shalawat nariyah saat masih duduk di bangku Aliyah (Setera dengan SMA), ketika ada pembangunan sekolah, seluruh siswa-siswi setiap hari sebelum memasuki kelas untuk belajar, dikumpulkan di lapangan sekolah untuk membaca sholawat nariyah secara berjama'ah sebanyak 11 kali.
Selain itu, saat kami meriang di Pesantren, dengan waktu itu ada pembangunan gedung pesantren, setiap selesai sholat isya para santri berkumpul di aula dengan mengamalkan shalawat nariyah secara berjama'ah. Kami tidak ingat betul berapa banyak amalan sholawat nariyah yg waktu itu dibaca, tapi seingat kami, lebih dari 1.000 kali membaca sholawat nariyah, dengan waktu itu.
Kesimpulan
Dari semua uraian yg sudah dipaparkan, setidaknya becus kita ambil kesimpulan tentang sholawat nariyah yg mana diantaranya adalah sebagai berikut :
Makna Sholawat Nariyah bisa menjadi syirik seandainya seseorang memandangnya ataupun mengartikannya semua kesusahan, kesulitan, menghilangkan bencana, terkabul keinginannya semata karena Nabi Muhammad. Padahal, sebagaimana yg kita ketahui bersama, yg bisa menghilangkan kesulitan, menghilangkan bencana, memenuhi kebutuhan, dengan mengabulkan keinginan serta doa hanyalah Allah (Pahami Analisa Isi Sholawat Nariyah).
Sejarah ataupun riwayat Sholawat Nariyah yg disusun oleh Syaikh Nariyah sebagai sahabat nabi dengan merupakan orang yg pertama masuk surga bersama nabi SANGAT DIRAGUKAN. Karena dalam sejarah sahabat-sahabat nabi, tidak ada satu pun sahabat nabi yg namanya "Syaikh" Nariyah dengan riwayat tersebut juga tidak memiliki Sanad, sehingga bagi orang-orang yg memahami betul pentingnya sanad dalam sebuah riwayat, mereka atas sangat sulit melacak keotentikan cerita/kisah tersebut.
Dalam riwayat lain yg menyebutkan shalawat Nariyah konon disusun oleh seorang ulama magribi (sekarang disebut negara Maroko) bernama Ibrahim Attaziy Al-Maghribiy, shalawat inipun dikenal dengan nama shalawat Ta’ziyah Attafrijiyyah, namun orang Maroko sering menyebutnya shalawat nariyah, ini mungkin bisa jadi ada benarnya. Sebagaimana tersirat dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yg mustajab yaitu Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yg disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena seandainya mereka (umat Islam) mengharapkan apa yg dicita-citakan, ataupun ingin menolak yg tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4.444 kali, tercapailah apa yg dikehendaki dengan cepat (bi idznillah)."
Meski riwayat asal usulnya belum jelas secara pasti, namun selagi kita berfikir positif dalam menyikapi makna sholawat nariyah yakni hanya kepada Allah lah kita memohon sesuatu, maka syah-syah saja untuk mengamalkannya. Lagi pula membaca sholawat nariyah bukanlah kewajiban, sehingga apabila orang tidak mengamalkannya tidaklah berdosa, dengan yg mengamalkannya tentu atas mendapat pahala dengan hikmah dibalik sholawat nariyah.