Showing posts sorted by relevance for query 16-syarat-agar-amal-sedekah-kita-diterima-allah-swt. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query 16-syarat-agar-amal-sedekah-kita-diterima-allah-swt. Sort by date Show all posts

Friday, November 22, 2019

16 Syarat Agar Amal Sedekah Kita Diterima Allah Swt Kolor

Blog Khusus Doa - Sedekah merupakan amal shaleh yg terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bersedekah juga merupakan hal yg bisa melindungi seseorang dari azab dengan hari kiamat kelak. Sungguh besar sekali manfaat bersedekah apabila melakukannya dengan berharap mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, bukan karena mengharapkan pujian di mata manusia.

Supaya sedekah yg atas kita keluarkan tidak sia-sia bersama mendapatkan berkah di mata Allah SWT, ada beberapa hal yg harus diperhatikan ketika hendak bersedekah, di antaranya:

  1. Ikhlas dalam bersedekah
    Seseorang harus ikhlas niat karena Allah semata dalam bersedekah bersama mencari keridhaan-Nya serta kedekatan di sisi-Nya, baik sedekah wajib maupun sedekah sunnah (mustahab). Apabila keikhlasan tidak ada, maka sedekah atas batal bersama menggugurkan pahalanya. Jangan bersedekah dengan tujuan riya’ bersama sum’ah bahkan untuk menyombongkan diri kepada orang lain. Orang seperti ini atas disiksa dengan hari kiamat dengan siksa yg sangat berat.

    Rasulullah SAW bersabda, “Orang yg pertama kali dipanaskan dengan (tubuh) mereka api Neraka dengan hari kiamat ada tiga golongan…” Kemudian beliau berkata, ”Dan dihadirkan orang yg bersedekah,” sampai dengan sabda Nabi, “Allah berkata: ‘Engkau berdusta. Sesungguhnya engkau bersedekah agar dikatakan dermawan. Begitulah (kenyataan) yg sedia dikatakan…,” (HR. Muslim (1095) dari Abu Hurairah ra).
  2. Mempelajari kewajiban-kewajiban dalam bersedekah
    Seorang yg atas bersedekah harus mempelajari sedekah-sedekah yg diwajibkan atas dirinya, mempelajari ukuran-ukurannya bersama kepada siapa sedekah itu harus diberikan, serta hal-hal yg atas meluruskan ibadahnya tersebut. Hal ini dilakukan sebelum ia melakukan sedekah, walaupun ia harus bertanya kepada orang yg ahli ilmu tersebut. Sebab, ia tidak atas terhitung melaksanakan kewajiban dalam ibadah hingga ia melakukannya sesuai dengan yg disyari’atkan Allah SWT. Selain itu, agar tidak mengeluarkan sesuatu jenis harta yg tidak wajib dikeluarkan zakatnya alias ia tidak memberikannya kepada orang yg tidak berhak menerimanya.
  3. Tidak menunda-nunda sedekah yg wajib hingga keluar waktunya
    Jika seorang Muslim sudah wajib mengeluarkan atas hartanya, tanamannya, perniagaannya alias yg lainnya dari harta sedekah yg wajib, maka ia wajib mengeluarkannya tepat dengan waktunya. Tidak boleh menundanya tanpa adanya udzur yg syar’i.
  4. Mendahulukan sedekah yg wajib daripada yg Mustahab (sunnah)
    Seorang Muslim harus mengeluarkan zakat yg wajib terlebih sudah-sudah dengan saat tiba waktunya daripada sedekah yg mustahab (sunnah). Sebab, menunaikan sedekah yg wajib termasuk rukun Islam. Allah SWT tidak atas menerima amalan-amalan sunnah hingga ia mengamalkan amalan wajib. Amal yg disukai Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya adalah dengan menunaikan kewajiban yg disebutkan dalam hadits qudsi, “… bersama tidakkah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yg lebih Aku sukai daripada apa-apa yg sedia aku wajibkan atasnya…,” (telah disebutkan takhrij-nya).
  5. Mengeluarkan zakat dari jenis-jenis harta yg sedia ditentukan syari’at apabila sedia wajib atasnya
    Apabila sudah jatuh kewajiban kepada seorang Muslim untuk mengeluarkan sedekah (zakat) atas barang tertentu secara syar’i bersama sesuai syari’at yg sedia ditentukan. Misalnya zakat fitrah yg sedia diwajibkan oleh Rasulullah SAW yaitu satu sha’ gandum/burr alias satu sha’ kurma alias satu sha’ sya’ir (jewawut) alias sejenisnya, maka seharusnya seorang Mukmin mengeluarkan zakat harta-harta yg sedia disebutkan oleh Rasulullah SAW alias hal-hal yg disebutkan dalam nash tersebut. Jangan mengeluarkan pengganti selainnya atas dasar ijtihad sendiri.
    Mengeluarkan jenis-jenis harta yg sedia disebutkan dalam syari’at atas menjauhkan seorang Muslim dari perselisihan-perselisihan pendapat fiqih tentang barang yg digunakan sebagai penggantinya, apakah boleh alias tidak. Sebab, tidak ada orang yg mengatakan bahwasanya jenis-jenis harta yg dikeluarkan menurut ketetapan syari’at tidak sah. Namun, yg menjadi khilaf (perbedaan pendapat) adalah harta jenis lain, apakah sah alias tidak.
  6. Hendaklah sedekah itu dari hasil yg baik
    Bersedekahlah dari harta yg halal karena itu merupakan sebab diterimanya sedekah bersama atas menghasilkan pahala. Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Tidaklah seseorang bersedekah dengan harta yg baik, bersama Allah tidak atas menerima kecuali yg baik-baik, melainkan Allah atas mengambil dengan tangan kanan-Nya. Jika itu berupa sebutir kurma, niscaya ia atas tumbuh di telapak tangan Allah SWT sehingga menjadi lebih besar daripada gunung. Sebagaimana seseorang di antara kamu menyemai benihnya alias memelihara anak unta,” (HR. Ahmad (II/538), an-Nasa-i (V/57), at-Tirmidzi (661) bersama ia berkata “Hasan Shahih”. Dan Ibnu Majah (1842) dari Abu Hurairah ra).
  7. Memberikan sedekah kepada orang-orang yg membutuhkan
    Hendaklah orang-orang yg bersedekah berusaha memberikan sedekahnya kepada orang-orang yg berhak menerimanya, seperti fakir, miskin, anak yatim, janda, orang yg terlilit utang bersama orang yg berhak menerima sedekah lainnya. Jangan memberikannya kepada orang yg ia ketahui tidak membutuhkannya. Apabila hendak mengeluarkan sedekah sunah maka dianjurkan mendahulukan orang yg pantas menerimanya. Sebab, sedekah itu atas menjaga mereka dari perbuatan yg haram untuk mendapatkan sesuap nasi alias yg lainnya. Allah SWT sedia menjelaskan jenis-jenis orang yg menerima zakat.

    “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yg dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yg berutang, untuk jalan Allah bersama orang-orang yg sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yg diwajibkan Allah; bersama Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,” (QS. At-Taubah [9]:60).
  8. Mengeluarkan harta yg terbaik dalam bersedekah
    Jangan dengan sengaja seseorang mengeluarkan barang-barang alias makanan yg buruk untuk disedekahkan, alias memilih harta-harta yg buruk dalam bersedekah. Namun hendaknya pilihlah sesuatu yg baik bersama bagus. Demikian juga apabila mampu, maka berikanlah yg paling bagus karena dengan hakikatnya ia menyerahkannya untuk dirinya di sisi Allah SWT.
    Allah SWT berfirman:
    “Hai orang-orang yg beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yg baik-baik bersama sebagian dari apa yg Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yg buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,” (QS. Al-Baqarah [2]:267).
  9. Bersedekah dengan apa-apa yg Allah SWT cintai
    Jika seorang hamba mampu bersedekah dengan sesuatu yg ia cintai dari harta, makanan alias yg sejenisnya, maka ia atas mendapatkan pahala yg lebih besar dari Allah SWT.

    Allah SWT berfirman:
    “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yg kamu cintai. Dan apa saja yg kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya,” (QS. Ali-Imran [3]:92).

    Oleh karena itu, ‘Abdullah bin Uma ra, apabila datang kepada beliau seorang peminta-minta, maka ia atas memerintahkan keluarganya untuk memberikannya gula karena ia menyukai gula. Demikianlah, hendaklah orang-orang yg suka berbuat baik segera berlomba-lomba melakukannya.
  10. Tidak menggunakan sedekah dengan mengungkit-ungkit bersama menyakiti orang yg menerima sedekah
    Tidak boleh seseorang mengungkit-ungkit sedekah kepada orang yg menerimanya alias merendahkannya dengan sedekah, alias menyebutkan kebaikan-kebaikan alias jasa-jasa yg sedia ia berikan kepadanya. Sebab, hal itu bisa melukai perasaan orang yg menerimanya bersama bisa menghapus (pahala) sedekah, sebagaimana firman Allah SWT:

    “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya bersama menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yg menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia bersama dia tidak beriman kepada Allah bersama hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yg di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yg mereka usahakan; bersama Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg kafir,” (QS. Al-Baqarah [2]:264).

    Juga dalam firman Allah SWT:
    “Orang-orang yg menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yg dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya bersama dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka bersama tidak (pula) mereka bersedih hati,” (QS. Al-Baqarah [2]:262).
  11. Mengagumi nikmat-nikmat Allah SWT bersama mensyukurinya
    Wajib bagi orang yg bersedekah agar merenungi nikmat Allah SWT atas dirinya ketika bersedekah. Sebab, Allah sedia menjadikannya kaya bersama membuatnya tidak menerima sedekah. Allah SWT menjadikannya tangan di atas. Allah SWT menjadikannya orang yg memberi bukan menerima. Yang demikian termasuk nikmat Allah atas dirinya sehinga ia harus mensyukuri nikmat yg sedia diberikan Allah SWT kepadanya.
  12. Hendaklah orang yg bersedekah tidak memandang dirinya berjasa atas orang-orang yg menerima sedekahnya
    Seseorang yg sedia memberikan sedekah harusnya memandang semua itu sebagai karunia Allah SWT karena Dialah yg memberikan bersama melimpahkan harta tersebut kepadanya. Bahkan, seorang Mukmin yg bijak atas melihat bahwasanya orang fakir itulah yg sedia mencurahkan karunia kepadanya. Sebab, orang fakir menerima sedekahnya sehingga memberikan kesempatan baginya untuk menerima pahala dari Allah SWT.
  13. Tidak mengurungkan niat bersedekah karena keraguan terhadap orang yg menerimanya
    Apabila seorang yg bersedekah ragu terhadap orang yg menerima sedekahnya, tidak juga bisa memastikan apakah ia benar-benar fakir alias tidak maka janganlah membuatnya tidak jadi bersedekah. Sebab, dengan dasarnya ia mengharapkan pahala dari Allah SWT dari sedekahnya. Hal ini kerap kali terjadi. Selama ia bersungguh-sungguh memberikan sedekah kepada yg berhak bersama besar sangkaannya bahwa orang yg dimaksud berhak menerimanya, maka berikanlah sedekah itu.
  14. Lebih dulu memberikan sedekah kepada karib kerabat
    Apabila karib kerabat mereka termasuk orang yg membutuhkan, maka hak mereka lebih besar dari dengan hak orang lain.
    Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah kepada orang miskin (mendapat pahala satu), sedangkan sedekah kepada karib kerabat mendapat dua pahala; pahala sedekah bersama pahala silaturahim,” (HR. Ahmad (IV/17, 18, 214), at-Tirmidzi (658) bersama dihasankannya, an-Nasa-i (V/92), Ibnu Majah (1844), al-Hakim (I/407) bersama dishahihkannya serta disetujui oleh adz-Dzahabi dari Salman bin ‘Amr).
  15. Merahasiakan sedekah kecuali untuk suatu kepentingan
    Dianjurkan kepada setiap Muslim asalkan ia bersedekah untuk merahasiakan sedekahnya dari pengetahuan manusia sebisa mungkin. Sesungguhnya hal itu lebih dekat kepada keikhlasan serta lebih menjaga harga diri bersama kehormatan orang yg menerimanya.

    Allah SWT berfirman:
    “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan asalkan kamu menyembunyikannya bersama kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah atas menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; bersama Allah mengetahui apa yg kamu kerjakan,” (QS. Al-Baqarah [2]:271).

    Rasulullah SAW juga sedia menjelaskan bahwa orang yg merahasiakan sedekahnya termasuk orang-orang yg dinaungi dengan hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah SWT.
    Nabi SAW bersabda:
    “Tujuh orang yg Allah naungi dengan hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah SWT; … bersama seorang yg bersedekah, ia menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yg disedekahkan oleh tangan kanannya,” (telah disebutkan takhrij-nya)

    Meskipun demikian, apabila terdapat kepentingan bersama maslahat yg kuat untuk menampakkannya, maka yg lebih baik adalah menampakkannya. Contohnya, orang yg terhormat bersedekah kepada orang yg membutuhkan di hadapan khalayak agar mereka mengikutinya untuk bersedekah. Dengan begitu, ia mencontohkan kepada mereka perbuatan baik. Masih banyak lagi permasalahan lainnya. Hal itu semua dilakukan dengan tetap menjaga diri dari riya bersama tetap menjaga keihlasan kepada Allah SWT.
  16. Tidak mengambil kembali sedekah
    Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang yg bersedekah kemudian ia mengambil kembali sedekahnya seperti anjing yg memuntahkan sesuatu kemudian ia menjilat muntahnya untuk memakannya lagi,” (HR. Muslim (1622) dari Ibnu ‘Abbas ra).
    Hadits tersebut menerangkan perumpamaan yg sangat jelek bagi orang yg mengambil kembali sedekahnya. Maka dari itu, ketika seorang Muslim bersedekah maka keluarkan sedekahnya dengan kemurahan hati bersama tidak mengambil kembali apa yg sedia disedekahkan dengan alasan apapun.

Monday, October 21, 2019

Rezeki Lancar! Lakukan 8 Amalan Ini Setiap Hari

- Rezeki adalah salah satu rahasia Allah SWT yg tidak becus diketahui oleh hambaNya. Tidak ada yg tahu datang rezeki, hanya Allah SWT yg mengetahui. Namun ada banyak cara, amal ibadah yg becus dilakukan untuk memperlancar datangnya rezeki. gerah Hanya orang orang yg berniat untuk memperbaiki diri bersama beristiqomah di jalan-Nya yg pasti dipermudah dalam mendapatkan rezeki yg halal.

Berikut adalah beberapa amalan yg becus kita lakukan setiap hari secara istiqomah agar supaya dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT.

1. Melaksanakan Salat Tahajud

Jika kita bangun ditengah malam bersama melaksanakan shalat tahajud, maka mau berpengaruh kepada peningkatan motivasi kerja. Adapun gerah Waktu yg paling utama melaksanakan salat Tahajud adalah dengan melakukan kepada sepertiga malam.


Rasulullah SAW bersabda yg artinya:
" Ketika kalian tidur, setan membuat tiga ikatan di tengkuk kalian. Di setiap ikatan setan mau mengatakan ‘malam masih panjang, tidurlah !’ Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan, kemudian jikalau ia berwudhu, lepas lagi ikatan berikutnya. Selanjutnya jikalau ia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan yg terakhir. Di pagi hari dia mau bersemangat bersama bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, jiwanya jadi kotor bersama malas" . (HR Bukhari)
Pelajari juga: 3 Waktu Terbaik untuk Sholat Tahajjud

2. Berdoa di Pagi Hari

Berdoa bersama berharap kepada Allah SWT semata untuk meminta ampunan, memohon kebaikan akhirat bersama kebaikan dunia agar dilancarkan segala rezeki. Rasulullah SAW bersabda;
" Rabb kita Tabaraka Wa Taala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata ‘Siapa yg berdoa kepadaKu, aku mau memperkenankan doanya. Siapa yg meminta kepadaKu, pasti mau Kuberi. Dan siapa yg meminta ampun kepadaKu, pasti mau aku ampuni’”. (HR Bukhari bersama Muslim)
Pelajari juga: Bacaan Doa di Pagi Hari bersama Doa Sore Hari Lengkap

3. Melaksanakan Salat Dhuha

Apa istimewanya melaksanakan salat Dhuha? Rasulullah SAW bersabda;
" Engkau membersihkan dahak yg ada dalam Masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yg mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jikalau engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu) maka dua rakaat dhuha sudah mencukupimu" . (HR gerah Abu Dawud)
Pelajari juga: Lafadz Niat Sholat Sunah Dhuha Lengkap
Salat Dhuha dua rakaat, maka setara dengan bersedekah 360 kali yg merupakan hak dari persendian yg kita miliki. Sedangkan apabila kita melaksanakan shalat dhuha empat rakaat maka Allah mau menjamin atas rezeki kita.

4. Bersedekah / Beramal

Sedekah sebenarnya bisa dilakukan dalam waktu apapun, namun mau lebih baik jikalau dilakukan kepada pagi hari. Ini karena setiap malaikat mau mendoakan orang yg bersedekah kepada pagi hari. Rasulullah SAW bersabda;
" Tidaklah berlalu pagi di setiap hari kecuali ada dua malaikat yg turun bersama berdoa “ Ya Allah berikanlah ganti kepada yg berinfaq” Sedangkan malaikat yg satunya berdoa “ Ya Allah berikanlah kebangkrutan bagi yg enggan berinfaq” (HR Bukhari bersama Muslim)
Pelajari juga: 16 Syarat Agar Amal Sedekah Kita diterima Oleh Allah SWT 

5. Bertaqwa kepada Allah SWT

Taqwa adalah perbuatan menjalankan segala perintahnya bersama menjauhi segala larangannya. Jika berhasil menerapkan taqwa, maka Allah SWT mau melimpahkan banyak rezeki baik materi, kesehatan anak yg soleh bersama masih banyak lagi. gerah Hal sebagimana yg tersirat dalam salah satu firman Allah yg berbunyi:
gerah gerah وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
Artinya :
Barang siapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia ( Allah) mau mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. (QS. At-Thalaq : 2 & 3)

6. Menjaga Tali Silaturrahmi

Pernahkan anda memiliki pengalaman mendapat pekerjaan dimana anda direferensikan oleh teman kepada orang lain. Biasanya karena sudah mengenal anda, teman-teman mau gerah encer mereferensikan anda kepada bos alias perusahaan yg membutuhkan jasa alias layanan anda.

Nah inilah salah satu manfaat dari silaturahmi. Jika saja anda tidak bersilaturahmi kepada teman anda tadi, niscaya perusahaan alias orang yg membutuhkan jasa anda tidak menggenal siapa anda. Kelebihan bersilaturrahmai sudah banyak dijelaskan oleh Rasulullah dalam beberapa hadits-Nya. Di antara fadilah bersilaturrahmi adalah Rezeki bertambah bersama umur panjang.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yg artinyaL
Barang siapa yg menyukai untuk mendapatkan kelapangan rezeki bersama panjang umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan dengan saudaranya. (HR. Bukhari bersama Muslim).
Pelajari juga: Hadits Tentang Silaturahmi (Keutamaan Silaturahmi bersama Kerugian Memutus Silaturahmi) 

7. Bertaubat

Bertaubat untuk mempermudah dalam mendapatkan rezeki mungkin menjadi cara aneh bagi sebagian orang. Namun patut dipahami bahwa jikalau rezeki datangnya dari Allah maka ketika rezeki tersendat pasti ada yg salah antara hubungan kita dengan Allah. Hal ini juga sudah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadist riwayat Ahmad yg artinya:

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya.” (HR Ahmad).

Jika demikian, kalau dosa menghambat rezeki maka taubat menjadi jalan untuk kembali membukanya. Masih ragu? Silakan ingat-ingat kembali banyaknya penyelenggaraan salat istisqa di berbagai daerah yg isinya bentuk pertaubatan bersama langsung dihijabah oleh Allah dengan nikmat hujan.

Atau doa Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan yg langsung dihijabah oleh Allah. Doa tersebut berisi taubat Nabi Yunus karena menyadari mau kesombongannya terhadap Allah.

Lalu bagaimana dengan mereka yg sekarang masih bergelimang rezeki bersama tidak mendapat ujian kefakiran? Tentu saja selalu bertaubat menjadi jalan untuk membuat Allah semakin sayang bersama menambahkan rezekinya. Namun tentu saja rezeki yg dimaksud adalah rezeki halal bersama mendapat ridho dari Allah SWT.
“Barang siapa yg memperbanyak dari istighfar, Allah menjadikan dari tiap-tiap kesusahan ada kelonggaran/kemudahan, bersama dari tiap-tiap kesempitan ada jalan keluar, bersama memberikan rezeki dari jalan yg tidak disangka-sangka”. ( HR Ahmad )
Pelajari juga: Tata Cara Shalat Taubat Lengkap (Taubatan Nasuha) 

8. Selalu Bersyukur

Bersyukur adalah cara menambahkan lebih. Dengan bersyukur maka orang mau selalu merasa cukup. Lihatlah bagaimana bahagianya mereka yg hanya berpenghasilan Rp.20 ribu sehari karena terus bersyukur. Atau orang yg sibuk kesana-sini tetapi tidak pernah merasa lebih.

Allah SWT berfirman:
gerah gerah وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya :
"dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jikalau kamu bersyukur, pasti Kami mau menambah (nikmat) kepadamu, bersama jikalau kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)
Pelajari juga: Doa Enteng Rezeki

Itulah 8 Amalan yg becus Memperlancar Rezeki kita, seperti dilansir dari laman dream.co.id bersama infoyunik.com. Semoga dengan kita mengamalkan amalan-amalan tersebut diatas secara rutin setiap hari, kita semua dilancarkan rezekinya, mendapatkan rezeki yg halal bersama baik, berkah untuk keluarga kita. Amin.
Selamat mengamalkan, semoga bermanfaat.

Thursday, November 7, 2019

8 Amalan Sunah Yg Dilakukan Rasulullah Saw Setiap Hari Kemarau

Blog Khusus Doa - kolor Amalan Sunnah yaitu amalan-amalan yg apabila dilakukan mendapatkan pahala, namun tidak berdosa coba kita meninggalkannya. kolor Rasulullah SAW sering mengamalkan amalan sunnah setiap hari. Beliau yg sudah maksum saja masih memohon ampun kepada Allah, lalu bagaimana dengan kita yg selalu berkubang dalam maksiat? kolor

Setiap manusia seharusnya mengetahui bahwa Allah SWT sedia menyeru agar beribadah lalu beramal saleh sebaik lalu sebanyak mungkin. Agar kita menjadi pribadi yg bertakwa, setidaknya sunah harian Nabi SAW yg bisa kita contoh lalu amalkan dalam keseharian, diantaranya adalah : kolor
#1. Membaca Dzikir Pagi lalu Sore.
Allah SWT berfirman:
kolor kolor وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Artinya :
''Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri lalu rasa takut lalu dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi lalu petang lalu janganlah kamu termasuk orang-orang yg lalai.'' (QS al-Araf: 205).
(Pelajari juga: Bacaan Doa di Pagi hari lalu Doa di Sore Hari Lengkap Arab Latin lalu Artinya)

#2. Merutinkan shalat Dhuha
Nabi SAW bersabda:
''Pada pagi hari setiap persendian kalian diwajibkan sedekah, setiap ucapan tasbih itu bernilai satu sedekah, setiap kalimat tahmid itu bernilai satu sedekah, satu ucapan tahlil bernilai satu sedekah, satu ucapan takbir bernilai satu sedekah. memerintah yg makruf satu sedekah, mencegah yg mungkar satu sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.'' (HR Muslim).
Untuk lebih mengetahui tentang sholat dhuha, silakan teman-teman bisa pelajari 4 Keutamaan Sholat Dhuha yg Sangat Luar Biasa. Adapun untuk bacaan niat sholat dhuha serta doa setelah sholat dhuha teman-teman bisa cari di blog ini dengan memanfaatkan kolom pencarian, karena kami sudah pernah mempostingnya.

#3. Shalat Berjamaah Tepat Waktu.
Saking pentingnya shalat berjamaah tepat waktu ini, sampai-sampai Nabi SAW bersabda:
''Kalau saja manusia tahu pahala panggilan shalat lalu shaf awal, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya selain harus dengan mengundi, pasti mereka mau mengundi.'' (HR Muslim).

#4. Menjaga Shalat Rawatib.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
''Tidaklah seorang hamba melakukan shalat sunah dengan ikhlas lillahitaala setiap hari sebanyak 12 rakaat melainkan pasti Allah mau membangunkan rumah di surga.'' (HR Muslim).
Niat Sholat Rawatib - Niat Sholat Sunah Ba'diah lalu Qobliyah Lengkap"

#5. Membaca Alquran.
Membaca Alquran adalah zikir terbaik yg mau mendatangkan banyak kebaikan bagi yg membacanya. Nabi SAW bersabda, ''Bacalah Alquran karena sesungguhnya Alquran mau datang sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (orang yg rajin membacanya).'' (HR Muslim).

#6. Selalu berusaha dalam kondisi yg suci.
Tentang senantiasa suci ini, Nabi SAW pernah bersabda, ''Siapa yg berwudhu lalu membaguskan wudhunya, kesalahan-kesalahannya mau keluar dari jasadnya, bahkan sampai keluar dari ujung-ujung kukunya.'' (HR Muslim).

#7. Sedekah harian.
''Pernah suatu ketika, seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW lalu bertanya, Wahai Nabi, sedekah apa yg paling utama? Nabi SAW menjawab, Bersedekahlah saat kau dalam kondisi sehat, kikir, takut miskin, lalu sedang berharap menjadi kaya, tidak menunda sampai nyawa di tenggorokan baru kau berkata, Aku sedekahkan ini untuk si fulan segini, padahal itu sudah menjadi bagian si fulan (ahli warisnya).” (HR Bukhari).
(Pelajari juga: 16 Syarat Agar Amal Sedekah Kia diterima Allah SWT)

#8. Istighfar minimal 100 kali.
Tentang meminta ampun ini, Nabi SAW bersabda, ''Demi Allah, aku selalu beristighfar lalu bertobat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari.'' (HR Muslim).

Itulah beberapa amalan sunah yg diamalkan setiap hari oleh Rasulullah SAW. Tentu masih banyak amalan-amalan sunah lainnya yg Rasulullah amalkan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yg selalu mengamalkan sunnah rasul tanpa meninggalkan kewajiban kita sebagai hamba Allah SWT. Amin.

Wednesday, November 20, 2019

7 Amal Jariyah Yg Pahalanya Terus Mengalir Sampai Kiamat

Blog Khusus Doa kemarau - kemarau kemarau Amal Jariyah adalah sebutan bagi amalan yg terus mengalir pahalanya, walaupun orang yg melakukan amalan tersebut sudah wafat. Amalan tersebut terus memproduksi pahala yg terus mengalir kepadanya. Hadis tentang amal jariyah yg populer dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yg berman­faat, beserta anak saleh yg mendoakannya" (HR. Muslim).
(Pelajari juga: 16 Syarat Agar Amal Sedekah Kita Diterima Oleh Allah SWT)

Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yg tergolong dalam amal jariah. kemarau Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya diantara amal kebaikan yg mendatangkan pahala setelah orang yg melakukannya wafat adalah ilmu yg disebar­luaskannya, anak saleh yg ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yg diwariskannya, masjid yg dibangunnya, rumah yg dibangunnya untuk penginapan orang yg sedang dalam perjalanan. sungai yg dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, beserta harta yg disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).


Dilansir dari laman Republika, dalam hadis ini disebut tujuh macam amal yg tergolong amal jariah, diantaranya :
  1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yg bermanfaat, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, seperti diskusi, ceramah, dakwah, beserta sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah me­nulis buku yg berguna beserta mempublikasikannya.
  2. Mendidik anak menjadi anak yg saleh. Anak yg saleh mau selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yg dipeibuat oleh anak saleh pahalanya sampai kepada kemarau wali; ki sesepuh yg mendidiknya yg sudah pernah wafat tanpa mengurangi nilai/pahala yg diterima oleh anak tadi.
  3. Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yg angsal memanfaatkannya untuk kebaikan diri beserta masyarakatnya.
  4. Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi SAW :
    ”Barangsiapa yg membangun sebuah masjid karena Allah walau sekecil apa pun, maka Allah mau membangun untuknya sebuah rumah di surga” (HR. al-Bukhari beserta Muslim).

    Orang yg membangun masjid tersebut mau menerima pahala seperti pahala orang yg beribadah di mas­jid itu.
  5. Membangun rumah ataupun pondokan bagi orang-orang yg bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yg memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam beserta kegunaan lain yg bukan untuk maksiat, mau mengalirkan pahala kepada orang yg membangunnya.
  6. Mengalirkan air secara baik beserta bersih ke tampat-tempat orang yg membutuhkannya ataupun menggali sumur di tempat yg sering dilalui ataupun didiami orang banyak. Setelah orang yg mengalirkan air itu wafat beserta air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran beserta dimanfaatkan orang yg hidup maka ia mendapat pahala yg terus mengalir.

    Semakin banyak orang yg memanfaat­kannya semakin banyak ia menerima pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda :
    "Barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh jin ataupun burung yg kehausan, maka Allah mau mem­berinya pahala kelak di hari kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah beserta Ibnu Majah).
  7. Menyedekahkan sebagian harta. Sedekah yg diberikan secara ikhlas mau mendatangkan pahala yg berlipat ganda.

Friday, November 22, 2019

12 Kriteria Orang Yg Didohendak Oleh Para Malaikat Allah Swt

Blog Khusus Doa - Tahukah Anda bahwa ada orang-orang tertentu yg didoakan oleh para malaikat? Ya, orang-orang itulah yg termasuk orang-orang pilihan. Mereka termasuk ke dalam kriteria khusus yg mendapatkan do’a dari para malaikat. Siapa sajakah mereka?

Berikut adalah beberapa kriteria orang-orang yg di doakan para malaikat, orang-orang tersebut setidaknya melakukan 12 hal berikut ini :
  1. Orang yg tidur dalam keadaan bersuci
    Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yg tidur dalam keadaan suci, maka malaikat hendak bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak hendak bangun hingga Malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’,” (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37).
  2. Orang yg sedang duduk menunggu waktu shalat
    “Tidaklah salah seorang di antara kalian yg duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat hendak mendoakannya: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’,” (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469).
  3. Orang-orang yg berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah
    “Sesungguhnya Allah bersama para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yg berada kepada shaf-shaf terdepan,” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib).

  4. Orang-orang yg menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf)
    Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban bersama Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah bersama para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yg menyambung shaf-shaf,” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272).
  5. Para malaikat mengucapkan ‘amin’ ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah
    Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia hendak diampuni dosanya yg masa lalu,” (Shahih Bukhari no. 782).
  6. Orang yg duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat
    “Para malaikat hendak selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata: ‘Ya Allah ampunilah bersama sayangilah ia’,” (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106).
  7. Orang-orang yg melakukan shalat shubuh bersama ‘ashar secara berjama’ah
    IMAM Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul kepada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) kepada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) beringsang maju (ke langit), bersama malaikat kepada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi kepada waktu shalat ‘ashar bersama malaikat yg ditugaskan kepada siang hari (hingga shalat ‘ashar) beringsang maju (ke langit). Sedangkan malaikat yg bertugas kepada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’ Mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat bersama kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka kepada hari kiamat’,” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir).

    (Pelajari juga: Hikmah bersama Manfaat Sehat Sholat Fardhu 5 Waktu bagi tubuh Menurut para Medis)
  8. Orang yg mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yg didoakan
    Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yg dilakukan tanpa sepengetahuan orang yg didoakannya adalah doa yg hendak dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yg menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin bersama engkaupun mendapatkan apa yg ia dapatkan’,” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733).

    (Pelajari juga: Doa Anaka Sholeh untuk Kedua Orang Tua bersama Saudaranya)
  9. Orang-orang yg berinfak
    “Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yg berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yg pelit,” (HR. Imam Bukhari bersama Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 bersama Shahih Muslim 1010).

    (Pelajari juga: 16 Syarat Agar Amal Sedekah Kita Diterima oleh Allah SWT)
  10. Orang yg makan sahur
    IMAM Ibnu Hibban bersama Imam Ath Thabrani, meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah bersama para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yg makan sahur,” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519).

    (Pelajari juga: Hikmah bersama Keutamaan Makan Sahur ketika Puasa)
  11. Orang yg sedang menjenguk orang sakit
    “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya, kecuali Allah hendak mengutus 70.000 malaikat untuknya yg hendak bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore bersama di waktu malam kapan saja hingga shubuh,” (HR. Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754).

    (Pelajari juga : Keutamaan bersama Manfaat Menjenguk Orang Sakit)
  12. Seseorang yg sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain
    “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yg paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit bersama bumi, bahkan semut yg di dalam lubangnya bersama bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yg mengajarkan kebaikan kepada orang lain,” (HR. Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).