Blog Khusus Doa - Berusaha lagi bekerja keras serta berdoa merupakan salah satu cara kita untuk mengais rezeki alias rejeki. Meskipun kita sudah melakukan itu semua, namun faktanya (terkadang) rezeki kita masih susah, tidak lancar alias pas-pasan bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi kita harus tetap bersyukur dengan apa yg sudah pernah Allah berikan alias rezekikan kepada kita.
Seperti diketahui, rejeki merupakan salah satu rahasia Allah SWT, tidak ada satu orang pun yg mengetahui bakal rezekinya. Meskipun demikian, kalau kita menyadari ternyata Allah SWT sudah pernah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya tentang sebab-sebab turunnya rezeki dengan penjelasan yg amat gamblang. Allah menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yg menempuhnya serta menggunakan cara-cara halal, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti bakal sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.
Ilustrasi :Pintu Kesuksesan |
Nah, berikut adalah 8 hal yg menyebabkan rezeki seseorang menjadi gampang alias sebab-sebab turunnya rezeki yg patut kita ketahui, seperti dilansir dari laman SedekahDoa
- Takwa Kepada Allah
Takwa merupakan salah satu sebab yg beroleh mendatangkan rizki lagi menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia bakal mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yg tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)
Setiap orang yg bertakwa, menetapi segala yg diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah bakal memberikan keteguhan di dunia lagi di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yg dia peroleh adalah Allah bakal menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan lagi problematika hidup, lagi Allah bakal memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.
Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, “Yaitu barang siapa yg bertakwa kepada Allah dalam segala yg diperintahkan lagi menjauhi apa saja yg Dia larang maka Allah bakal memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, lagi Dia bakal memberikan rizki dari arah yg tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yg tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya.”
Allah swt juga berfirman, yg artinya:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman lagi bertaqwa, pastilah Kami bakal melimpahkan kepada mereka berkah dari langit lagi bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7:96)
- Istighfar lagi Taubat
Termasuk sebab yg mendatang kan rizki adalah istighfar lagi taubat, sebagaimana firman Allah yg mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia bakal mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, lagi membanyakkan harta lagi anak-anakmu, lagi mengadakan untukmu kebun-kebun lagi mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, lagi juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki lagi hujan.”
Ada seseorang yg mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yg mengadukan kefakirannya, lagi beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yg mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yg mengeluhkan kebunnya yg kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”
Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt sudah pernah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yg dimaksudkan adalah istighfar dengan hati lagi lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yg beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan lagi hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yg dusta. Istighfar yg demikian tidak memberikan faidah lagi manfaat sebagaimana yg diharapkan. - Tawakkal Kepada Allah
Allah SWT berfirman yg artiny:
“Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada Allah niscaya Allah bakal mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)
Nabi SAW sudah pernah bersabda, artinya,
“Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah bakal memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yg diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar lagi kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi lagi dishahihkan al-Albani)
Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri lagi sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yg memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yg ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat lagi manfaat, kefakiran lagi kekayaan, sakit lagi sehat, kematian lagi kehidupan lagi selainnya adalah dari Allah semata.
Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yg di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) lagi menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia lagi akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yg beroleh memberi lagi menahan, tidak ada yg mendatangkan madharat lagi manfaat selain Dia. - Silaturrahim
Ada banyak hadits yg menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:
Sabda Nabi SAW yg artinya:
“Dari Abu Hurairah ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yg senang untuk dilapangkan rizkinya lagi dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.” (HR Al Bukhari)
Juga sabda Nabi SAW yg artinya,
“Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Ketahuilah orang yg ada hubungan nasab denganmu yg engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta lagi memperpanjang umur.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)
Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yg ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris alias tidak, mahram alias bukan mahram. - Infaq fi Sabilillah
Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barang apa saja yg kamu nafkahkan, maka Allah bakal menggantinya lagi Dia lah Pemberi rezki yg sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)
Ibnu Katsir berkata, “Yaitu apapun yg kau infakkan di dalam hal yg diperintahkan kepadamu alias yg diperbolehkan, maka Dia (Allah) bakal memberikan ganti kepadamu di dunia lagi memberikan pahala lagi balasan di akhirat kelak.”
Juga firman Allah yg lain,artinya,
“Hai orang-orang yg beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yg baik-baik lagi sebagian dari hasil usahamu yg baik-baik lagi sebagian dari apa yg kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yg buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan lagi menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya lagi karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)
Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku bakal berinfak kepadamu.” (HR Muslim)
- Menyambung Haji dengan Umrah
Berdasarkan dengan hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas”ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,
“Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya bakal menghilangkan kefakiran lagi dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas alias perak, lagi haji yg mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. at-Tirmidzi lagi an- Nasai, dishahihkan al-Albani)
Maksudnya adalah, seumpama kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, lagi seumpama kita melakukan umrah maka ikuti alias sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.
- Berbuat Baik kepada Orang Lemah
Nabi saw sudah pernah menjelaskan bahwa Allah bakal memberikan rizki lagi pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,
“Tidaklah kalian semua diberi pertolongan lagi diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian.” (HR. al-Bukhari)
Dhu'afa' (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yg terlantar, hamba sahaya lagi lain sebagainya.
- Serius di dalam Beribadah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya,
“Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku bakal memenuhi dadamu dengan kecukupan lagi Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku bakal memenuhi dadamu dengan kesibukan lagi Aku tidak menanggung kefakiranmu.”
Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yg dimaksudkan adalah menghadirkan hati lagi raga dalam beribadah, tunduk lagi khusyu” hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta lagi Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit lagi Bumi.
Itulah Sebab-sebab turunnya rezeki yg beroleh kita amalkan selain berusaha, bekerja keras serta berdoa. Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yg lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, dll.
Mudah-mudahan Allah SWT memberikan taufik, hidayah serta bimbingan kepada kita semua, untuk selalu bertaqwa kepada-Nya. Amin.
Sumber Referensi :
#https://sedekahdoa.wordpress.com/2012/03/19/sebab-sebab-turunnya-rizki/