Namun jarang dari kita yg menyadari bahwa ternyata ada juga dosa jariyah alias jariyah dosa. Bahayanya, dosa jariyah juga bakal selalu terus menerus mengalir meskipun orangnya sudah meninggal hingga kiamat. Ini sangat mengerikan, karena dosa jariyah tentu bakal menambah siksaan bagi pelakunya. Jadi, sangatlah rugi serugi ruginya sekiranya kita meninggal dunia dalam keadaan membawa dosa jariyah alias semasa hidupnya pernah jariyah dosa meski tanpa kita sadari.
Lantas, seperti apakah jariyah dosa itu?
- Pernah share video-video dewasa, itu tersebar setelah kamatiannya bersama ia belum bertaubat
- Pernah share foto membuka aurat di media sosial bersama tersebar serta dilihat oleh laki-laki
- Pernah mengajarkan keburukan bersama memberi contoh, ia belum bertaubat bersama belum memperbaiki bersama membenarkan ajaran yg tersebar tersebut.
Jika ia bertaubat bersama ikhlas, berusaha menghilangkan dosa yg yang ia ajarkan bersama ia sebar, bakal diampuni oleh Allah - Dll
Apakah ada dalil alias haditsnya tentang dosa jariyah?
Sebagaimana ada amal jariyah maka ada juga dosa jariyah sebagaimana dalam hadita berikut:
ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔً، ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺟْﺮُﻫَﺎ، ﻭَﺃَﺟْﺮُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ، ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ، ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺳَﻴِّﺌَﺔً، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭِﺯْﺭُﻫَﺎ ﻭَﻭِﺯْﺭُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻩِ، ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ
Artinya : “Barangsiapa yg melakukan suatu perbuatan yg hasanah (baik) dalam Islam maka baginya pahala dari perbuatannya itu bersama pahala dari orang yg melakukannya sesudahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yg melakukan suatu perbuatan yg buruk, maka baginya dosanya bersama DOSA ORANG YANG MELAKUKAN SESUDAHNYA, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim no.1017)
Demikian juga Allah berfirman bahwa orang yg mengajarkan alias mencontohkan perbuatan dosa, ia bakal menanggung dosa orang yg mengikutinya.
ﻟِﻴَﺤْﻤِﻠُﻮﺍ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭَﻫُﻢْ ﻛَﺎﻣِﻠَﺔً ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻣِﻦْ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﻀِﻠُّﻮﻧَﻬُﻢْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﺃَﻟَﺎ ﺳَﺎﺀَ ﻣَﺎ ﻳَﺰِﺭُﻭﻥَ
Artinya :
“Mereka bakal memikul dosa-dosanya dengan penuh kepada Hari Kiamat, bersama MEMIKUL DOSA-DOSA ORANG YANG MEREKA SESATKAN, yg tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). (QS. an-Nahl: 25)
Mujahid menafsirkan ayat ini, beliau berkata:
ﻳﺤﻤﻠﻮﻥ ﺃﺛﻘﺎﻟﻬﻢ : ﺫﻧﻮﺑﻬﻢ ﻭﺫﻧﻮﺏ ﻣﻦ ﺃﻃﺎﻋﻬﻢ، ﻭﻻ ﻳﺨﻔﻒ ﻋﻤﻦ ﺃﻃﺎﻋﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﺷﻴﺌًﺎ
Artinya :
“Mereka menanggung dosa mereka sendiri bersama dosa orang lain yg mengikuti mereka. Mereka sama sekali tidak diberi keringanan azab karena dosa orang yg mengikutinya" (Tafsir Ibn Katsir, 4/566)
Kehidupan kita di dunia ini pasti bakal memberikan dampak setelah kita mati bersama meninggalkan jejak kebaikan alias keburukan. Dampak inilah yg dimaksud dalam ayat:
ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﻧُﺤْﻴِﻲ ﺍﻟْﻤَﻮْﺗَﻰ ﻭَﻧَﻜْﺘُﺐُ ﻣَﺎ ﻗَﺪَّﻣُﻮﺍ ﻭَﺁﺛَﺎﺭَﻫُﻢْ ﻭَﻛُﻞَّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺃَﺣْﺼَﻴْﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﺇِﻣَﺎﻡٍ ﻣُﺒِﻴﻦٍ
Artinya :
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati, bersama Kami menuliskan apa yg agak mereka kerjakan, bersama bekas-bekas (dampak) yg mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yg nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)
Itulah beberapa dalil bersama hadits tentang dosa jariyah yg bakal terus mengalir. Jadi angsal di simpulkan, apapun yg kita perbuat selama hidup di dunia ini, entah itu baik alias buruk maka bakal dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat.
Jika kita mengajarkan hal-hal yg baik bersama orang lain mengamalkannya bersama meskipun kita sudah meninggal dunia maka pahalanya bakal tetap kita angsal dari kebaikan yg pernah kita ajarkan tersebut. Dan begitu juga sebaliknya.
Untuk itu, marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk tetap berbuat baik, beramal baik, mengajarkan hal-hal yg baik agar pahala terus mengalir. Jika kita pernah beramal alias berjariyah dosa, segeralah bertaubat.
Bagaimana cara taubat?
Silakan pelajari "Cara Taubat, Taubatan Nasuha)
